Hati benar-benar merasa tenang dan damai, ketika ada seseorang yang bisa menghibur lara dan membuat dia menerima cobaan, berani menghadapi kenyataan pahitnya.
'Aku mengenalimu dengan terlambat, Ternyata kau seperti ini, kau sangat istimewa, kamu luar biasa,' ujar Adiba di dalam hati. Hati yang terbentuk membuat dia terharu.
Hujan tak kunjung reda di luar sana. 'Kenapa aku merasakan perasaan yang sangat unik? Aku harus menghentikannya sekarang juga. Ya Allah tolong nyalakan lampunya. Agar Adiba tidak ketakutan dan tidak menggenggam erat tanganku lagi,' pinta Akmal dalam hati karena merasa darahnya mulai naik, jantungnya mulai berdebar-debar, telapak tangan yang mendingin. Semua itu seakan tidak nyaman baginya.
Ya, jelas saja dia menghindari perasaan cinta yang bisa tumbuh lagi. "Ekhm. Sekarang tidur ya," pinta Akmal setelah lama berdiam diri. Suara Akmal memecah keheningan.