Sam tersenyum tipis saat menggendong Melati di punggungnya.
Ia menyukai setiap kali berada di dekat gadis itu. Bahkan setiap sentuhan kecil yang terjadi diantara keduanya mampu membuat jantungnya berdebar.
"Berapa berat badan kamu?" tanya Sam untuk membuyarkan lamunan nakalnya.
"Apa terlalu berat?"
"Kamu seringan kapas." sahut Sam lalu tersenyum simpul.
"Itu ejekan atau apa?"
"Apa kamu pernah melihatku mengejek orang?"
"Pernah."
"Kapan?"
"Barusan!"
Tawa Sam pecah begitu saja, dia tertawa dengan renyah dan begitu santai.
"Kamu mau ke mana dengan gaun seperti itu? Mencari Bara?"
"Serius, ada apa denganmu? Kamu terlalu banyak menyebut nama Bara hari ini!"
"Sejauh mana hubungan kamu sama Bara?"
"Cukup jauh." sahut Melati asal. Ia sudah terlalu kesal dengan sikap Sam hari ini.
"Kalau dia bukan saudaraku, aku pasti akan merebutmu darinya."
Tunggu, Apa? Melati tertegun mendengar ucapan Samudera.
"Mel,"
"Ya?"
"Ayah dari anak Aisyah, bukan Bara." seru Sam pelan.
"Lalu?"