Hanif takut ia berkedip-kedip. Pria di depannya membuat ia mengirut bagai plastik yang di bakar.
"Ampun bos. Saya tidak godain bos." sikap Hanif menjadi tontonan.
Ia merunduk, menyatukan tangan, 'Hanif. Kamu...,'
"Ampun saya tidak godain dia.., ampun." Hanif terus menjelaskan.
"Pa, ini om yang nyametin aku." ucap gadis kecil, Hanif mengangkat wajah dan membulatkan matanya.
"Trimakasih. Ya." pria berkumis itu menepuk pundak Hanif.
'Sangat mengerikan.' batinya.
"Oh, Pak saya tidak bisa menerima ini." Hanif mengambil cek itu. Prai itu menahan tangan Hanif hingga tetap di saku.
"Kamu simpan kalau tidak!" ucapnya mengerikan, tatapan tajam dengan kumisnya, membuat Hanif tidak berani dan sutuju mengambil cek itu.
"Iya pak, iya Pak. saya terima. Trimakasih." Hanif sangat takut, Reza memperhatikan dari jauh, dan ketawa sendiri.