Wajah Diana memucat, itu benar. Dia telah ... melakukan hal-hal buruk sebelum ini!
"Bu, ya, dulu aku selingkuh, tapi ini juga karena Juna. Aku hamil saat menikah dengan Juna. Sejak itu, dia membiarkanku tinggal sendiri. Dia tidak pernah menyentuhku dan tidak peduli padaku. Aku mabuk hari itu dan menjalin hubungan dengan pria asing. Aku tidak bermaksud begitu. Aku selalu mencintai Juna! "
Nyonya Jaya mencibir,"Kenapa Juna tidak menyentuhmu? Kenapa dia tidak peduli padamu? Itu karena kamu menggunakan cara kotor untuk naik ke tempat tidur Juna dan menaruh obat di cangkirnya!"
Tubuh Diana terkejut, dan dia masih merasa malu karena wanita tua itu telah terungkap dengan kejam di masa lalu.
Saat itu, dia adalah putri tertua dari keluarga Maranggang, hanya karena dia melihat Juna, putra ibukota, di tengah kerumunan, hatinya jatuh padanya, hampir sampai terpesona.
