Chereads / Atlanesia / Chapter 2 - Penemuan buku kuno

Chapter 2 - Penemuan buku kuno

Atalanesia 3201

Adidev baru saja keluar dari kelas ilmu kimia, hari ini jam terakhir, waktu juga sudah menunjukkan pukul lima sore ia segera berlari di koridor sekolahnya, pria berusia 23 tahun dengan tinggi 185 cm dan berambut coklat ini tak mau terlambat menuju tempat biasanya ia menghabiskan waktu bersama sahabatnya setiap akhir pekan, yaitu sebuah toko barang antik tua, dimana semua peninggalan sisa peradaban masa lalu sebelum terbentuknya negara baru Atlanesia, hari ini sahabatnya seorang profesor yang berusia sekitar 50tahun, dengan rambut uban klimisnya, tingginya sekitar 168cm dengan perut buncit khas pria berumur pada umumnya, yang juga merupakan penjaga toko tua itu kembali menemukan lagi puing-puing peradaban masa lalu dari dasar laut.

Secara bersamaan di saat salah satu keluarga dari klan Arya sedang menghabiskan waktu di perbatasan tembok klan Abra mereka tak sengaja bertemu seorang gadis yang melompati tembok tinggi Abra, ia terlihat dari klan Ados, karena terlihat dari jubahnya yang berwarna abu-abu kehitaman, setelah ia berhasil selamat melompat dari tembok Abra ia secara tiba-tiba berlari menuju kearah mereka dan kemudian pingsan begitu saja.

Gadis ini tidak seperti dari klan Ados, ia terlihat berbeda, klan Ados biasanya berkulit coklat kehitaman seperti terbakar matahari, sedangkan dia berkulit kuning langsat. Namun terlihat lusuh dan tak terawat seperti klan Ados pada umumnya. Awalnya keluarga tersebut ragu untuk menolong gadis ini. Namun mereka penasaran dengan perbedaanya dengan klan Ados lain. Akhirnya merekapun membawa gadis itu pergi.

Di toko barang antik, profesor sedang menunggu Adidev yang hari ini terlambat datang. Ia langsung mengajaknya masuk begitu melihat Adidev dari kejauhan dengan skateboard terbang kesayangan Adidev

"Ayo cepatlah, ada yang ingin ku perlihatkan padamu!" ucap profesor yang di kenal bernama profesor Abimata

"Ada apa prof, sepertinya serius sekali? Apa lagi yang kau temukan?" tanya Adidev kembali.

"Aku menemukan buku ini tadi dari dasar laut di dalam sebuah peti kayu yang tertutup rapat!"

"Buku apa ini prof?" tanya Adidev penasaran.

"Lebih baik kau baca dulu saja, lalu laporkan kepada ketua klan Arya!" perintah sang profesor

Tak banyak bertanya lagi, Adidev langsung menuju tempat biasanya profesor Abimata sering menghabiskan waktunya dengan semua buku-bukunya.

Buku itu hanya bertuliskan Ardanareswari, yang Adidev sepertinya pernah mendengarnya. Di halaman pertama buku tersebut berisikan gambaran kejayaan peradaban masa lalu sebelum negara baru ini terbentuk. Ternyata peradaban sebelumnya menghilang karena terjadinya bencana alam dari darat dan laut secara bersamaan sehingga membuat hilangnya sejarah dan semua yang berkaitan dengan peradaban masa lalu.

Adidev begitu serius membaca halaman demi halaman kali ini menceritakan tentang pemimpin tertinggi, yang ternyata bukanlah pemimpin dari keturunan murni Ardanareswari, pemimpin tertinggi adalah anak yang bukan berasal dari darah ardaneswari, ia merupakan anak dari campuran klan dan merupakan adik tiri dari pewaris pemimpin sesungguhnya, yang iri atas penobatan saudara tirinya, ia kemudian mencoba melenyapkan saudara tirinya dan berhasil, ia pun menggantikan saudara tirinya menjadi pemimpin tertinggi. Dan sekarang merupakan keturunan pemimpin tertinggi yang berdarah klan campuran tersebut.

Adidev kemudian semakin lebih penasaran, saat akan membuka tentang halaman selanjutnya tiba-tiba jam tangannya berbunyi, terhubung dengan bluetoot di telinganya, lalu terhubung dengan sebuah layar transparan yang muncul dari alat komunikasi itu. Ternyata ibunya menyuruhnya untuk segera pulang, karena ada berita menggemparkan di klan Arya dan menyuruh semua keluarga klan untuk berkumpul. Adidev segera menutup alat komunikasi tersebut setelah mengakhiri pembicaraannya dengan wanita yang melahirkannya tersebut.

Ia segera meninggalkan toko barang Antik dan segera menuju ke gedung pertemuan klan, sudah banyak keluarga klan Arya disana, dan seorang gadis misterius berjubah klan Ados yang ikut bergabung disana. Gadis yang tadi di temukan oleh salah satu keluarga klan Arya sudah sadar tak lama setelah ia di bawa kerumah keluarga yang menemukannya, dan meminta tolong ke keluarga tersebut. Karena klan Arya, merupakan klan terhormat dan terkenal welas asih mereka pun akhirnya memberitahu seluruh klan Arya agar gadis itu bisa menceritakan semua yang terjadi padanya, dan kenapa ia sampai pingsan seperti tadi. Dan terjadilah pertemuan ini sekarang, rapat rahasia klan Arya di gedung pertemuan mereka.

Adidev langsung menemui ketua klan yang merupakan ayahnya begitu sampai di tempat tersebut, tanpa memperdulikan orang-orang yang sedang sibuk dengan gadis misterius tersebut. Namun saat melihat ke arah gadis tersebut ada sesutu yang aneh terjadi, ketika mata mereka saling bertemu, namun ia mencoba untuk tak memikirkannya lebih jauh lagi dan segera menemui ketua klan. Ia segera memberikan buku yang di berikan oleh profesor kepada ayahnya, ia mengatakan pada ayahnya bahwa ia belum sempat menyelesaikan membaca semua isi buku tersebut.

"Baiklah, nanti kita akan bicarakan lagi, sebelum itu kita harus bertemu dengan tamu kita dari klan Ados, kau sebagai pewaris ketua dari klan Arya harus ikut dengan Ayah!" perintah ketua klan.

"Baiklah ayah,, aku berada di belakangmu!" balas Adidev.

Lautan jubah emas klan Arya pun sudah memenuhi gedung tersebut, lalu tak perlu waktu lama ia memulai pertemuan itu dengan mendengarkan cerita gadis yang kabur tadi

"Baiklah, apa yang ingin kau ceritakan nona?" ucap ketua klan lantang.

"Nama saya adalah Wasishta Sembrani, umur saya 19 tahun, saya merupakan klan Ados!" ucap gadis yang sengaja menyembunyikan wajahnya dibalik jubah abu-abu kehitaman tersebut.

"Lanjutkan ceritamu?" ucap ketua klan.

"Baiklah, saya kabur dari perbatasan Abra melalui tembok perbatasan Abra tadi, karena saya membutuhkan pertolongan dari klan lain. Ini tentang perbuatan klan Abra pada klan kami yang tinggal di balik tembok Abra!"

"Apa yang mereka lakukan? Bukankah selama ini baik-baik saja? Kalian klan Ados di persilahkan hidup di antara semua klan dan hidup berdampingan dengan seluruh klan, tanpa mengusik ketenangan kalian bahkan klan abdi juga tak pernah terganggu oleh kalian. Lalu ada apa dengan kalian dan klan Abra? Apa yang kalian lakukan pada mereka sehingga membuat mereka marah?"

"Dengarkan cerita saya dulu ketua, bukan kami yang memulai, tapi klan Abra, ia memperlakukan kami secara tak adil, saudara-saudara pria kami yang masih bayi hingga remaja berumur 15th di paksa berpisah dengan orang tuanya dengan alasan untuk bertemu pemimpin tertinggi dan tak pernah kembali setelah itu, lalu para gadis yang berumur 17-28th di jadikan budak untuk melayani para tentara monster. Sedangkan para pria di atas usia 15th di ubah menjadi monster dengan mutasi gen yang kami tak tahu seperti apa!" Cerita Wasishta panjang lebar.

"Apa? Monster? Apa mereka ingin memulai perang? Tapi dengan siapa? Negara lain atau dengan klan lain?"

"Bukan, mereka menjual para tentara hasil mutasi gen tersebut yang mereka anggap sebagai senjata biologis, karena di dalam tubuh mereka tertanam racun yang bisa membawa wabah penyakit jika tubuh mereka meledak!"

"Bagaimana kau tahu sedetil itu?" ucap Adidev menyela.

"Aku tak sengaja mengetahuinya, saat aku dijadikan budak disana, untunglah belum sampai aku disuruh melayani para monster itu aku berhasil kabur.!"

Lalu bagaimana dengan para orang tua di klan mu?" tanya Adidev kembali.

"Mereka dipaksa menjadi kelinci percobaan untuk senjata biologis tersebut, termasuk orang tuaku yang mati karena senjata tersebut!" ucap Wasishta yang mulai terisak.

Setelah mendengar cerita dari gadis tersebut para perwakilan keluarga berunding untuk membantu klan Ados disana, kemudian Adidev menyela dan memperlihatkan buku yang ia bicarakan tadi di depan perwakilan kelurga dan ketua klan yang tengah berdiskusi, sehingga membuat mereka kaget

"Mungkin buku ini bisa membantu mendapatkan jawabannya!" ucap Adidev singkat.

Semua orang yang berada disana hanya diam melihat buku yang di berikan Adidev, ketua klan kemudian langsung membuka buku kuno tersebut dan melihat isi dari buku tersebut. Dan kemudian membubarkan sementara pertemuan klan hari ini.

Kemudian Wasishta diajak bersama keluarga yang menemukannya tersebut untuk dibersihkan dan rawat. keluarga ketua klan yang masih berada di gedung itu sedang mengintrogasi anaknya tentang buku yang ia bawa tersebut.

"Darimana kau dapatkan buku ini Dev?" tanya sang ayah kepada anaknya.

"Itu dari profesor, dia yang menemukannya di dasar lautan saat mencari puing-puing sisa peradaban masa lalu disana!" jawab Adidev.

Kemudian keluarga tersebut memutuskan pulang untuk mempelajari buku kuno tersebut. ia tak sengaja membuka tentang Bab yang menceritakan tentang Ardanareswari.

"Ardanareswari? sepertinya aku pernah mendengar nama ini!" ucap ketua klan Arya dalam hati.

Ketua klan Arya langsung menuju perpustakaan pribadi keluarga mereka begitu ia mengingat tentang sebuah klan suci setelah sampai ke rumah. Ia kemudian segera membuka berkas tentang legenda klan suci yang hidup berbaur dengan para klan, yang hanya akan keluar jika terjadi ketidak adilan pada salah satu klan. Klan ini bernama klan Adanareswari, klan yang hanya terdiri dari seorang wanita, ia bertugas melahirkan calon pemimpin tertinggi lalu menghilang begitu ia menyelesaikan tugasnya. hanya itu saja keterangan yang ketua klan Arya dapat.

"Mungkinkah, gadis itu seorang klan Ardanareswari? Adidev ayo ikut ayah!" perintah ketua klan

"Baik Ayah!" jawab Adidev dari kejauhan.

Mereka segera mengendarai kereta kuda robot terbangnya menuju kerumah keluarga dimana gadis misterius itu tinggal.

Setelah gadis itu di bersihkan dan di beri pakaian yang layak kemudian di beri jubah emas khas dari klan Arya, barulah terlihat perbedaan gadis itu dengan klan Ados yang lain. bahkan ia tak ada bedanya dengan klan Arya atau klan Abra setelah di bersihkan, ketimbang ia disebut dari klan Ados. Gadis ini terlihat berkulit kuning langsat khas kulit klan Arya, namun kadang juga nampak bersinar jika dari kejauhan, itu yang akan membuatnya terlihat berbeda jika ia membuka jubahnya. dengan rambut hitam panjangnya. dan cara berjalannya yang terlihat anggun dan elegan menampakkan jati dirinya yang sebenarnya bukan berasal dari klan Ados. kemudian mereka mengajak gadis itu makan bersama, disini juga terlihat perbedaan gadis itu dengan klan Ados lain yang pernah mereka lihat.

Tak perlu waktu lama, ketua klan dan anaknya sudah sampai di rumah salah satu keluarga klan Arya yang merawat gadis itu. Ayah dan anak itu lansung masuk begitu di persilahkan oleh pemilik rumah. dan menemukan hal menarik pada gadis misterius ini. lalu ia langsung menanyakan tentang klan suci tadi pada gadis itu saat itu juga. Wasishta yang sedang makanpun berhenti dari kegiatannya begitu mendengar pertanyaan dari ketua klan Arya.