Chereads / Cinta Kamu, Titik. / Chapter 44 - Cinta, Namun Tidak Ingin Durhaka

Chapter 44 - Cinta, Namun Tidak Ingin Durhaka

Hari sangat cerah setelah hujan, Rahmat memerima undangan pernikah sepupunya. Rahmat segera menghubungi Hanif (pacar sepupunya.)

"Mendung mulai datang Mas. Aku sudah hujan air mata," kata Hanif setelah menerima telepon dari Rahmat.

"Ya sabar Nif, mungkin memang ini yang terbaik, cinta tidak direstui karena materi." Kata Rahmat ikut tersayat.

"Undangan dari kekasih hati telah sampai di genggaman tanganku. Hua ... ingin teriak. Rasanya." Hanif tersedu-sedu.

"Kamu di mana Nif? Ada suara ombak? Jangan macam-macam lo ya?" tanya Rahmat.

"Melamun Mas. Tenang saja aku sadar dan takut dosa." Hanif yang galau menutup telepon.

Melamun, matanya terus memandang desiran ombak, namun fikirannya tak berhenti memikirkan Fania (sepupu Rahmat), hatinya tersayat, air mata pun turun dari kelopak matanya.

Sambil di temani lagu favoritnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS