_________________________________
Allah maha mengetahui segalanya, sejauh apapun jarak memisahkan, waktu akan terus berjalan dan Allah mentakdirkan pertemuan itu untuk terjadi.
Trying To Stay
___________________________________
"Iya gue juga ngerasa gitu." Amran meminum minumannya yang telah dipesan. "Lo pernah tinggal di Bandung gak?" Tanya Amran pada seseorang yang berada dihadapannya.
"Iya, gue ketika kecil tinggal di Bandung sama nenek gue. Gue juga punya teman kecil disana, gue lupa pokoknya teman kecil gue 2 bersaudara," jelasnya.
"Gue boleh nanya gak?" Tanya Amran.
"Nanya apaan?" Tanya Azwar.
"Nama kecil lo apa?" Tanya Amran.
"Idar klo gak salah," jawab Azwar yang membuat Amran terkejut.
Deg.
"Lo tau gak Raran sama Ita?" Tanya Amran, kini giliran Azwar yang terkejut.
"Mereka teman kecil gue, tapi kok lo tau nama mereka?" Jawab Azwar penuh tanda tanya.
"I-tu na-ma gue sa-ma adek gue." Ujar Amran gugup dan final.
"Jadi lo teman kecil gue sama adik lo itu?" Tanya Azwar yang tak kalah terkejut.
"Iya, btw kok lo sekarang gak tinggal sama nenek lo lagi?" Tanya Amran padanya.
"Nenek meninggal ketika lo masih koma Ran, sorry gue gak pamit sama kalian. Gue diangkat jadi anak sama kerabat nenek, ya mereka orangtua Mayra." Pernyataan Azwar yang membuat Amran terharu.
"Ouh, sorry yah gue gak tau, tapi lo sekarang gimana baik baik aja kan?" Tanya Amran.
"Iya gue baik baik aja, gue juga mulai buka bisnis Ran. Tapi gimana keadaan adek lo, sorry gue gak bisa jaga dia sepenuhnya," ucap Azwar penuh dengan kekecewaan.
"Udah gapapa War, dia baik baik aja tapi ya gitu lah lo tau mungkin gimana sifatnya sekarang," ucap Amran tersenyum. "Tapi makasih ya, lo udah jaga Nita ketika gue koma," lanjut Amran.
"Iya gapapa Ran," ucap Azwar tersenyum bahagia. "Tapi gue buru buru Ran, nanti kita ketemuan lagi klo lagi luang waktu ya, soalnya ada kelas gue sekarang, gue duluan ya. Klo makanannya gak usah dibayar tadi gue udah bayar." Lanjut Azwar tergesa gesa.
"Iya," ucap Amran seraya tersenyum.
Flashback off
"Jadi Azwar itu teman kecil kita Nit, dia pergi karna neneknya meninggal terus dia diangkat jadi anak sama ortu Mayra," ucap Amran tersenyum.
"Ouh gitu ya kak," ucap Qanita singkat seperti biasa dingin dan datar.
"Kakak kerumah dulu ya, soalnya satu jam lagi ada kelas di kampus," ucap Amran lalu hendak beranjak dari duduknya.
"Iya kak," ucap Qanita tersenyum padanya.
Mereka pun kembali kerumah, masing masing kembali ke kamarnya. Qanita pergi ke kamar mandi rasanya gerah setelah Ia bermain basket, oleh karena itu, Ia pun membersihkan tubuhnya. Ketika selesi Ia duduk diatas kasurnya kemudian duduk dan melihat notif yang ada di handphone.
Kinara :
Assalamualikum
Kinara :
woi
Kinara :
Bangunnn
Kinara :
Et dah pada kemana
Kinara :
Biasa kacang mahal.
Mayra :
Waalaikumsalam
Apaan -_
gue lagi enak enak main game jadi kalahkan.
Keyra :
Waalaikumsalam
Apaan Nar?
Kinara :
Tunggu bentar anggota satu lagi belum on.
Mayra :
Langsung aja penting atau kagak, klo kagak gue mau main lagi nih
Keyra :
Cepet Nar, gue lagi sibuk ini
Kinara :
Harap bersabar ini ujian.
Gue hitung mundur nanti dia muncul.
Kinara :
Mulai dari sekarang
Kinara :
3
Kinara :
2
Kinara :
1
Qanita
Waalaikumsalam
Apa?
Mayra:
Cepetan roger gue mau mabar lagi -_
Kinara :
Wehh gue cewek ya, tapi gapapa lah gue dipanggil artis :>
Keyra :
Langsung to the point aja Nar.
Mayra :
Kepedean banget lo @kinara.
Artinya itu rontokan gorengan!
Wkwkwkw
Kinara :
@mayra parah lo dasar catem.
Jadi gini ya.....
Keyra :
Apaan ?
Qanita
Apa?
Mayra :
Catem? Apaan tuh.
Ck langsung aja -_
Kinara :
Kalian jadi ikut perkemahankan?
@mayra cat tembok!
Wkwkwk
Keyra :
Iya, orang gue panitianya juga -_
Udah itu aja? Gue kira penting banget
Qanita
Iya, gue ikut.
Mayra :
Iya gue juga ikut.
@kinara pala lo -_
Keyra :
@Qanita eh lo kemana aja, baru on, Nit?
Kinara :
Wkwkwk
Qanita
Gue tadi main basket
Keyra :
Ouh iyah
Mayra :
Udahlah gue gak mau layanin rontokan gorengan -.
Kinara :
Kalah ni ya catem.
Wkwkwk
Mayra
@keyra satu tendanya bisa bebas kan? Klo bisa nanti kita satu tenda aja.
@kinara serah lo
Keyra
Iya bisa, gue juga kepikirannya gitu.
Mayra
Okok
Kinara
:>
Keyra
Ya
Sedangkan Qanita hanya membacanya kemudian menutup handphonenya. Ia terdiam, merenung di balkon kamar. Entahlah apa yang sedang memenuhi pikirannya sekarang, Ia pun tak tau rasanya capek namun Ia harus tetap berjuang.
Tak lama dari Ia merenung terdengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia pun segera membukanya.
"Nit, nanti sekitar jam 13.00 antar mamah ke mini market ya," ucap Alisha pada anaknya itu.
"Iya Mah, " jawab Qanita singkat.
"Klo gitu Mamah ke bawah dulu ya," ucap Alisha lalu meninggalkan Qanita.
Qanita kembali kekamarnya, Ia memilih untuk membaca Novel pemberian kakaknya itu. Tak terasa adzan zuhur telah berkumandang Qanita segera melaksanakannya, setelah selesai Ia pun turun ke bawah menemui Alisha.
"Sekarang Mah?" Tanya Qanita.
"Iya, yuk," jawab Alisha.
Qanita pun segera mengeluarkan mobilnya, Alisha telah menunggunya didepan rumah. Alisha pun segera masuk ke dalam mobil Qanita.
"Nit, Mamah mau nanya boleh?" Tanya Alisha mencairkan keheningan.
"Iya Mah kenapa?" Tanya Qanita pada Alisha.
"Lepas dulu earphone nya sebentar" ucap Alisha kepada Qanita yang memakai earphone.
Qanita pun melepasnya. "Ia Mah kenapa?" Tanyanya kembali.
"Kamu gak lagi ada masalahkan?" Tanya Alisha memerhatikan anaknya.
"Enggak kok Mah'' jawab Qanita singkat.
"Klo ada, cerita aja sama Mamah ya,"ucap Alisha pada anaknya yang terkesan datar.
"Hm" ucap Qanita singkat, entahlah apa yang sedang memenuhi pikirannya itu. "Itu tempatnya bukan Mah?" Tanya Qanita.
"Iya" jawab Alisha.
Alisha turun dan Qanita memarkirkan mobilnya. Mereka pun memasuki mini market itu, Alisha mengambil keranjang dan Qanita membantu menemukan bahan bahan yang lain.
"Nit, kamu coba ambil ....bla....bla ..... bla" ucap Alisha panjang lebar.
"Iya Mah,'' ucap Qanita lalu meninggalkan Alisha.
"Ishh tinggi banget sih, jadi susah kan!" Kata seorang anak laki laki yang sulit menjangkau barang yang diinginkannya.
"Nih, kamu sendirian Dek?" Qanita memberikan barang yang diinginkannya pada anak itu.
"Makasih kak, iya Kak." Ujar anak itu pada Qanita.
"Iya sama sama, " Kata Qanita yang kembali fokus pada tujuannya.
"Klo gitu aku duluan ya," ucap anak itu pada Qanita.
"Iya,'' ucap Qanita singkat.
Karna keperluan yang hendak dibeli telah lengkap, Qanita pun menuju kasir dan membayar semua barang yang dibelinya. Ia pun menunggu Alisha di depan mini market, namun tak sengaja Ia melihat anak tadi yang duduk di halte. Qanita pun menghampirinya.
"Dek, kok belum pulang? Nungguin siapa?" Tanya Qanita pada anak itu.
"Iya Kak, ini lagi nunggu Kakak aku, tadi katanya mau ke mini market lagi ada yang kurang." Jawab anak itu.
"Oh, klo gitu aku duluan ya," ucap Qanita lalu pergi menuju mobilnya.
"Ok Kak'' ucap anak itu.
''Habis dari mana Nit?" Tanya Alisha yang sudah berada di mobilnya.
''Gak kemana mana Mah." Jawab Qanita yang melajukan mobilnya.
"Oh, maaf ya tadi Mamah agak lama," ucap Alisha menatap Qanita.
"Iya Mah, gapapa." Ujar Qanita singkat dan kembali fokus pada kemudinya.
"Besok kamu jadi kemah nya kan?" Tanya Alisha.
"Iya Mah," lagi dan lagi kata Qanita yang singkat.
"Nit, nanti bantu Mamah bikin kue ya." Kata Alisha.
"Iya Mah, nanti aku bantu." Jawab Qanita
Mobil mereka telah sampai di halaman rumahnya. Qanita pun memarkirkan mobilnya lalu masuk ke dalam rumahnya.
"Nit, sini bantu Mamah''. Seru Alisha.
Qanita pun menghampirinya. "Ini tinggal dicampur bahan adonannya kan Mah?" Tanya Qanita.
"Iya kamu campurin ya, Mamah mau bikin adonan yang lain,'' ujar Alisha seraya mengambil bahan yang lain.
"Ok Mah'' ucap Qanita yang sedang mengaduk adonan.
"Udah beres belum?" Tanya Alisha pada Qanita.
"Udah Mah,'' ucap Qanita pada Alisha yang sedang mengolesi loyang.
"Yaudah kamu shalat ashar dulu ya, Mamah juga mau shalat dulu. Sambil nunggu adonannya ngembang." Ujar Alisha pada Qanita.
"Iyah Mah, klo gitu aku ke atas dulu ya." Ucap Qanita lalu beranjak ke kamarnya.
Setelah shalat ashar, Qanita mwnyiapkan dahulu keperluan untuk kemping. Setelah selesai Qanita memutuskan untuk kembali ke bawah, karna taku Alisha masih membutuhkannya.
"Gimana Mah, udah beres semuanya?" Tanya Qanita pada Alisha.
"Assalamualaikum, maaf ya Amran pulangnya agak telat,tadi kelasnya nambah'' ucap Amran yang masuk ke rumah.
"Waalaikumussalam," ucap Alisha dengan Qanita beriringan.
"Iya gapapa,"ucap Alisha.
"Iya ini udah beres tinggal nunggu matang aja," ucap Alisha yang tengahembereskan barang yang telah digunakan.
"Bikin apa Mah? Papah belum pulang kan?" Tanya Amran yang belum beranjak dari tempatnya.
"Kue bolu, iya Papah belum pulang, sebentar lagi nyampe kayaknya." Jawab Alisha. "Bi, ini cuci ya!" Ujar Alisha pada bi Minah yang sedang mencuci piring.
"Baik bu,'' jawab bi Minah.
"Nah udah mateng nih," ujar Alisha yang mengeluarkan kue itu dari oven. "Ett, kamu mandi dulu sana, gak dihabisin kok,'' ucap Alisha melihat Amran memotong kue.
"Iya Mah" kata Amran yang memakan potongan kue itu lalu pergi setengah lari meninggalkan Qanita dan Alisha.
"Mah, aku ke kamar dulu ya,'' ujar Qanita yang beranjak meninggalkan tempat asalnya.
''Iya," jawab Alisha.
Qanita kembali ke kamarnya, dan duduk ditepian kasurnya. Entahlah rasanya ingatan itu selalu terngiang ngiang membuat dirinya drop. Qanita memikirkan rasanya ada kejanggalan lain dalam kehidupannya yang dahulu, mengapa ini terjadi padanya, salah apa dia.
"Dor...!! Hayoh mikirin apa hm? Cerita aja, kayak ke siapa aja," ucap Amran yang tiba tiba masuk ke dalam kamar Qanita.
"Waalaikumsalam, klo masuk ketuk pintu dulu, salam dulu.'' Ujar Qanita sedikit kesal.
"Hey, tadi itu udah tapi gak ada yang jawab, mangkanya langsung masuk,"kata Amran yang langsung duduk di kursi meja belajarnya.
"Oh," respon singkat dari Qanita.
"Beneran gak mau cerita gitu? Mikirin apa Nit? Sampai gak denger ketukan pintu?" Tanya Amran penuh tanya.
''Gak ada apa apa kak." Kata Qanita singkat, Ia masih tak berani cerita semuanya, 'biarlah aku yang menanggungnya' ucap Qanita dalam hati.
"Nit !'' Kata Amran yang berpindah duduk menjadi di kasurnya.