Rencana menikmati matahari tenggelam gagal. Dalam keadaan panik dan cemas, Aida dan Riana terburu-buru, padahal ini masih jam 2, setelah mendengar kabar Ayahnya berada di Puskesmas Sumber Agung. Maklum saja jika harus ke Rumah Sakit harus menempuh perjalanan 4 Jam di Tinombo, 6 jam Parigi, atau 7 jam ke Palu.
Akses di Desa memang kurang memadai, Namun sekarang sudah di usahakan pelayanan baik bak RS walau ada di puskesmas.
Keluarga Rahmat sudah berada di Puskesmas Desa. Aida merasa gugup, ia langsung di tarik Bibiknya. Mereka menjauh dari Keluarga Rahmat.
"Dengar Aida, jika kau menyayangi Ayahmu kau harus menikah dengan Rahmat sekarang, agar Ayahmu bisa segera di rujuk ke RS Tinombo. Ini demi kebaikan Ayahmu." Bibiknya tak memberi kesempatan Aida, Aida hanya merenung dan air matanya jatuh melintas di pipi halusnya, ia segera menghapus air mata itu.
"Terserah bibik, 'Aku merasa di jual, ya Allah, haruskah aku menikah dengan pria berkumis, Aida, jangan egois.'