Sudah berhari-hari Evelyn sibuk syuting, menjadi ambassador suatu produk, iklan di televisi, foto majalah, pemeran film, dan banyak lagi kegiatan yang membuat gadis itu merasakan pegal-pegal. Dari tadi pagi Evelyn sudah pulang ke rumahnya, ralat, rumah Davit yang ditinggali olehnya. Gadis itu sudah lima jam tidur di kasur empuk dengan air conditioner yang menyala dengan kencang.
Sedikit demi sedikit rasa lelahnya sudah hilang begitu saja, tergantikan dengan mata yang terbuka, mulai mengadaptasi lingkungan setelah alam mimpi dijelajahinya baru saja. Gadis itu langsung bangkit dan mengumpulkan nyawanya sebentar, dua menit sudah dilewati, ia mengambil gelas di nakas dan menegak isi gelas tersebut sampai ludes.
Jemarinya yang lentik meraba nakas dan mengambil ponsel lalu membukanya. Sudah beberapa hari belakangan Evelyn memang jarang membuka ponsel, bukan karena tidak mau, tapi karena tidak bisa. Kesibukan merenggut waktu bersenang-senangnya di dunia maya.