Chereads / Cinta Tiada Batas / Chapter 22 - Tatapan cemburu

Chapter 22 - Tatapan cemburu

"selamat pagi semua..." seru nining membuka apel pagi hari ini,wajahnya berseri jika dilihat sepintas entah apa yang membuatnya terlihat riang pagi ini.Disampingnya berdiri seorang manager,ya itu manager divisi yang biasa dipanggil mister.

"mister silahkan..." nining memepersilahkan lelaki disampingnya untuk melanjutkan apel pagi,sepertinya ada hal penting yang akan disampaikan oleh manager divisinya itu.

"pagi karyawan semua..." sapa nya dengan logat bahasa agak kemalaysia malaysia an.Yes...china malaysia katanya.

"Pagi mister.." jawab semuanya dengan kompak.

"Hari ini saya nak sampaikan bahwasannya kite ada sosialisasi ditempat berkumpul jika keadaan darurat atau lapangan terbuka diujung sana,,,saya harap karyawan semua ikut berpartisipasi.Sosialisasi apa NINIng....." serunya menjeda dan bertanya kearah nining.

"Penggunaan APAR mister..."

"okay,ikut dan saya harap karyawan semua tidak membuat malu divisi kita..." ia mengakhiri sambutannya,seperti diketahui di divisi tempat eza bekerja menjunjung tinggi martabat atasan,dan seperti sudah jadi hal biasa sosialisasi kerap dilakukan bagi karyawan karyawan seperti eza.

Eza berjalan keluar lab bersama dengan beberapa karyawan yang lainnya,ia memakai sepatunya,kalau kata atasannya mah safety.Ini bahkan sudah yang ketiga kalinya eza mengikuti sosialisasi Apar yang diadakan setiap tahunnya.

"Pagi cantik..." vicky menghampiri eza dan berbisik lirih,Ah sepertinya atasan ini benar benar sedan menggodanya,ck....eza tersenyum kaku dan melirik kanan kiri takut takut jika ada yang mendengarkan.

"ehm...tenang aja za,Cuma saya yang tahu kok..." kali ini suara pak krish yang terdengar dengan muncyl tiba tiba disamping eza.Ah....copot jantung ku...!!! eza mengurut dadanya dengan kesal,krish hanya terkekah dengan sikap kikuk eza,ternyata gini toh kalau godain wanita pendiam dan berkarisma ini.

Sosialisasi pun dimulai,eza berbaris dideretan terdepan mengingat tinggi tubuhnya yang,ya...semeter kotor mungkin,apalagi dirinya paling mungil diantara karyawan yang ada didivisinya.Ia bahkan sering merutuki dirinya,apalagi kalau bukan masalah tinggi badan karena sejak sekolah atau bekerja ia selalu jadi barisan terdepan jika baris berbaris.

"oke semua sudah paham kan...apa itu APAR..." teriakan pemandu itu menyadarkan eza dari lamunannya,ia telah selesai menjelaskan dan tampak seluruh peserta sosialisasai berteriak menjawab,ya peserta terdiri dari beberapa divisi bagian.

"alat pemadam api ringan..."

Kemudian pemandu sosialisasi menunjuk setiap orang dari masing masing divisi untuk mempraktekkan cara menggunakan APAR.Eza menutupi wajah dengan telapak tangan,berpura menutupi bias matahari yang menyorot kearahnya,bersikap acuh seolah tak terlihat....sungguh demi apapun dia tidak punya tingkat kepercayaan diri yang besar untuk berdiri didepan banyak orang.Namun naas nya dirinya lah yang dipilih oleh manager untuk mewakili divisinya.

Heol...APES!!!

Eza berjalan kedepan,wajahnya terasa merah,rata,dan pasti gerogi berat saat semua mata peserta sosialisasi tertuju padanya.Demi apapun,rasanya eza ingin masuk keoerut bumi saat ini juga.

"semangat eza,jangan bikin malu...." ucap nining sebelum eza maju,ya....martabat atasan segalanya.

"dasar atasan payah....kenapa mesti aku.." gerutu eza semrawut dihati,morang maring gak karuan lagi.

Oke tenang,tarik nafas perlahan dan buang,senyum dan tampilkan ekspresi terbaik....Enyahlah jauh jauh kamu gerogi....

"Pertama tama cabut pinnya,kita angkat tabung Apar nya,terlebih dahulu kita lihat arah angin,jangan berlawanan dengan arah angin....jika sudah kita angkat selangnya lalu tekan tuas semprot hingga api benar benar padam.Jangan berbalik badan lebih dulu,pastikan jika api benar benar mati dengan menarik langkah mundur perlahan lahan,,,," eza menjelaskan seraya memperagakan seperti yang dilakukan oleh pemandu tadi.Sudah tiga kali mengikuti sosialisasi mana mungkin dia tidak ingat luar kepala,dalam artian penjabarannya kalau prakteknya mah baru kali ini dia nyoba.Dan sumpah demi apapun dia gemetaran dengan beberapa pasang mata yang serius menatapnya.Ada yang tersenyum,ada yang terpaku dan ekspresi yang entah apa artinya....

Setelah selesai dengan prakteknya eza menepuk nepuk tangannya juga bajunya yang terkena terpaan tepung,karena kebetulan APAR yang digunakkan berisi tepung.

"hei...ini..." Eza mendongak tatkala ada sosok lelaki yang menghampirinya dan memberikannya sebuah saputangan kecil.Eza tersenyum,dan senyuman nya itu jangan harap bisa lolos dari pandangan siapa pun.

"makasih..." cicitnya.

"kamu karyawan divisi hama penyakitkan...?"

"ehm...."

"saya perhatikan kamu dari tadi loh..."

Eza mendongak menatap wajah lelaki itu yang ia tau dari seragamnya seorang staff, bagian divisi agronomist kalau tidak salah eza,eza menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung harus bersikap apa.

"kenapa memperhatikan saya pak,ada yang aneh kah..?"

"tidak....saya hanya kagum,kamu cantik..."

BLUSH...!!!

Mata eza melotot horor dengan ucapan lelaki ini,wajahnya bahkan sudah memerah...ya banyak orang mendeskripsikannya cantik,tapi tidak terang terangan gini juaga.Bahkan ini percakapan pertama keduanya,yang tentu membuat eza jadi salah tingkah.Siapa coba yang enggak baper dibilang cantik sama atasan plus cakep mesti enggak sekeren krish ataupun vicky.

Ah...laki laki emang unik neggombalnya ya....enggak ketulungan liat yang bening sikit.

"bapak terlalu berlebihan,banyak yang lebih cantik tuh dari saya..." sembari melemparkan pandangan kebeberapa karyawan wanita yang menurut eza sama cantiknya,ia rasanya ingin cepat berlalu dari hadapan staff yang ia tau bernama angga itu.namun belum terealisasi tangannya sudah duluan dicekal oleh lelaki itu hingga langkahnya terhenti.

Dari kejauhan vicky menatap nanar,cemburu...mungkin,hatinya terasa panas melihat siakp sok akrab dari atasan divisi sebelah itu.

"kamu cemburu...?" krish melihat betapa tajamnya tatapan mata vicky kearah keduanya.ia menatap tidak suka.

"itu siapa sih krish,kenapa akrab banget sama karyawan kita,...?"

"oh itu angga,staff agronomist,eza cukup populer untuk kalangan karyawan ya,..liat banyak banget yang menatap lain kearahnya...." krish menunjuk orang orang yang terang terangan menatap suka kearah eza.

Vicky sendiri juga tengah menatap eza,gadis itu tersenyum bahkan sesekali tertawa..ya,...tawa itu yang menarik minat banyak orang,mata teduhnya juga caranya tersenyum.

"saya akan sering sering ke lab hama penyakit sepertinya...'

"hmm...kenapa pak..?"

"supaya bisa sering sering lihat kamu....,hahahah" tawa lelaki itu terdengar aneh ditelinga eza,ia hanya tersenyum tanpa minat bertanya lebih lanjut.

"Baiklah,saya duluan pak..." ucap eza meninggalkan angga yang masih tersenyum menatap punggung eza yang berlalu.

"dia manis sekali ketika berbicara,tersenyum...kenapa aku baru menyadarinya setelah begitu lama ia bekerja disini,ck..." gumamnya sendiri mengingat bagaimana percakapannya tadi.