Anya terbaring di tempat tidur sekarang, masih dalam keadaan tak sadarkan diri. Pelayan itu baru saja memakaikan gaun tulle, dengan ikal rambut seperti rumput laut tersebar, dan bibir merah dan gigi putih, Anya terlihat cerah dan indah seperti putri tidur. Dia memang cantik dan entah apa yang akan terjadi kalau sampai Anya dilelang malam ini.
Gita dengan cepat mengeluarkan jarum perak dan menusuk Anya di titik akupunkturnya untuk membangunkannya. Mereka harus segera keluar dari sini tanpa ketahuan atau semuanya akan jadi gawat.
Anya gemetar dan bangun. "Gita, kenapa kamu ada disini? Di mana kita sekarang?" Anya merasa pusing dan lemas.
Gita mengulurkan tangannya untuk membantu Anya berdiri, "Anya, kita ada di resepsi pribadi sekarang, dan seseorang telah membawamu untuk dilelang."
"Apa?" Anya bingung, "Siapa yang melakukannya? Apa tujuannya melakukan ini padaku?"
