Di tengah malam yg gelap gulita yg hanya di terangi oleh sinar rembulan, Rina tersesat di dalam hutan belantara, dia tidak mengetahui bagaimana dirinya bisa tersesat di dalam hutan.
Suasana sangat hening dan sunyi, sesekali terdengar suara serangga-serangga kecil seperti Jangkrik. Terdengar juga suara burung-burung yg terbang di malam hari begitu pula dengan kicaunya yg terdengar jelas.
Rina terus berjalan mencari jalan keluar, dia terus berjalan, berjalan, dan berjalan tak tahu arah kemana ia melangkah. Sesekali suara burung-burung malam yg berkicau yg membuat Rina ketakutan, lalu bulu kuduknya berdiri seketika, di tambah lagi dengan keadaan gelap dan sunyi.
" Tolong...!, Ada orang di sana, Please bantu saya " teriak Rina sekeras-kerasnya. Tetapi tidak ada satu pun suara balasan.
Dia mulai menangis, dia pasrah dengan keadaan yg ada, dia terduduk di tanah sambil kedua tangannya memegang kepalanya " aaaaaaargh " teriaknya.
Tiba-tiba terdengar suara dari balik semak-semak seperti ada sesuatu entah itu binatang atau angin. Rina berdiri dia bangkit, dan menuju ketempat itu, ke semak-semak itu
" Siapa di sana " dia berjalan dengan ketakutan, dia melangkah perlahan lahan. Lalu semak-semak itu berhenti bergoyang. Rina pun tersentak berhenti, kakinya berhenti melangkah, dia memperhatikan semak-semak itu dengan mata tajamnya. Lalu setelah lama menatap dan tidak menemukan apa-apa, Rina kembali, dia membalikan tubuhnya ke belakang dan berjalan, tiba-tiba
" Bugh " seseorang muncul dari semak-semak tadi yg berada di belakang Rina sekarang. Orang tersebut terlihat memegang senjata parang yg panjang dan besar dan orang tersebut merupakan seorang lelaki dewasa yg sedikit berumur. Rina pun memalingkan wajahnya ke belakang dan melihat lelaki tersebut, lelaki itu pun juga menatap ke arah Rina sekarang dengan tatapan sinis.
" Pak, bapak ngapain disitu ?. bapak bisa bantu saya menemui teman-teman saya ?, saya tersesat pak dan gak tahu arah pulang, please pak bantu saya ! " Tanya Rina ke lelaki paruh baya itu.
" Siapa kamu ?, Dari mana kau berasal ?, Dan bagaimana kau bisa tersesat kesini " tanya bapak itu balik.
" Nama saya Rina pak. saya dari Jakarta dan menginap di rumah Mbah Bahuwirya, bapak pasti tahu dia kan. Dan saya tidak tahu bagaimana saya bisa tersesat sampai kesini, yg saya ingat terakhir kali saya waktu itu sedang di kamar mandi, sedang buang air, lalu saya ngeliat sesosok makhluk halus yg gak jelas wajahnya dan saya pingsan, lalu saya terbangun dan tiba-tiba sudah disini aja " jawab Rina.
Lalu lelaki paruh baya itu diam tidak bersuara, tidak ada pertanyaan dan jawaban yg keluar dari mulutnya & dia terus menatap ke arah Rina, yg membuat Rina sedikit ketakutan sampai ia menelan ludahnya & kaki Rina pun perlahan-lahan mulai melangkah kebelakang, menjauh dari si bapak tersebut.
Lalu si bapak itu malah mengangkat parangnya ke atas, sejajar dengan bahunya, lelaki itu terus menatap Rina. Lalu si bapak malah mengarahkan parang itu ke depan dan dia memejamkan satu matanya dan terlihat seperti membidik Rina. Rina pun ketakutan, sesekali dia menelan ludahnya, ekspresinya menjadi panik.
" Pak bapak mau ngapain ? " Tanya Rina sambil ketakutan dan tangannya mengarah kedepan 👐, menandakan perlindungan diri dan berjaga-jaga.
Lalu si bapak mulai bergerak ( berjalan ) perlahan-lahan dan lama-kelamaan menjadi sedikit cepat, menuju ke arah Rina, Rina pun otomatis bergerak dengan sigap menjauh dengan cara berlari meninggalkan si bapak. Lalu bapak itu pun malah ikut berlari mengejar Rina sambil memegang parangnya.
Merekapun kejar-kejaran sekarang. Rina berlari sekencang-kencangnya, tetapi si bapak berlari lebih kencang dari Rina. Rina pun semakin ketakutan, dia menjadi panik, sesekali dia teriak meminta pertolongan " aaaaaaargh tolong..., Pak jangan kejar saya " teriaknya dengan keras.
Rina pun mulai kelelahan dia ngos-ngosan dan berhenti sebentar untuk menarik nafasnya " heha heha heha heha ".
Dia pun mulai berlari kembali dengan energi yg terbatas, akibat kelelahan " tolong saya.......! " Teriaknya kembali.
Tetapi si bapak terus mengejarnya dengan berlari sangat kencangnya, melebihi kecepatan Rina. Si bapak mulai mendekat ke arah tubuh Rina " jangan bunuh saya pak " bilang Rina ke si bapak sambil menangis.
Tetapi si bapak tidak menghiraukan ucapan Rina dia terus mengejarnya. Lalu tubuh si bapak dan Rina mulai mendekat, Rina mulai terkejar oleh bapak tersebut. Dan sesekali si bapak mengarahkan parangnya itu ke arah leher Rina, dan otomatis Rina semakin ketakutan dan panik " aaaaaaargh......! Jangan apa-apain saya pak....! ".
Dan bapak itu mulai mengarahkan kembali parangnya ke depan, ke leher si Rina dan dia juga mengarahkan parangnya itu ke arah kanan dan ke arah kiri seperti gerakan mengayun dan parang itu hampir mengenai leher si Rina dan malah mengenai rambut si Rina sampai beberapa helai rambutnya terpotong dan jatuh ke bawah.
" aaaaaaargh.....!, Jangan apa-apain saya....!, saya gk ngelakuin apa apa, please jangan bunuh saya pak....! " Teriak Rina ke si bapak.
Tetapi bapak itu tidak mendengar perkataan-perkataan Rina dan dia terus saja mengejar Rina, sampai Rina tersandung akar pohon yg menonjol keluar, yg membuatnya terjatuh dengan sangat kuatnya dan terlihat kaki Rina langsung membiru dan bengkak.
Si bapak tadi pun berhenti di depan Rina, lalu bapak itu pun langsung menjatuhkan tubuhnya ke bawah yg di mana dia berdiri menggunakan lututnya sekarang. Dia pun mengangkat parangnya ke ke atas kepalanya dengan tinggi.
" Bapak mau ngapain? Saya gak bersalah & saya gak ngapa-ngapain lalu kenapa saya mau di bunuh? "
Tanya Rina sambil menangis.
Lalu si bapak malah menghempaskan parang itu dengan lurus ke arah Rina. Dengan sigap Rina menghindar dengan memiringkan kepalanya ke arah kanan. Lalu si bapak mencoba menghempaskan kembali parangnya, tetapi lagi-lagi tidak kena, karena Rina kembali memiringkan kepalanya.
Lalu Rina yg tidak ingin terbunuh langsung menggerakkan ( mendorong ) kaki sebelah kirinya ke depan tubuh si bapak dengan kuat untuk membuat bapak itu terjatuh. Setelah terjatuh Rina langsung segera berdiri tetapi tidak bisa karena kaki kanannya membengkak dan membiru. Alhasil Rina pun terjatuh kembali ke bawah, lalu sekarang dia merangkak-rangkak ke depan di bantu oleh kedua tangannya dan kaki kirinya.
Dia terus merangkak ke depan sambil teriak " aaaaaaargh.....! " Karena rasa sakit pada kakinya.
Tidak lama kemudian si bapak bangkit kembali dan langsung mengambil parangnya yg terjatuh dan segera berdiri dengan sigapnya. Dan menuju ke arah Rina.
Karena mengetahui kalau si bapak sudah kembali bergerak, Rina kembali menjadi gelisah dia merangkak ke depan dengan cepat.
Lalu si bapak tadi mendekati Rina dan dia menginjak kaki kanan Rina yg mengalami luka dalam, lalu otomatis Rina teriak karena sakit yg dia alami sekarang " aaaaaaargh.....! Ampun....! "
Teriaknya sambil menangis.
Lalu si bapak menelentangkan tubuh Rina ke depan menggunakan kakinya.
Rina pun pasrah dan menangis atas siksaan yang terjadi padanya. Lalu bapak itu menendang kepala Rina dengan kuat ke arah kanan menggunakan kaki kirinya " bugh " suara tendangan yg terdengar. " Aaaaaaargh " suara teriakan dari Rina.
Lalu tanpa sengaja dia melihat sebuah batu besar yg ada di samping kanannya di sebelah pohon. Rina pun mencoba untuk mengambilnya tetapi sangat sulit karena tangannya tidak sampai.
Lalu si bapak mengangkat parangnya kembali ke atas kepalanya dengan sangat tinggi. Sementara itu Rina hampir mendapatkan batu itu, hanya sedikit lagi saja. Dan si bapak itu langsung menghempaskan parangnya ke arah Rina dan Rina dengan sigap memiringkan tubuhnya ke kanan dan mengambil batu itu dan langsung melemparkannya ke arah kepala si bapak, dan otomatis si bapak langsung terjatuh dan pingsan.
Hampir saja parang itu mengenai Rina 😩 " Fiuh ".
Rina pun lega sekarang dan dia mulai membangkitkan tubuhnya dengan perlahan dan mencoba berdiri, lalu setelah berhasil berdiri dia mulai berjalan perlahan-lahan dan tidak bisa berjalan dengan terburu-buru karena kakinya yg terluka.
Dia terus berjalan berjalan berjalan dan berjalan, langkah demi langkah dia tempuh dengan sulitnya.
Lalu dari arah sekelilingnya terlihat api-api yg menyala dan terlihat juga orang-orang yg berdiri di setiap api tersebut, yg ternyata itu adalah obor yg di pegang oleh orang-orang tersebut. Rina pun panik dan berjalan dengan cepat.
" Aduh, apalagi ini sih "
Orang-orang itu mengarahkan tangannya ( menunjuk👆 ) ke arah Rina sekarang. Rina pun terus berjalan dengan cepat tetapi terhalangi oleh kakinya yg terluka.
Lalu orang-orang ramai itu yg berada di sekeliling Rina malah teriak " tangkap dia....! " Dan mereka pun mengejar Rina, Rina pun bergegas berlari, tetapi orang-orang itu terus saja mengejar Rina.
Rina pun sekarang berjalan dengan menunduk-nundukkan tubuhnya agar tidak kelihatan dan tertutupi oleh semak-semak. Lalu Rina melihat ada pohon besar di depannya, dan langsung menuju pohon tersebut untuk bersembunyi.
Rina bersembunyi di balik akar besar pohon itu dan dia menidurkan tubuhnya agar tidak kelihatan. Orang orang tadi terus mencari keberadaan Rina sekarang. Dan Rina mengelap air matanya yg terus-menerus menetes.
Terlihat cahaya api-api yg bergerak kesana dan kesini, ke kanan dan ke kiri, yg di hasilkan oleh cahaya obor yg di pegang oleh orang-orang tersebut.
Lalu dari atas pohon terlihat ada beberapa tetes darah yg jatuh mengenai tubuh Rina, yg membuat Rina kaget dan membuka matanya, dan dia kemudian melihat sesosok makhluk halus besar dengan wajah yg putih dan berdarah yg ada di atas pohon itu, yg sekarang menatap ke arah Rina. Rina pun otomatis teriak tetapi dia menahan teriakannya agar tidak terdengar oleh orang-orang itu.
Mahkluk itu mulai mendekati Rina. Tangannya yg hitam dan menakutkan itu mulai mendekati Rina. Rina terus menahan teriakannya dan berusaha untuk tidak menangis.
Lalu mahkluk itu memegang kepala Rina dan Rina pun langsung teriak dengan keras. " Aaaaaaargh "
Dan ternyata yg di alami Rina saat ini adalah sebuah mimpi buruk yg menakutkan yg menerornya akibat pingsan yg dia alaminya.
Tita yg terbangun akibat suara teriakan Rina akibat Mengigau, langsung menghampiri Rina yg terbaring di tempat tidur. Di situ terlihat wajah Rina yg keringatan dan matanya berair akibat air mata. Dan sesekali kepala Rina bergerak ke kanan dan ke kiri ( tampak gelisah ). Tita pun langsung membangunkan Rina yg terjebak dalam mimpinya.
" Rin bangun Rin, Rin "
Rina pun langsung terbangun dengan wajah yg ketakutan " hakh " suara kaget Rina.
" Rin Lo kenapa? Lo mimpi buruk
ya? " Tanya Tita.
Setelah tersadar Rina langsung memeluk Tita. " Rin? " Suara Tita. Dan Tita juga melihat Alana yg tidur di bawah lantai
" Itu Alana kenapa tidur di bawah? "
Tanya Tita.
Tita pun menghampirinya dan membangunkan Alana " Al, bangun Al, Lo kenapa tidur di bawah "
Alana pun terbangun dan terlihat seperti kebingungan. Dan Tita pun heran sama apa yg terjadi dengan mereka sekarang.
" Kalian ini kenapa sih? Kok pada aneh gini? "
Tetapi tidak ada jawaban yg keluar, dan malah Tita dan Rina makin bingung.