Hari itu cuaca yang cerah dengan panas yang lumayan terik seketika Semilir angin bertiup ke arah jendela kamar Clara yang terbuka lebar menambah kan suasana yang membuat siapapun ingin tertidur. Begitu juga diriku. Ku dengar dari kejauhan sayup - sayup suara seseorang memanggil. Suaranya terdengar seperti sebuah simfoni yang membuat telinga kita merasa tergelitik mendengarnya. Suara yang membuat siapapun mendengarnya merasa seperti di sanjung. Suara yang sangat tidak asing di telinga ku. Ya.. itu adalah suara Gio.
"Clara... ra.. ra... rara... hey bangun!Jangan tidur terus." Ucap Gio sambil menepuk pelan punggung Clara
suara itu makin terdengar keras ditelinga ku. Ya! itu Suara Gio.
Tersentak aku terbangun dari tidur siang ku. Suara yang tidak asing di telingaku sehingga membuat ku bergegas untuk bangun.
"Eeeh iyaa.. aku bangun." ucap Clara dengan nada lirih sambil mengusap - usap kedua matanya dan meluruskan bahunya yang sebelum nya ia baringkan di atas meja.
Gio adalah seseorang yang ku kenal di tempat biasa aku menghabiskan waktu sendiri. sebuah tempat dimana aku bisa menghabiskan waktu berjam - jam untuk membaca buku yaitu perpustakaan. Kami satu kampus tetapi berbeda jurusan. Dan kebetulan Gio setahun lebih tua di atas umur ku yang sekarang. Kini aku berusia 25 Tahun. kebetulan aku sudah tinggal sendiri dan mandiri.
Hubungan kami berdua bisa dibilang berteman tapi bisa lebih dari Teman. Aku banyak menghabiskan waktu bersama Gio. Entah itu melakukan hobi ku ataupun sekedar untuk makan diluar Gio siap menemani ku. Gio adalah pria yang sangat memahami sifat ku dan juga tingkah laku ku.
Mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa aku tidak seperti orang normal kebanyakan. Tapi yang aku pikirkan lagi normal bagi setiap orang sangatlah berbeda. Berkat Gio aku bisa berpikiran seperti itu. Tidak semua orang bisa menerima dan mengerti apa yang kita maksud. Jadi wajar saja banyak perbedaan di lingkungan sekitar kita. Jangan hanya berpikir dari sisi diri sendiri saja melainkan kita harus berpikir dari sisi orang sekitar kita. Hal - hal seperti itulah yang selalu Gio ingat kan kepada Ku.
Kebetulan hari ini Gio berkunjung kerumah ku. Akan tetapi saat Gio keluar untuk membeli makanan, seketika aku tertidur karna terlalu Fokus membaca buku sampai aku tak sadar terlelap dengan sendirinya. Gio merupakan mahasiswa lulusan psikologi dan Ia bekerja di salah satu Rumah sakit swasta yang kebetulan dekat dengan tempat tinggal ku saat ini.
Sejujurnya Aku tidak bisa mengerti perasaan ku seperti apa terhadap Gio. Gio selalu bilang bahwa aku menyukai nya dan nyaman terhadapnya. akan tetapi aku selalu mengelak. Gio selalu membalas nya dengan senyuman manis. Di satu sisi lagi aku selalu mendapati rasa takut saat berada disamping Gio. Entah takut kehilangan atau di tinggalkan.
Gio selalu bilang bahwa Ia menyukai ku dan Ia dapat memahami ku. Saat mendengar seperti itu membuat ku tidak senang dan hanya membuat benteng yang semakin kokoh dalam diriku. Mungkin terdengar klise, akan tetapi memang itulah yang kurasakan saat ini.
"Hei.. rara!" teriak Gio sambil menjentik kan jari didepan wajah Clara.
"Eh.. iya." sahut Clara dengan mimik muka kaget karna tersadar dari lamunan nya
"Apa yang kamu pikir kan sih? Makanan kok di lamunin." Jelas Gio kepada Clara
"Ahh gak apa - apa ko Gi. Lagi iseng aja ngelamun." Sahut Clara lagi sambil Ia memakan makanan nya.
Tiba tiba Gio perlahan bangkit dari tempat duduk nya lalu menghampiri Clara dan duduk disamping Clara. Kemudia Gio memegang wajah Clara dan menoleh kan wajah Clara ke arah nya. Clara seketika diam terpaku dengan pipi yang merona serta mulut yang penuh dengan makanan.
Dalam hati Clara berkata :
"apa yang akan dia lakukan?.."
"ohh tidak.. aku harus apa?"
"harus kah ku memejamkan mata?.. ah tidak! Apa yang ku pikirkan?!"
Tanpa berpikir Clara langsung memegang tangan Gio dan berusaha melepaskan nya dari wajah nya.
" Hey.. apa yang kau lakukan? " Tanya Clara kepada Gio dalam keadaan mulut penuh makanan.
" Kenapa wajah mu memerah begitu ra?" Sahut Gio.
" Hah? Siapa? Aku? Kenapa? Aku gak kenapa kenapa." Jawab Clara dengan terbata - bata.
" Yaaah dia malu. grogi ya kamu?" Sindir Gio sambil tersenyum menatap Clara
" Ahh enggak! "
Jawab Clara dengan tegas.
" Yaah ngambek deh. " sahut Gio dengan nada mengejek
" Nih makan deh jangan ngomong terus. " jawab Clara sambil menyuapi mie kedalam mulut Gio
Akhirnya mereka melanjutkan makan siang mereka dan bergegas pergi ke salah satu mall terbesar di kota untuk menghadiri peluncuran buku dari penulis favorit Clara. mereka memutuskan untuk pergi bersama. sudah cukup lama Clara menunggu moment ini datang. moment dimana ia bisa menghadiri acara peluncuran buku dari penulis favorit nya.
Sesampai nya di Mall mereka menyempatkan membeli kopi di sebuah cafe di dalam mall tersebut. Clara mencari meja kosong untuk ia menunggu gio memesan. Pada saat menunggu Clara terdiam sejenak terpaku kearah seseorang di bagian antrian kasir. bukan Gio yang ia perhatikan melainkan orang lain. Clara kaget bukan main. seseorang yang selama ini tidak pernah bertemu dengan nya lagi setelah beberapa tahun akhirnya kami dipertemukan.
Dalam hati Clara berkata :
" Oh no! Its my Mom."
" Apa yang dia lakukan disini? "
" apakah dia bersama ayah? "
" Kenapa kebetulan seperti ini bisa terjadi? "
Clara terus saja bergumam dalam hati tanpa menghiraukan sekitar nya.
ternyata Ibu nya Clara ada didalam mall tersebut bersama asistennya. Clara sangat panik akan tetapi ia tidak bisa berbuat apapun, ia hanya termenung dan terdiam.
Setelah menyelesaikan pesanan nya kemudia Gio menghampiri Clara sambil membawa kopi yang mereka pesan.
" Ra ini kopi kamu." tegur Gio Sambil menyodorkan kopi ke Clara
Akan tetapi Clara yang fokus nya terbagi membuat ia tidak menggubris apa yang dikatakan Gio. Dan Gio berusaha menyamakan arah pandangan dimana Clara melihat sambil bolak - balik memastikan apa yang sebenar nya diperhatikan Clara. Gio semakin heran dengan sikap Clara.
" Ra.. rara.. rara! "
Teriak Gio sambil menyenggol tangan Clara dengan sikut nya yang sedang membawa dua kopi.
" Eh.. Iya. " sahut Clara
" Kamu lagi lihat apa? dari tadi aku panggil kamu lho tapi kamu malah lihat ke kasir terus. Apa ada yang kamu kenal? " tanya Gio penasaran
" Aah tidak ada. " dengan ragu Clara menjawab
" Tapi seperti nya ada yang kamu kenal. " sahut Gio masih dengan nada penasaran.
dalam hati Clara berkata :
" harus kah kuberi tahu Gio? ah tidak! ".
Clara berbalik sambil berkata :
" Yuk udah yu nanti ketinggalan acaranya. " ajak Clara kepada Gio sambil menarik tangan Gio untuk mengikuti nya.
Clara dan Gio akhirnya menghadiri acara peluncuran buku. Mereka berdua begitu antusias menghadiri acara tersebut terutama Clara. Setelah acara selesai mereka menyempatkan diri untuk mengelilingi mall tersebut karena Gio hendak melihat - lihat dan mencari sesuatu untuk dibeli.
Setelah mereka mengelilingi beberapa toko terjadi lah suatu kejadian yang tidak disangka - sangka dan diduga - duga akan terjadi.
Mereka berdua berpapasan dengan Meisya, ibu Clara.
----