"Nisa bilang, dia datang menemuimu," ucap Pak Bagaskara segera setelah mereka menghabiskan makanan di piring mereka.
"Begitulah." sahut Melati pelan. Dugaannya memang benar. Ini semua tentang ucapan Nisa.
"Apa dia mengucapkan kata-kata kasar kepada kamu? Maafkan dia, dia begitu karena menyayangi putra-putraku, kamu tahu? Mereka berempat sudah berteman dari kecil, jadi dia begitu sensitif dengan apa pun yang berkaitan dengan ketiga putraku."
Sebisa mungkin Melati tersenyum merespon ucapan Pak Bagaskara. Menyayangi seseorang bukan berarti dia bebas merendahkan orang lain. Iya kan?
"Apa Anda akan meminta saya pergi?" tanya Melati tanpa basa-basi.
"Tidak, tentu saja tidak. Sadar ataupun tidak, kamu sudah membawa pengaruh baik untuk putra-putraku, mereka sudah hampir tidak pernah mengunjungi club malam lagi. Aku berterima kasih untuk itu. Jadi, tidak ada alasan untuk memintamu pergi." Pak Bagaskara tersenyum dengan begitu hangatnya ke arah Melati.