Heri datang ke pintu kamar mandi, mengangkat tangannya dan mengetuk pintu dengan pelan.
Tidak lama kemudian, pintu terbuka.
Gita bersembunyi di balik pintu. Dia telah melepas cadar di wajahnya, tetapi panel pintu menghalangi wajah kecilnya sehingga Heri tidak bisa melihatnya dengan jelas. Sepasang mata yang cerah dan bersih muncul, menatap Heri dengan tidak sabar. Kemudian Gita mengulurkan tangannya yang halus, "Tuan Heri, terima kasih atas kerja kerasmu. Sekarang, berikan pembalut itu padaku."
Uap mengepul di kamar mandi setelah Gita mandi dengan air panas. Aroma gel mandi yang harum menyebar di udara. Heri memandangi otot-otot halusnya yang terbuka dan berwarna putih seperti susu, dengan tetesan kristal kecil air yang menggantung di rambutnya. Sangat mirip dengan generasi gadis mempesona di zaman kuno yang membuat para raja tergoda.
Heri menyerahkan pembalut wanita di tangannya dan pakaian ganti bersih.