Telinga yang terpasang masih mendengarkan suara indah dari dokter Akmal. Adiba terbuai dengan semua kata-kata yang meneguhkan jiwa.
"Percaya sepenuhnya kepada Allah, karena jangankan hanya kesedihan yang kita alami, ingat sangat mudah bagi Allah mengubah siang menjadi malam, dan mengubah badai menjadi pelangi. Maka, entah doa siapa yang lebih dulu melangit ke Arsy-Nya. Mengetuk ketetapan Allah untuk menyatukan kembali dua orang yang berpisah setelah bertahun-tahun, nyatanya Allah masih menguji lagi hatimu dan memisahkan lagi." Akmal berjalan untuk membuka pintu mobil,Adiba memandang langit.
'Aku tak cukup berani mendambakan kemungkinan itu, karena mimpi indah di depan mata tak sampai aku jadikan nyata. Namun, kali ini aku berpikir, barangkali pula, ini bagian dari rencana besar-Nya, aku akan bahagia nanti Aamiin,' batin Adiba.