Terus-menerus membohongi perasaan itulah yang dilakukan Akmal untuk meredam perasaannya. Berusaha menghadirkan ingatan tentang tunangan walaupun sangat sulit. Bagaimana tidak sulit jika Adiba ada di sampingnya. Bisa saja perasaannya semakin besar dan kuat, terkadang pria tampan itu juga merasa frustasi akan dirinya sendiri.
Ya, keputusannya kali ini adalah membohongi perasaannya. 'Ini adalah caraku dan keputusanku, aku yang harus mengambil resikonya, semoga aku bukan menjadi pria yang kurang ajar, karena menikahi seseorang dan akan menjadi suami dari orang lain,' harapan Akmal di dalam hati.
Mentari pagi bersinar sangat cerah, terlihat seorang gadis bersiap. Dia sedang memakai sepatunya. "Kakak, harus benar-benar pulang tepat waktu jangan terlambat ya," Sabrina memohon dengan saksama.
"Doakan saja semuanya baik-baik saja, nanti rencana pulang setelah salat ashar. Kamu sendiri tidak usah keluyuran," tegur Akmal kepada Sabrina.