Ketidak beruntungan sudah di rasa Aida sejak kecil, karena ia yatim piatu, kini ia merasa sangat istimewa karna memiliki Suami yang sangat amat mencintainya, mertua yang baik dan para istri pegawai yang baik dan seperti teman.
Manusia hidup bersama karna saling membutuhkan saling menyayangi dan mengasihi, di rumah pegawai pun bebas seperti di rumahnya sendiri, Rahmat dan Ibunya sangat percaya dan memberi kenyamanan pegawai Rahmat ada 10 orang pemetik cengkeh dan 3 pembantu, mereka juga bersikap baik, biasanya orang memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang mudah marah, mudah tersinggung, ada ceplas-ceplos dengan cara bicaranya, namun kesalah faham tak terjadi karna saling pergertian mungkin karna usia juga.
Aida dan Rahmat turun dari mobil mereka hendak masuk ke rumah, para pegawai sudah beres-beres, Bik Asih menyapu dan Bik Iyam yang mengepel dan Bik Lastri yang menyapu di tanah memakai sapu lidi. Dan Bapaknya ada yang memangkas rumput dan lain-lain mulai menjemur.