Qanita pun pergi ke dapur mengambil air minum, kemudian ia pun duduk di kursi meja makan. Tiba tiba Amran datang mengagetkannya.
'Astaghfirullah, kenapa waktu yang aku tak ingin diingat terus saja kepikiran diingatan aku! Ya Allah bantu aku bisa melupakannya ' hati Qanita berkata
"Dor!" Kata Amran mengagetkan Qanita, namun sayang Qanita sama sekali tak kaget.
"Apaan kak, mau ngagetin? Sorry gak mempan" ucap Qanita dingin
"Heheh, kenapa Nit ? Ada masalah?" Kata Amran kepada Qanita.
"Enggak kok, yaudah kak aku ke atas dulu!" Ucap Qanita hendak meninggalkan Amran
"Tunggu Nit!" Kata Amran kepada Qanita, ia pun menoleh menatapnya. 'Gue tau gimana keadaan lo Nit! Gak usah bohongin gue gak mempan !' Batin Amran berkata.
"Apa?" Ucapnya dengan datar.
"Nanti malam setelah temen kakak udah pulang kita nonton bioskop yuk! Katanya ada film yang baru. Lagian udah lama kita gak kumpul berdua" ucap Amran kepada Qanita berharap adiknya itu tertarik dengan ajakannya.
"Iya kak, yaudah aku ke atas dulu" ucap Qanita datar. 'Akhirnya lo mau Nit! Seneng gue dengernya' batin Amran berteriak.
"Iya dek!" Kata Amran. Kemudian keduanya melakukan aktivitasmasing masing.
><><><><><>><><><
Amran pun langsung menuju tujuannya kedapur, yaitu membawa cemilan yang tadi dibuatkan bi Minah.
Dan kembali ke kamarnya menemui temannya.
"Eh bang Amran bawa makanan nih!" Ucap salah satu temannya yang bernama Afzal atthallah, atau sering dipanggil Afzal
"Hm. Jangan panggil gue abang." kata Amran terkesan datar, ( nama aslinya Amran Arsyad).
"Iya Ran, canda gue" ucap Afzal dengan tertawa.
"Hm" singkat Amran
"Eh Ran, lo punya adek cewek ya? Soalnya tadi gue liat pas idah dari wc ada adek lo dari luar rumah" Kata seseorang menyaut, yaitu Maulana Malik Ibrahim atau dipanggil Maulana.
"Iya, lo tanya dia?" Kata Amran datar
"Iya gue tanya, katanya adek lo, dingin bet sifatnya" kata Maulana
"Dah biasa" ucap Amran singkat
"Ran gimana nih, acara minggu depan harus disiapin apalagi ada tamu dari kampus lain, sedangkan lo ketuanya. Jadi gimana?" Ucap Bagas firmansyah atau Bagas bicara kepada Amran
"Yaudah menurut gue gini aja..... bla bla bla bla" ucap Amran panjang lebar.
"Ok Ran, nanti kita siapin sama panitia yang lain!" Kata Bagas
"Yaudah Ran, udah mau maghrib, kita pulang dulu ya!" Kata Afzal dengan yang lain
"Iya!" Kata Amran.
Mereka pun pulang meninggalkan rumah Amran. Tak berselang lama, adzan maghrib terdengar dari masjid terdekat. Amran pun langsung ke kamar tetapi ketika melewati kamar Qanita, Amran masuk dahulu takutnya Qanita ketiduran.
"Nit !" Kata Amran memanggilnya
"Iya kak " kata Qanita yang keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah oleh air
"Gapapa, kakak cuman ngecek doang takutnya tidur. Yaudah kakak mau ke kamar dulu belum shalat" kata Amran kepada Qanita seraya beranjak pergi
"Iya kak" ucap Qanita singkat.
Waktu terus berlalu hingga tak terasa telah jam 20.00. Amran menuju kamar Qanita mengajaknya janji yang tadi sore.
"Nit! Ayok udah belum?" Kata Amran mengetuk kamar Qanita.
"Iya kak udah" kata Qanita keluar dari kamarnya, terlihat dengan wajah yang natural, namun tetap cantik.
"Yaudah yuk!" Kata Amran kepada Qanita.
Mereka pun segera menaiki mobil dan meninggalkan rumah, diantara mereka hanyalah hening yang bisa diucapkan, Amran pun menanyakan sesuatu pada Qanita.
"Dek, tadi gimana di sekolah? " Kata Amran kepada Qanita
"Iya biasa aja" kata Qanita singkat
"Kak kata mamah, lusa mamah pulang sama papah" ucap Qanita pada Amran
"Ouh iya, emang proyeknya udah beres?" Kata Amran menanyakan pada Qanita.
"Entah" kata Qanita singkat.
"Kamu kalo ada apa apa langsung bilang ke kakak cerita ya, jangan dipendam sendirian" Kata Amran kepada Qanita berharap adiknya itu mau bercerita padanya atas apa yang terjadi sebelumnya.
"Iya kak, lagian aku baik baik aja!" Kata Qanita berusaha tersenyum didepan kakaknya. 'Aku selalu teringat masa itu kak, waktu itu semuanya membenci aku, aku takut' batin Qanita berteriak namun ia tak bisa mengatakannya karna tak mau menjadi beban kakaknya.
"Iya dek" kata Amran kepada Qanita, 'kakak tau Nit! Senyum kamu palsu, kapan kamu mau cerita sama kakak?!Maaf waktu itu gue gak bisa jagain lo!" Batin Amran sedih melihat adiknya yang bersikap seolah olah biasa saja, namun tak dapat membohonginya.
Amran pun kembali fokus mengemudi mobil, tak lama dari kejadian tadi mereka telah sampai di tempat yang mereka tuju. Mereka pun turun dari mobil dan segera masuk mall, kemudian pergi membeli tiket film yang hendak ditonton.
"Yuk, kakak udah beli tiketnya!" Ucap Amran menarik tangan Qanita.
"Judulnya apa kak?" Kata Qanita menanyakan kepada Amran
"when I left, but we were reunited, katanya lagi trending sekarang, yuk!" Ucap Amran tanpa menghiraukan ucapan adiknya.
Merekapun memilih tempat duduk di narus kedua dari depan, Amran membawa popcron. Mereka pun duduk berdua, banyak yang melirik mereka dan saling berbisik.
'Iisshh cowoknya ganteng bet !'
'Yaampun cowoknya gans, apalagi mirip sama ceweknya'
'Ceweknya datar banget !'
'Ahh cantiknya!'
Dan masih banyak lagi
Mereka hanya diam tak menanggapi, mereka pun kembali fokus pada film yang telah berlangsung. Sesekali mereka tertawa karna perilaku tokoh di film.
'Nah gitu dong Nit ! Ketawa jangan dingin, datar mulu. Kakak ikut bahagia liatnya !' Ucap Amran dalam hati melihat Qanita yang tertawa namun tak selepas orang orang.
Film pun berakhir dengan jalan cerita yang diakhiri kebahagiaan. Mereka pun keluar dari ruang nonton film.
"Nit, mending kita makan malam dulu. Lagian nanti klo udah nyampe rumah bibi juga pasti udah tidur" kata Amran diangguki Qanita. membawa Qanita menuju suatu tempat makan. Amran memilih duduk di meja yang tidak terlalu ramai oleh pengunjung.
"Yuk duduk Nit!" Ucap Amran yang memperlakukan seperti kepada seorang tuan putri.
"Iya kak" ucap Qanita singkat. 'Makasih kak, selalu ada disaat aku butuh pengertian' batin Aanita berkata.
"Mbak!" Ucap Amran sambil mengangkat tangan memanggil pelayan resto.
"Iya mas! Mau pesan apa?" Ucap pelayan itu yang telah menghampiri mereka.
"Saya milkshake coklat sama grilled steak sub. Kamu maunya apa?" Tanya Amran kepada Qanita.
"Saya milkshake strawberry, makanannya sama aja sama kakak" ucap Qanita
"Baik saya ulangi lagi ya, milshake coklatnya 1 dan yang strawberry nya 1, kemudian grilled steak subnya 2. Benar begitu?" Ucap pelayan mengulangi apa yang hendak dipesankan.
"Iya benar mbak !" Ucap Amran mengangguk.
"Baik, kalau begitu tunggu sebentar, kami akan menyiapkan hidangan anda!" Ucap pelayan itu kemudian meninggalkan mereka.
Tak berselang lama mereka menunggu, akhirnya seorang pelayan dtang membawa makanan yang telah dipesan oleh Amran dan Qanita.
Merekapun memakan makanan itu ketika selesai, Amranpun pergi ke kasir untuk membayar pesanan yang telah tadi mereka pesan.
"Mbak berapa totalnya?" Ucap Amran pada kasir resto itu.
"Totalnya 250.000 Pak!" Ucap kasir itu memberikan notanya pada Amran
"Ini mbak, kembaliannya untuk mbak aja!" Ucap Amran memberikan uang sejumlah 300.000.
"Terimakasih Pak!" Ucap kasir itu pada Amran
"Iya sama sama" ucap Amran kemudian menarik tangan Qanita untuk meninggalkan restaurant itu.
"Kamu mau beli sesuatu dulu gak?" Kata Amran menanyakan pada Qanita
"Enggak kak" ucap Qanita singkat.
"Yaudah yuk pulang!" Ucap Amran berjalan mendahului Qanita.
Mereka pun berjalan menuju arah parkiran yang terletak cukup jauh tapi mereka menaiki lift, sehingga tak terlalu capek berjalan.
Mereka sampai di parkiran dan menuju mobil yang mereka pakai ketika berangkat tadi. Namun ketika Qanita membuka mobil ada seseorang yang memanggilnya.
"Nit!" Ucapnya memanggil Qanita yang hendak membuka pintu mobil. Keduanya pun menoleh dan terdapat seseorang yang melambaikan tangan padanya.
_________________
Gimana nih, ceritanya ? :> bagus gak? Penasaran gak sih siapa yang manggil Qanita di parkiran!
Bantu vote, coment and share ya kawan. Semoga cerita kita ini dapat menembus impian 😁😁 gapapakan kita belajar dulu sedikit sedikit biar nanti jadi bukit :)) yaampun garing banget ya kata kata ku ini. Hadeuuhh. Wkwkwkwk 😅😅