Nhola mengerjapkan matanya tak percaya. Entah apa yang Elang pikirkan, mengapa pria itu membawanya ke gedung kosong seperti ini.
Tidak mungkin pria itu ingin berbuat macam-macam padanya kan?
"Gedung ini gue beli. Gimana menurut lo?" ucap Elang dengan santainya.
Ia berdiri dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku dan mata yang tak berhenti menilik setiap sudut dari ruangan itu.
"Apa yang bisa kukatakan? Gedung ini kan kosong!" cibir Nhola. Gadis itu memandang Elang sinis.
Elang menggeleng pelan dan menatap Nhola tajam. Ya, ia tahu apa yang sedang Nhola pikirkan sekarang. Gadis itu pasti berpikir bahwa Elang sedang menghambur-hamburkan uang karena iseng atau untuk sesuatu yang tidak berguna, seperti biasanya.
"Gue bantuin abang-abang gue dan maksa mereka kasih upah banyak biar gue bisa beli gedung ini tahu! Jangan ngelihatin gue kayak gitu kali, Nhol!"
Nhola terlihat bingung, namun kemudian dia tertawa terbahak-bahak.