Farrel misuh-misuh melihat dapur di invasi oleh makhluk asing entah berasal dari planet apa, intinya berjenis perempuan. Tidak mudah memahami wujud mereka kalau sudah bawa perasaan, suka beda di hati beda di mulut.
Gengsi kadang di gedein, eh tapi. Dia juga sering sih begitu, orang dewasa memang memusingkan.
Dahlah.
Intinya sekarang adalah cara mengusir nenek sihir yang tidak di undang, sudah seperti jalangkung. Datang tak di undang pulang tak di antar, cocok lah jadi pemeran figuran film horor suzana.
"Ngapain lu?!"Tanya Hana yang turun dari lantai atas melihat kakak keduanya itu, duduk di ruang tamu dengan dahi mengkerut.
"Itu manusia siapa yang ijinin invasi dapur rumah kita, gue gak merasa ya. Jangan bilang lu?"
Hana menoyor kepala Farrel misuh-misuh."Enak aja!! Kalau itu gue, udah pasti bakalan di usir tanpa ba bi bu be bo, itu abang noh yang ijinin. Apa kali masih kasih hati ini cewek, udah tau mantanya berharap ke abang. Masih aja di baikin, nanti salah paham yang ribet abang lagi kalau mbak Tika sampai cemburu!"
"Hadeh... itu, tuh Han. Abang lo suka begitu, makannya emang bener kata mas Bara. Bawa abang ke peruqiah biar di sadarkan dari jin penuh tipu daya, gue enggak tanggung jawab kalau sampai mbak Tika berubah pikiran."Katanya seakan tau masa depan Farhan kalau masih ada manusia satu ini.
Sampai siang hari, Farhan turun untuk mengobrol dengan Anis di ruang tv di temani Hana sebagai penengah. Tidak membiarkan setan menjadi yang ke tiga, kalau sampai setan berhasil bisikin abang gimana.
Yang Hana takutnya si perempuan di depan abang, bukan Farhannya.
"Syukur deh kalau kamu udah mendingan,"kata si perempuan yang membikin Hana ingin muntah.
Terlihat sekali ingi cari muka depan abang, tapi nggak mempan ke Hana. Yang mana keduanya kemudian berbincang basa basi, tidak lama abang bangkit karena batuk-batuk membuat suasana jadi nggak enak. Tetapi di halangi oleh Anis yang budiman.
"Sini aja, nanti aku ambilin air anget buat kamu."
"Oh, oke."Terima abang tanpa memikirkan hal buruk tentang Anis yang berbuat baik.
.
.
Tika nekat menelpon ke nomor abang, dia perlu memastikan lagi. Siapa tau dia terkena prank oleh Hana, diakan mudah sekali di bohongi. Menunggu nada dering telepon masuk, Tika tunggu dengan sabar, sampai panggilan terjawab.
"Assalamualaikum bang, abang gimana kabar. Kata Hana sakit, udah mendingan belum?"
"Halo mbak, ini gue, Farrel. Abang masih tidur tuh....em... kayanya nggak deh, mungkin mandi gue nggak tau sih."Jawab suara di sebrang sana membuat Tika kecewa.
"Yahhh... coba cek dong, abang kamu udah bangun belum. Udah mendingan?"
"Belum mbak, cuma demam sih udah turun. Sekarang malah kena flu sama batuk, perutnya juga masih sering mual-mual."
"Farrel kemana abang kamu?"
"Anjing!! kok lu..."Kemudian suara Farrel hilang, Tika terpaku.
Tadi dia tidak salah dengar kan, itu suara wanita. Ada perempuan lain di sana, apa itu Hana?
Tapi suaranya berbeda dan terdengar asing.
"H-halo mbak. Masih nyalakan?"
"Halo, iya masih nyala kok. Tad kenapa Rel?"
"E-eh, itu, nggak deng. Cuman nanti aku liat abang deh di kamarnya, tunggu ya mbak..."
"Farrel, mana si Anis, abang tungguin air hangatnya gak dateng-dat..."
Selesai mendengar itu Tika tutup panggilan secara sepihak, sekarang dia tau suara perempuan siapa yang tidak sengaja dia dengar itu.
Pantas saja tadi Farrel segera menghilangkan suaranya, Tika berasumsi mungkin Farrel mencoba menyembunyikan Anis di rumahnya untuk menghargai Farhan. Mendadak Tika rasanya sakit di dada, tidak dapat berkomentar pikirannya langsung buntu.
Dia berpikir, mungkin ada benarnya Tara melarang Tika untuk datang ke rumah abang. Mungkin Taras sudah tau duluan kalau ada wanita lain, bernama mantan, di sana. Melarang Tika sama dengan melindungi hatinya yang bakalan tercabik, seperti sekarang contohnya.
.
.
Kabar pertunangan Fahri dan Tika sampai ke telinga Farhan, Hana dan tersangka yang sudah ketar ketir mengigit tangannya gusar. Ini sangat cepat, padahal baru dua hari setelah telepon itu di angkat dan keberadaan mak lampir di rumahnya.
Berhasil memporak porandakan semua niat baik Farrel dan Hana, sekarang. Farrel butuh kambing hitam untuk di salahkan dan yang paling valid serta sangat konkret itu...
"Mantan abang!! Si Anis jumpalitan!!."Teriaknya menuduh abangnya dengan telunjuk.
"Farrel, kagak sopan lu nunjuk-nunjuk abang begitu."Farrel mengerang."Bodo amat anjengg, gue kesel."Makinya meraup wajah gusar.
"Terus gimana dong, kok bisa begini?"Tanya Hana memastikan, apalagi sikap sangat pasrah, Farhan menunduk lemah.
Terlihat tertekan mendengar informasi ini. Hana kemudian berpikir dengan terdesak yang langsung memunculkan asumsi...
"Farrel, ini semua salah lo!! Kenapa nggak bilang kalau lagi telepon mbak Tika waktu itu."Farrel menatap Hana garang.
"Eh samsudin!! Gue juga kan itu udah jauh-jauh dari ruang tamu. Melipir gue ke belakang, emang dasar gue udah curiga liat gelagat si Ani tuh tadinya, sok-sok nanya kampret. Padahal ternyata dia lagi mau ambil air hangat buat abang, ngapain nanya abang di mana. Gue aja kaget dia udah ada di belakng punggung, udah kek jin tomang!!"
"Kok lu jadi salahin orang. Dan satu lagi ya FARREL!! Nama gue HANA!! Bukan SAMSUDIN!"Balas Hana sewot dengan nada tinggi.
"Ya emang salah si Anis!! Abang juga salah, masih aja nerima itu cewek. Sekarang runyam begini mau gimana?!!"Farrel jadi ikutan kisruh, mencak-mencak dan memaki kesal.
"Coba pastiin dulu deh, siapa tau ini siaran prank kek artis-artis di tv. Lu telpon mas Tara coba, gue nggak berani soalnya."Suruh Farrel pada Hana.
Tapi sebelum itu, pembantu rumah mereka masuk untuk memberi sebuah undangan yang membikin semua di sana menatap pembantu penuh horor.
"Ulangin bi, itu undangan apa?"Tanya Farrel memastikan.
"Undangan pertunangan atas nama Fahri sama non Tika kayanya ini, den..."Sambil membaca nama pada undangannya.
"WANJIR!! BENERAN, INI BUKAN PRANK DONG DRAGON BALL!!"Teriak Farrel begitu juga Hana.
Sedang abang sudah menurunkan bahu lemas, memikirkan kebodohannya yang lambat memutuskan lebih cepat dan terlalu terburu-buru pada Tika yang polos.
.
.
Baca cerita GRATISku yang berjudul [Aku milikmu sayang ]^^
.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK UNTUK MENDUKUNG CERITAKU^^
KALIAN BISA MEMBERIKAN POWERSTONE ATAU GIFT PADAKU^^
TERIMA KASIH BANYAKKK
.
Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!
√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!
Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!
Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!
Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Karena, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.
[karena saya masih mampu membuat karya sendiri]