TEPI BELANTARA
Mengenakan Jubah hitam, Berdiri di balik Pepohonan. Tatapan Dwi Murti saat ini terus tertuju pada jalan setapak pada sisi sungai, menanti hadirnya seseorang.
"Hmmm, menyebalkan. Ia selalu saja terlambat".-Gerutu Dwi Murti
Setelah lama menunggu, sesosok lelaki berjubah Biru yang ia nantikan itu pun nampak melangkah menghampirinya. Dari kejauhan lelaki itu melantarkan pertanyaan,
"Apa kau sudah lama menunggu?".
Di jawab Dwi murti dengan gumaman, "Hmmm".
"Maafkan aku! Aku hampir lupa dengan janjiku!".
"Berhentilah mengoceh jika kau tak ingin mulutmu ku robek-robek!".-Ucap Dwi Murti seraya menatap tajam lelaki itu.
Seketima lelaki itu menunjukan ekpresi ketakutannya. "Hmmm, Kau selalu saja ketus padaku!
Baiklah. sekali lagi, maafkan aku!".-Ujar lelaki itu seraya menundukan kepala
Tatapan Dwi murti kemudian beralih menyorot sekitar untuk memastikan bahwa, tak ada satu orang pun yang hadir di sekitar.
"Apakah kau yakin tak ada yang mengikutimu?".