Adidev kembali dengan selamat bersama Wasishta ia langsung di persilahkan masuk dan makan bersama dengan yang lain yang sudah menunggu kedatangan mereka berdua, oleh keluarga ketua klan Arya di kota Matayogja, merekapun segera masuk di ruang makan keluarga sang ketua bernama Dhiratama ( keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono dimasa depan versi fiksi ya!)
Di ruang makan, profesor dan lainnya sudah menunggu mereka berdua, di meja sudah tertata rapi banyak jenis makanan, dari nasi goreng, nasi putih, telur mata sapi, gudeg, sambal goreng krecek, opor ayam putih, nasi tiwul, ayam.panggang dan urapnya, timlo, nasi gandul dan masih banyak lagi yang terhidang di meja makan, mereka hanya tinggal memilihnya untuk disantap. semua maskan ini adalah dulunya dari kota yang berbeda namun kini berada di satu tempat di kita matayogja karena peradaban baru wilayah dan pulau-pulau di Atlanesia banyak yang berubah, sehingga provinsi dan kota yang lainnya juga ikut berubah.
"Ayo Adidev, Wasishta kami sudah kelaparan karena menunggu kalian!" ucap salah satu klan Arya muda yang tadi ikut rombongan Adidev dari Kartavia. Adidev dan Wasishta segera duduk di dekat profesor dan Bara setelah di persilahkan oleh pemilik rumah, merekapun bersama yang lain dan juga pemilik rumah akhirnya menyantap mkanan yang sudah tersedia di meja.
Di Kartavia, penghianat Arya telah selesai di ubah menjadi monster terkuat setelah beberapa kali percobaan, ia menjadi monster buatan paling sempurna, ia segera di masukkan ke trmpat karantina terpisah dari monster buatan yang lain untuk di latih, dan di cuci otak agar dia tak menjadi senjata makan tuan untuk para kln Abra dan negara lain nantinya. Monster sempurnanya akan di buatnya menjadi senjata terhebat di dunia, setelah ia membuatnya dari kaln Ados yang hanya menjadi tentara monster biasa, tentara monster kaln Arya menjadi sempurna karena kecerdasan alami yang ia milik. Senjata ini nantinya akan nenjadikan Atlanesia sebagai pembuat dan pengekspor sejata biologis terbaik di dunia, melebihi yang lain
Sedangkan orang tua Adidev kini di pindahkan ke tempat pengasingan klan Abra, pemimoin tertinggi sedang menunggu hadil percobaanya kali ini, dan jika berhadil ia akan merubah ayah Adidev juga nantinya, mungkin tidak saat ini, tapi pemimpin tertinggi memang akan berencana melakukan itu padanya nanti. Orang tua Adidev berada di desa terpencil,desa ini adalah tempat para penduduk Abra terdahulu (yang mulai tua) di tempatkan, letaknya dekat dengan tempat-tempat bermain dari klan Abra, ada tempat seperti panti jompo, bahkan mantan pemimpin tertinggi sebelumnya juga pernah berada disini sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. pemimpin skarang adalah generasi selanjutnya, merupakan cucu dari pemimpin sebelumnya. karena ayahnya sakit dan meninggal sebelum di lantik jadi pemimpin tertinggi, akhirnya ia sebagai anak tertua yang menjadi generasi selanjutnya pemimpin tertinggi. sedangkan saudara-saudaranya menjadi wakil pemimpin tertinggi dan penasehat pribadi pemimpin tertinggi.
Lasa, pemimpin tertinggi sekarang, dan memiliki 3 saudara kandung, yang umurnya tak jauh dengan umurnya, saat itu di lantik dia berumur kurang lebih 19 tahunan, harusnya ia di lantik saat umur 35 tahun untuk menjadi pemimpin selanjutnya dan menggantikan sang ayah, namun karena ayahnya meninggal kala itu krena sakit yang tak di ketahui akhirnya Lasa mulai memimpin Atlanesia di saat dirinya masih benar-benar hijau. kemudian saudaranya di lantik menggantikan paman-pamannya, yang juga merupakan adik kandung dari ayah Lasa. setelah para pamannya mulai tak kuat lagi bekerja, di Abra seluruh pejabat akan menjabat seumur hidup termasuk pemimpin tertinggi juga, namun saat mereka mulai sakit-sakitan mereka akan langsung di gantukan oleh generasi berikutnya.
Awal kepemimpinan Lasa, ia di bimbing oleh paman-pamannya kala itu, banyak gebrakan baru kala itu di buat olehnya, awalnya semua konsep pemerintahannya begitu bagus dan membuat penduduk Atlanesia begitu menyanjungnya dan segan terhadapnya apalagi kala itu dia masih begitu muda. Para penduduk mengira mungkin sifat Lasa berbeda dengan pemimpin-pemimpin yang sebelumnya, karena ia begitu dewasa dan bijak saat memimpin Negara yang begitu luas dengan pulaunya yang terpisah jauh (Peta Atlanesia berbeda dengan Indonesia saat ini).
Saat ini umur Pemimpin Tertinggi sekitar 60tahunan, berarti ia sudah mempin Atlanesia sekitar 40tahunan,20tahun pertama merupakan saat-saat terbaik untuk Atlanesia, banyak pemimpin luar negeri juga mengakuinya, bahkan banyak infestor dari luar mulai berdatangan untuk melihat perkembangan pesat dari Atlanesia setelah 1000tahun yang lalu sempat menghilang, hingga suatu hari saat umur Lasa 30tahunan semua berubah, meskipun dari luar masih terlihat maju dan di segani, di mata mereka (para pemimpin luar negeri), Namun itu tidak terjadi oleh para penduduk Atlanesia, mereka merasa setelah Lasa menikah kehidupannya berubah
Lasa mulai menjadi pribadi yang kejam, tamak, melebihi pemimpin-pemimpin tertinggi Atlanesia sebelumnya. Lasa yang di kenal bijaksana tiba-tiba berbeda sifatnya 180derajat, itu terjadi setelah ia menikah di umurnya yang saat itu sekitar 30tahun, dengan salah satu putri pejabat dari klan Abra, yang sekarang bergelar Dyah Caraka. Dyah caraka ( Ratu yang ditunjuk/terpilih) menemukan sebuah naskah kuno di perpustakaan milik klan Abra, lalu ia memberikannya kepad Lasa, karena kotak tersebut bertuliskan untuk keturunanku, pemimpin tertinggi Atlanesia.
Naskah itu ternyata di buat oleh pemimpin tertinggi berdarah campuran pertama, naskah kuno itu berbentuk kubus kecil berwarna hitam, seperti peti perhiasan, namun di tengahnya terdapat tabung berwarna putih dengan tombol disampingnya, jika tombol itu ditekan maka akan keluar layar hologram seperti sebuah kertas, bisa diisi beberapa layar di tabung tersebut. saat Lasa membacanya ini membuat Lasa benar-benar menjadi seseorang yang berbeda
Lasa yang semula ingin mengabdikan dirinya untuk merubah cara kepemimpinan agar lebih baik seakan semua kerja keras dan lelah yang ia buat sia-sia, seperti yang tertulih di naskah kuno itu, tentang seorang darah campuran yang sebenarnya tidak boleh menjadi pemimpin tertinggi, karena memiliki sifat tamak dan sifat-sifat jelek yang tak akan ada pada keturunan murni dari rahim Ardanareswari secara langsung. semua topeng baik.yang ia tunjukkan sebelumnya akhirnya ia lepaskan, dan jadilah ia seperti sekarang ini.
Sang istri bernama Kumala juga ikut mempengaruhi sang suami, ia bahkan memberikan tahu sang suami tentang cara hidup abadi dari kepercayaan gila yang ia pelajari, agar kekuasaan mereka tak dapat diambil oleh siapapun, karena itu ia juga tak ingin memiliki keturunan, dan keturunan Lasa berasal dari para selirnya, yang otomatis statusnya tak sebanding dengan keturunan dari rahim Dyah Caraka. setelah ia ikut membaca naskah tersebut dengan sang suami, ia merencanakan sesuatu dengan sang suami tentang cara agr bisa hidup abadi dan awet muda, dan mungkin ini bisa juga di gunakan ke Klan Abra yang lain yang menginginkannya, kecuali para orang tua yang sudah berumur lebih dari 80tahun.
Semenjak menemukan naskah kuno itu, semua kebaikannya berubah dalam semalam, ia seperti seorang yang plinplan di mata penduduk Atlanesia, peraturan yang dulu dinrubah olehnya dikembalikan lagi ke peraturan lama, bahkan ia mengatakan setiap apa yang ia ucapkan dan juga para abra katakan adalah mutlak dan harus di patuhi, segala keinginannya merupakan perintah yang harus di kerjakan dan harus selalu di patuhi menjadikannya terlihat begitu egois di mata Klan yabg lain, namun mereka mengikuti peraturan itu, karrna yang sudah di katakan Lasa bahwa semua yang ia ucapkan adalah mutlak. Sifatnya yang dulu ia kubur dalam-dalam, dan hal ini malah di sambut gembira oleh klan Abra yang memang menginginkan hal itu dari awal.