Setelah selesai solat dan berdzikir, Rahmat dan Eza pulang bersamaan.
Keduanya asik ngobrol, pernikahan Reza yang terpaksa, membuat Rahmat tertarik membahasnya.
"Bagaimana tadi malam? Malam pertama gol tidak?" Rahmat memancing, Reza tersenyum miring, mereka memakai sandal, lalu berjalan-jalan, lari pelan mengitari Desa, sambil menunggu mentari bersinar terang namun langit mendung.
"Aku tanya benaran, Ha, mati penasaran aku!" Rahmat memaksa.
"Pertanyaan macam apa itu Mas. Dia terlalu konyol, he.." ujar Reza sambil tersenyum remeh.