Kejadian demi kejadian yang diluar dugaan terus - menerus terjadi. Yang menurut mereka mustahil terjadi, pada kenyataan nya terus saja terjadi. Menurut Clara pertemuan nya dengan orang keturunan korea itu merupakan sebuah takdir. Yang awal nya hanya sekedar saling sapa mereka akhirnya mulai perlahan menjadi dekat, selain didalam kantor maupun diluar kantor. Clara bahkan tidak menyangka ia bisa bertemu lagi dengan Lee di kantornya.
Sudah waktu nya jam pulang kantor. Rekan sekantor Clara satu persatu sudah mulai berpamitan pulang. Akan tetapi ternyata Clara masih harus mengerjakan beberapa pekerjaan nya yang menumpuk, dengan terpaksa Clara harus lembur beberapa jam lagi dikantor. Lee yang pada saat itu sudah menyelesaikan pekerjaan nya melihat Clara yang masih sibuk mengetik di didepan laptopnya. Kemudian Lee berinisiatif untuk memberikan beberapa kudapan dan kopi untuk Clara. Malam semakin larut, Clara dengan kacamata bulat nya terlihat begitu fokus menatap layar laptopnya.
" Waaah... sampai kapan ini selesai?!?." Kat Clara berbicara sendiri
Tiba - tiba seseorang menghampirinya dengan membawa beberapa kantong plastik berisi makanan ditangan nya dan juga segelas kopi panas.
" Hai Clara. ini untuk mu. " Kata Lee sambil menaruh kopi dan juga sekantong camilan diatas meja Clara
" Eh.. " Sahut Clara dengan kaget sambil menatap ke arah Lee
" Cantik!. " sahut Lee yang tiba - tiba keceplosan berbicara
" Hah? apanya yang cantik?. " Tanya Clara dengan polosnya sambil melepas kacamata nya
" Ah tidak. ini ada kopi dan juga kudapan untuk menemani kerja lembur mu. " Kata Lee dengan sedikit salah tingkah
" Wah, Tepat! aku sangat lapar sekali. Thanks ya Lee. " Kata Clara lagi sambil membuka salah satu makanan yang ada di plastik
" Apakah sesulit itu pekerjaan mu sampai harus lembur?. " Tanya Lee
" Tidak sulit, hanya saja terlalu banyak. " Sahut Clara sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.
" Baiklah baiklah. makan saja makan jangan bicara nanti tersedak. " Kata Lee lagi
" Hihihi, iya. " Sahut Clara sambil memakan kembali makanan nya
" Kamu gak pulang Lee? " tanya Clara sambil menatap ke arah Lee
" Aku menunggu mu. " Jawab Lee
" Uuhuk uuhhuk. " Tiba - tiba Clara tersedak mendengar perkataan Lee.
" Tuh kan. udah dibilang pelan - pelan makan nya. " Tegas Lee sambil memberikan minuman kepada Clara.
" Hah? menunggu? maksudnya gimana tuh? " tanya Clara kaget
" Iya aku nungguin kamu. " sahut Lee sambil tersenyum.
" Wah, ada apa dengan pria ini?. " Kata Clara dalam hati
" Aku masih lama loh ini. lebih baik kamu pulang duluan saja yah. " Kata Clara sambil mendorong - dorong Lee dari bangku nya
" It's ok Clara. aku mau mengantar mu pulang. bahaya pulang malam sendirian. " Kata Lee sambil sambil melepaskan tangan Clara dari nya
" Hmm.. baiklah kalau memaksa. " sahut Clara lagi
Clara melanjutkan lagi pekerjaan nya. Dengan sangat serius ia terus memandangi layar laptopnya dan tangan nya pun tidak beranjak dari keyboard laptopnya terus tanpa henti mengetik kata demi kata. Sambil menunggu Lee duduk disebelah Clara sambil memainkan ponsel nya dan sesekali melirik ke arah Clara. Lee begitu sangat mengagumi Clara. Waktu semakin larut dan akhirnya Clara menyelesaikan juga pekerjaannya. Clara mematikan laptop nya dan membereskan meja kerja nya dan tidak lupa juga mematikan lampu meja nya.
" Let's go Lee kita pulang. " ajak Clara kepada Lee.
" Oke. " Jawab Lee.
Mereka kemudian berjalan bersama - sama menuju ke lantai bawah kantor.
" Kamu tunggu di lobby aja ya biar aku ambil mobil dulu dan menjemput mu disana. " Kata Lee
" Tidak masalah. aku akan ikut kamu saja ke parkiran. kan jadi sekalian jalan." Sahut Clara
" Tidak. pokok nya kamu tunggu aja di lobby nanti aku jemput disana. oke!. " Tegas Lee kepada Clara
" Oke oke. baiklah. " jawab Clara mengiyakan perkataan Lee.
" Eh tunggu! bukan kah Lee tadi naik bus bersama ku? kenapa tiba - tiba mobil nya ada diparkiran? Kata Clara sambil berbicara sendiri
Tak lama kemudian Lee datang dengan mobil sport nya dan berhenti tepat didepan Clara. Lee kemudian keluar dari mobil nya dan membuka kan pintu mobil nya untuk Clara.
" Yuk masuk. " Ajak Lee.
" Iya. " sahut Clara dengan tersenyum.
Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka.
" Oh iya Lee, bukan kah tadi pagi kamu naik bus ya? kenapa mobil mu bisa ada diparkiran?. " Tanya Clara penasaran.
" Aku menyuruh supir untuk membawakan nya tadi. " Jawab Lee.
" Lee aku mau tanya, bahasa indonesia kamu fasih sekali. apa kamu masih fasih berbahas korea? " tanya Clara dengan penasaran.
" Mullon yeojeonhi. " jawab Lee dengan bahas dan logat korea nya.
" Hah? apa tuh artinya? " tanya Clara dengan polosnya.
" artinya Tentu saja. " Jawab Lee.
" Wah hebat kamu Lee. " puji Clara sambil tersenyum lebar.
Lee hanya membalas dengan menatap ke arah Clara sambil tersenyum. Mereka begitu sangat asyik mengobrol sepanjang jalan, tiba - tiba ponsel Clara berdering dan percakapan diantara kedua nya pun terhenti. Clara hanya menatap ponselnya dan enggan menjawabnya. Ternyata telepon dari Gio. kemudian Clara menutup ponselnya, ia milih untuk tidak mengangkatnya. Lee terus memperhatikan Clara karena setelah ponsel nya berdering Clara tiba - tiba menjadi pendiam. Lee tidak ada keberanian untuk bertanya karena menganggap itu adalah masalah pribadi Clara dan ia tak bisa ikut campur. Akhirnya mereka sampai dirumah Clara. Clara yang saat itu sedang termenung tidak mengetahui bahwa ia sudah sampai bahkan Clara tidak menyadari bahwa Lee sudah turun dari mobil dan membukakan pintu untuknya.
" Clara kita sudah sampai. " Kata Lee setelah membukakan pintu mobil untuk Clara.
" Eh, udah sampai ya. Kamu gak perlu repot membukakan pintu untuk ku. " Sahut Clara yang sadar dalam lamunannya dan segera turun dari mobil.
" Tidak masalah. " Jawab Lee seraya menutup pintu mobilnya
" Terimakasih ya sudah mengantarku pulang Lee. " Kata Clara.
" Sama - sama. sudah masuk sana nanti kamu flu kalau kelamaan diluar. " Kata Lee lagi
" Hati hati ya. bye bye. " sahut Clara sambil melambaikan tangan nya ke arah Lee
" Bye. " balas Lee sambil melambaikan tangan nya dan kembali masuk kedalam mobilnya
Clara kemudian masuk kedalam rumah nya. ia melepas sepatu nya dan meletakkan tas nya di meja setelah itu ia segera ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi ia kemudian membuat secangkir teh hijau hangat untuk ia minum sebelum tidur. Clara memeriksa ponsel nya dan mendapati pesan teks yang dikirim oleh Gio. Dalam pesan nya Gio menulis ;
" Apakah kamu akan mengabaikkan ku terus menerus seperti ini? "
Clara enggan membalas pesan teks tersebut. Akan tetapi Clara merasa harus segera meluruskan permasalahan nya dengan Gio. Di satu sisi Clara ingin kembali dekat dengan Gio mengingat pertemanan mereka yang sudah berlangsung bertahun - tahun, akan tetapi Clara masih belum bisa menerima kehadiran Carmen disamping Gio. Dengan hadirnya Lee, Clara sedikit demi sedikit mulai melupakan kehadiran Gio. Setelah beberapa kali bertemu Lee Clara merasa ada sesuatu yang menggelitik hati nya. Entah itu perasaan suka atau senang karena mendapat teman baru ataukah perasaan cinta. Clara masih belum bisa mendeskripsikan perasaan nya terhadap Lee. Sifat dan sikap Clara yang acuh tak acuh dan tertutup sudah tidak ada lagi semenjak ia mengenal Gio. Sehingga saat ini Clara bisa dengan mudah membuka diri dengan orang lain terlebih dengan orang baru. Banyak perubahan positif pada diri Clara setelah ia mengenal Gio sehingga ia merasa bahwa Gio seperti Ayah sekaligus kaka baginya. Akan tetapi Clara merasa sangat tidak bisa menerima bahwa ia telah dibohongi oleh Gio itu sebabnya Clara masih belum bisa memaafkan Gio sampai saat ini.
" Argh, Entahlah. biarkan saja lah. aku masih belum bisa bertemu dengan nya. " Kata Clara berbicara dengan dirinya sendiri
Clara memilih mematikan ponsel nya dan pergi tidur dibandingkan membalas pesan Gio karena hari ini adalah hari yang cukup melelahkan untuk Clara.
" KRRRRrrrriiiiing!!!" Alarm jam weker Clara berbunyi. Dengan mata yang sayup - sayup Clara mencari - cari jam weker nya untuk dimatikan.
" Hooaaaaam.... " Clara bangun dan menguap dengan lebarnya sambil mergangkan tangannya ke udara.
" Aaahh.. malas sekali rasanya hari ini. haruskah kuambil cuti?. " kata Clara bergumam sendiri dan beranjak dari tempat tidurnya
Clara kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya dan juga menyikat gigi nya. Setelah selesai ia segera membuat roti untuk sarapan. Sambil makan roti coklat kesukaannya ia mengambil ponsel miliknya dan menghidupkannya. Notifikasi ponselnya begitu banyak setelah ponsel itu menyala. Clara mulai membaca email nya satu persatu tanpa henti. Dan ternyata ia menerima email dari pak kepala semalam tepat sebelum Gio mengirim pesan akan tetapi Clara lupa membukanya dan memilih membuka pesan dari Gio. Email nya berisi bahwa pagi ini pukul 09.00 ada meeting dengan client di kantor. Clara sontak berdiri dan melihat ke arah jam dindingnya dan waktu sudah pukul 08.10 Tanpa mandi Clara bergegas mengganti pakaiannya bahkan ia tidak sempat memakai makeup.
Clara bergegas mencari taxi didepan rumah nya. Setelah beberapa menit akhirnya Clara mendapatkannya dan menyuruh supir taxi tersebut menyetir dengan cepat.
Akhirnya Clara sampai dengan cepat dikantornya kebetulan jalanan tidak terlalu macet. Setelah sampai Clara membuka pintu taxi dan berlari masuk kedalam kantor. Clara sampai terengah - engah tiba di mejanya. Kemudian ia melihat jam tangan nya masih ada waktu 10 menit untuk menemui Client nya. Kemudian Lee menghampiri Clara sambil memberikan sebotol air untuk Clara.
" Ini minum lah. tenangkan dirimu. " sambil menyodorkan sebotol air mineral kepada Clara dan berjalan melewati Clara
" Thanks. " ucap Clara sambil langsung meminumnya.
" Oke, masih ada waktu ra. tacap dulu bisa nih. " kata Clara dalam hatinya seraya ia mengambil perlengkapan makeup nya
Akhirnya setelah selesai dandan dan merapikan pakaiannya, Atasan Clara keluar dari ruangan nya dan memanggil Clara untuk menemui nya. Clara bergegas menghampiri ruangan Pak kepala.
Pertemuan nya dengan Client berjalan baik sehingga Clara merasa lega. Clara kemudian kembali kemeja kerja nya dan merapikan beberapa dokumen. Sudah waktunya makan siang beberapa rekan kerja Clara mengajak Clara untuk makan siang bersama tetapi Clara menolak karena ia masih harus menyiapkan dokumen yang diminta pak kepala.
Ponsel Clara bergetar dan ia menerima pesan dari Lee. Clara membukanya dan membacanya. Ternyata Lee mengajak nya untuk makan siang bersama, akan tetapi Clara juga menolak dengan alasan yang sama yaitu ia masih harus menyiapkan beberapa dokumen untuk diberikan kepada pak kepala dengan segera. Setelah membalas pesan Lee Clara meletakkan kembali ponsel nya di meja dan membawa dokumen yang telah ia siapkan untuk dibawa keruangan pak kepala. Setelah Clara keluar dari ruangan Pak kepala, Lee menghampiri Clara dan menarik tangan Clara dan membawanya pergi dengannya. Clara sangat terkejut dan hanya bisa diam saja mengikuti Lee.
" Eh, tu-tunggu Lee, kenapa kau menarik tanganku?!?. " Ucap Clara kepada Lee
" Ayo makan siang dulu. nanti kamu sakit. " Sahut Lee sambil memegang tangan Clara dan mengajak Clara ke lift untuk keluar makan siang.
Clara hanya terdiam melihat tangan nya yang digenggam Lee didalam lift sampai mereka keluar lift. Tiba - tiba Clara tersadar dan melepaskan tangan nya dari genggaman Lee.
" Maaf Lee. gak enak nanti kalau ada yang lihat. " Kata Clara sambil melepaskan tangan nya dari Lee
" oh, joesonghamnida. " kata Lee reflek dengan bahasa korea.
" Ha? joso apa? " tanya Clara spontan.
" Maksud ku maaf. aku kalau spontan kaget masih suka keluarnya bahasa korea mohon di maklumi" Kata Lee sambil tertawa.
" Oh, begitu rupanya. wah lumayan ya aku bisa belajar bahasa korea gratis dari kamu. " ucap Clara.
" Hahaha, bisa aja kamu. " Kata Lee sambil tertawa.
" Kita mau makan apa Lee? " tanya Clara.
" Kamu mau makan apa? " tanya Lee balik.
" Hmm, masih belum kepikiran. yang pasti yang deket kantor aja Lee. " Jawab Clara sambil menengok ke kanan dan ke kiri melihat restoran disekitar kantor.
" baiklah, kamu tunggu disini sebentar ya. " Kata Lee sambil bergegas pergi kedalam kantor.
" Lho Lee, kamu mau kemana? apakah kita tidak jadi makan? " teriak Clara sambil memanggil Lee.
" Sebentar ya. tunggu. " teriak Lee dari kejauhan.
" Apa yang sebenarnya ia lakukan sih? " gerutu Clara berbicara sendiri.
Tak lama kemudian Lee datang dengan mobilnya dan membunyikan klakson didepan Clara. Clara hanya bisa tercengang melihat tingkah Lee.
" Ayo masuk Clara. " ajak Lee.
Tanpa pikir panjang Clara pun naik ke mobil Lee. Ternyata Lee hendak membawa nya pergi makan di salah satu restoran yang jaraknya cukup jauh apabila berjalan kaki dari kantor. Lee mengajak Clara untuk makan masakan korea di restoran yang ada di dalam mall yang jaraknya selang 3 gedung dari gedung kantornya. Setelah sampai Clara masih bertanya - tanya sendiri dalam hatinya. Dia masih terlihat kebingungan.
" Lee, ini lumayan jauh dari kantor lho. mengapa kau mengajak ku kesini?. " Tanya Clara sambil celingukan.
" It's ok. aku udah izin pak kepala. " Jawab Lee dengan santainya
" What? terus di izinin gitu?. " Tanya Clara dengan kaget
" Tenang. semua aman terkendali. karena aku lagi kangen kampung halaman ku, aku akan mengajak mu mencicipi masakan korea. " Jawab Lee
" Eh... " sahut Clara heran.
Akhirnya mereka sampai disalah satu restoran korea dan mulai disambut dengan bahasa korea sesampainya dipintu masuk restoran. Lee hanya merespon dengan menganggukkan kepalanya. Clara pun mengikuti apa yang dilakukan Lee. Lee mulai memesan menu nya. Tak lama setelah memesan pelayan mendatangi meja mereka dengan membawa side dish yang lumayan cukup banyak. Clara mulai sedikit terbiasa. Lee kemudian menjelaskan nama satu persatu dari side dish yang dibawakan oleh pelayan tadi. Clara merasa seolah - olah ia berada di korea.
Mereka berdua mulai makan setelah makanan utama nya dihidangkan. Lee memesan beberapa menu yaitu sundubu jigae dan sannakji untuk dirinya dan bibimbap untuk Clara. Clara sangat menyukai nya dan bertanya - tanya dengan apa yang dimakan oleh Lee. Lee menjelaskan bahwa sannakji itu adalah gurita fresh yang dimakan hidup - hidup. Clara merasa shock mendengarnya dan mulai mengerutkan dahi nya. Lee menawarkan kepada Clara akan tetapi Clara langsung menolaknya mentah - mentah.
Makan siang hari ini sungguh istimewa. Mereka berdua terlihat sangat menikmatinya. Clara dan Lee mulai banyak berbincang - bincang mengenai satu sama lain dan mulai saling mengakrabkan diri. tiba - tiba Lee melontarkan pertanyaan yang membuat Clara terkejut.
" Clara, apakah kamu mempunyai kekasih atau orang yang sedang dekat dengan mu? " tanya Lee tiba-tiba.
" Uhhuk, tidak. " jawab Clara sambil tersedak sedikit karna terkejut. " kenapa kamu bertanya seperti itu? " tanya Clara lagi.
" Cuma mau tahu aja. " jawab Lee sambil tersenyum.
" Sebenar nya ada seseorang yang dekat denganku. bisa dibilang ia sangat berperan penting dalam hidupku. " ucap Clara kepada Lee.
Lee mambatu sejenak mendengar kata-kata Clara.
" Oh, siapa orang itu? apa aku boleh mengetahuinya? " tanya Lee penasaran.
" Next time ku kenalkan ya, setelah hubungan ku membaik dengan nya. " jelas Clara kepada Lee.
" Oke. " sahut Lee tanpa bertanya lebih jauh lagi.
Mereka berdua akhirnya menyelesaikan makan nya dan bergegas kembali lagi ke kantor. Sepanjang perjalanan ke kantor Lee selalu memikirkan perkataan yang diucapkan oleh Clara mengenai orang yang sangat berperan penting dalam hidup Clara. Lee sangat penasaran dengan orang yang dimaksud oleh Clara.
Sesampainya dikantor mereka kembali bekerja seperti biasa. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Jam pulang kantor pun tiba rekan nya satu persatu pamit meninggalkan kantor, Clara segera membereskan dokumen - dokumen yang berceceran dimeja nya dan hendak pulang cepat hari ini.
" wah selesai. akhirnya bisa pulang ontime. no lembur - lembur. " Kata Clara sambil berbicara sendiri
" Clara pulang bareng yuk. " Ajak Lee yang tiba - tiba muncul dari belakang Clara
" Ayo. " sahut Clara
Kemudian mereka berjalan bersama - sama, Tak sedikit rekan kerja yang melihat mereka berjalan bersama - sama, bahkan salah satu diantaranya ada yang menggoda mereka berdua. Clara hanya terlihat malu - malu sedangkan Lee menjadi salaj tingkah. Clara merasa tidak keberatan jika ia dan Lee menjadi buah bibir rekan kerjanya dikantor. Akhirnya Lee mengantar Clara sampai dirumahnya dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Lee masih merasa penasaran dengan seseorang yang begitu berarti dalam hidup Clara, Lee merasa harus bertanya akan tetapi ia juga ragu untuk menanyakan hal tersebut. Lee akhirnya memilih untuk bersabar menahan keingintahuan nya sampai Clara siap untuk menceritakan semuanya kepada dirinya.
Akhirnya Lee berpamitan pulang dan Clara masuk kerumah nya. Sesampainya dikamar, Clara bergegas mandi dan menyiapkan sesuatu untuk dimakan. Ketika ia memeriksa ponsel nya ternyata ada 10 panggilan tak terjawab dari Gio. Clara mulai mengerutkan dahi nya lagi. Clara merasa Gio terlalu mengganggu nya. Clara merasa sedang di teror.
" Argh!!! apa yang harus ku lakukan? haruskah ku hubungi dia dan bilang bahwa aku sudah muak dengan nya? Eh, jangan deh, nanti dia sakit hati. Oh God! " Kata Clara mulai bergumam sendiri. " Hmm baiklah. ku putuskan untuk menemui nya besok dan menyelesaikan semuanya. aku akan mengirim pesan kepada nya. " Kata Clara lagi sambil meyakinkan dirinya sendiri.
Setelah Clara meyakinkan dirinya sendiri Clara mengirim pesan singkat lewat ponselnya kepada Gio. Pesan itu berbunyi
" Temui aku besok jam 7 malam di cafe biasa. "
" Baiklah. " Jawab Gio singkat.