Setelah sampai di depan rumah Tita, Rina kemudian mengirim SMS kalau mereka sudah sampai.
Tita pun keluar dari rumahnya dan kemudian ibu Tita juga ikut keluar dari rumahnya dan Tita pun pamitan sama ibunya dan memeluk ibunya.
" Buk... Tita pergi yah... "
" Iya, kamu hati-hati yah... ibu juga kirim salam yah sama Siska dan Andre ! "
" Iya buk "
Tita pun meninggalkan ibunya dan masuk ke mobil Angga, sambil melambai-lambaikan tangannya.
" Dah... buk 👋 "
Angga pun menjalankan mobilnya
Lalu terlihat wajah yg musam & khawatir di wajah Tita. Lalu Alana yg melihat itu menanyakan kepadanya kenapa dia terlihat khawatir dan ketakutan
" Lo kenapa sih Ta ? "
" Hah? GK Papa kok, emangnya gue kenapa "
" Tuh... wajah Lo kok kaya ada sesuatu gitu "
" Iya Ta kenapa sih Lo?, ohh... Pasti masalah bokap nyokap Lo yah "
Sambung Rina.
" Iya...😔 "
Jawab Tita dengan sedih.
" Sabar ya Ta gue juga bisa merasakan apa yg lo rasakan dan gue yakin Lo pasti kuat kok " Sambung Rina
" Iya Ta sabar yah "
Sambung Alana juga
Lalu Alana memeluk Tita yg ada di samping kirinya & Rina juga mau ikutan meluk tapi gak bisa.
" Eh tapi btw lo kok jadi ikut, bukannya Lo bilang Lo gak bisa yah... ? " Tanya Rina.
" Iya... Awalnya gue GK mau ikut karena gue takut nyokap gue di apa-apain sama bokep gue, tapi kata nyokap gue dia baik-baik aja lalu nyuruh gue ikut pergi sama kalian karena gak enak sama Siska dan Andre "
" Ohh gitu "
__
___
____
Lalu tanpa terasa Perjalanan sudah berlangsung selama 3 jam lamanya dan hari sudah menjelang siang sekitar jam 2 lebihan. Karena perjalanan yg cukup jauh Alana, Rina, & Ivan tertidur pulas. Tita yg ada disitu masih menunjukkan wajah yang khawatir dan dia memalingkan wajahnya ke arah kiri ( jendela ) sambil melihat pepohonan.
" Angga ini masih lama lagi yah..? Berapa jam lagi sih nyampainya? Pantat gue udah pedes nih duduk terus " tanya Tita.
" Palingan 2 jam lagi "
" Hah... 2 jam lagi? Masih lama dong. Duh... Sih Andre sama Siska ngapain coba nikah di tempat hanta berantah begini "
" Gak tau tuh... Tapi kata Rina disana itu tempatnya indah banget, ada sungai yg jernih, dan danaunya juga bagus kata Rina. Dan juga katanya villa yg dipakai itu kan milik ayahnya Siska, jadi mereka berdua memutuskan buat pesta di situ aja buat hemat biaya "
" Ohhh..., Tapi walau begitu tempatnya kan jauh. eh... awas yah Lo nanti kalau nikah sama Rina buat pestanya di tempat yg jauh-jauh, padahal di Jakarta aja udah bisanya buat pernikahan yang megah "
" Iya-iya berisik banget sih "
_
__
___
Perjalanan sudah berjalan 3 jam lebih dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.45 WIB. Tetapi langit sudah terlihat gelap gulita karena mendung. Lalu terlihat burung-burung berterbangan kocar-kacir mencari tempat perlindungan. Dan karena itu Angga kesulitan dalam menyetir karena burung-burung yang terbang menghalangi jalan, & beberapa burung menabrak kaca mobil depan sehingga membuat suara yang cukup keras " bugh " dan kicau burung-burung itu juga membuat kebisingan.
Alana, Rina, dan Ivan pun terbangun dari tidur mereka. Lalu Rina yg penakut terkejut melihat keadaan, karena awan yg gelap, burung-burung yg berterbangan, darah dan bulu-bulu yg tertempel di kaca mobil akibat burung-burung yg menabrak mobil.
Lalu seketika hujan turun dengan lebat sekali penglihatan untuk melihat jalan pun semakin berkurang
Dan angin bertiup sangat lebatnya pohon-pohon yang ada di sekitar jalan bergoyang ke kanan dan kiri.
Mereka pun mulai takut dengan cuaca ekstrim ini, terlihat di wajah mereka yg takut, keringat dingin, dan bulu kuduk mereka berdiri.
Angga terus melajukan mobilnya tetapi hujan dan angin menghalangi mereka untuk terus berjalan.
Karena angin yg kencang membuat mobil mereka sedikit kehilangan kendali.
Rina pun menyuruh Angga untuk berhenti saja " Angga! berhenti dulu cuaca lagi ekstrim dan penglihatan juga berkurangkan jadi berhenti saja dulu "
" Iya nanti saja dilanjutkan kalau sudah reda " sambung Tita.
Angga pun memberhentikan mobilnya dan harus diam di waktu yang lama.
Angin terus bertiup dengan kencang disertai hujan yg amat lebatnya sesekali mobil mereka bergoyang ke kanan dan ke kiri karena angin yg kencang.
Rina semakin ketakutan begitu juga dengan yg lainnya. Terlihat air mata yg mulai keluar dari mata Rina, lalu Alana menyuruh mereka untuk berdoa agar cuaca tidak semakin bertambah parah.
" Guys lebih baik sekarang kita berdoa saja biar hujannya reda "
Mereka pun mulai berdoa di dalam hati, bibir mereka terus mengucap-ngucap dan berkomat-kamit, mereka lalu memejamkan mata dan fokus berdoa.
Tetapi Rina tidak bisa fokus berdoa karena cuaca yg ada dan sesekali petir menyambar dengan keras yg membuat Rina makin ketakutan. Angga yg mengetahui kalau Rina ketakutan dengan cuaca yg ada, lalu Angga langsung menyuruh Rina untuk tenang dan memejamkan mata saja.
Berjam-jam mereka berdoa dan akhirnya badai pun perlahan-lahan mulai berhenti. Lalu Angga mulai menyalakan kembali mobilnya dan berjalan. Mereka pun tenang, Tidak terlihat lagi ekspresi ketakutan di wajah mereka, langit mulai cerah burung-burung kembali terbang, dan penglihatan sudah sangat jelas karna angin dan hujan sudah berhenti.
Sepanjang perjalanan terlihat beberapa pohon tumbang, rusak, & miring. Ranting-ranting pohon yg berjatuhan membuat jalan menjadi kotor.
_
__
___
Dan setelah 45 menit berjalan, mereka pun melewati sebuah desa yg bernama Nyinggah. Ada banyak rumah yg terlihat di situ dan beberapa warga desa yg sedang beraktifitas. Warga desa yg melihat mobil mereka yg berjalan seketika melihat mereka dengan tatapan sinis. Tetapi hal itu tidak disadari oleh mereka berlima.
Lalu mereka pun melewati desa itu dan menuju jembatan yg mengarah ke villa ayah Siska. Tetapi jembatan itu sudah tergenangi air sungai yg meluap deras akibat hujan tadi sehingga perjalanan mereka pun terhenti.