Mereka pun kembali tidur di tempat tidur mereka masing-masing. Alana tidur di ranjang sebelah kiri di depan pintu, Rina tidur di tempat tidur yg ada di tengah, dan Tita tidur di tempat tidur paling pojok sebelah kanan.
Kamar yg lumayan bagus untuk ukuran orang desa seperti mereka, sedikit besar dan terbuat dari semen, bata, dan kayu. Tempat tidurnya yg lumayan bagus walau berdebu akibat sudah lama tidak di tinggalin, sarang laba-laba yg menempel di langit-langit kamar dan juga dinding-dinding kamar, dan tempatnya panas atau sumpek karena tidak ada kipas angin atau AC, yah... Namanya juga di desa terpencil.
Karena sudah terbangun akibat di bangunkan Rina tadi untuk menemaninya ke kamar mandi, Alana kini ( sudah tidak ngantuk ), tidak bisa tidur kembali ditambah lagi kondisi tempat yg cukup kotor dan berdebu. Lalu di tambah lagi dengan kejadian tadi yg membuat Alana semakin tidak bisa tidur, walau matanya sudah di pejam-pejamkan, dia tetap saja tidak bisa tidur.
Alana pun terus mencoba tidur tetapi terus tidak bisa karena kebisingan-kebisingan yg terdengar yg berasal dari serangga-serangga yg ada di luar rumah, seperti Jangkrik ( krik krik krik krik krik krik ) & Katak ( kuerbeg kuerbeg kuerbeg ).
Dan kini malah terdengar suara burung yg berkicau ( bersuara ) dan terdengar dari suaranya itu terlihat kalau itu adalah burung Hantu. Karena suaranya itu, Alana malah menjadi takut " ugh ugh u u ugh " suara burung hantu itu. suara itu terdengar semakin jelas semakin kuat, yg membuat Alana merinding ketakutan.
Alana pun mencoba untuk membangunkan Tita yg ada di tempat tidur sebelah pojok kanan
" Ta Ta Ta Tita ", tapi Tita tidak bangun-bangun juga, Alana mau turun dari tempat tidurnya menuju tempat tidur Tita untuk membangunkannya, tetapi dia takut untuk turun dari ranjangnya. Dia pun mencoba untuk tenang dan diam, lalu dia juga mencoba tidur lagi dan memejamkan matanya. Suara katak dan jangkrik terus terdengar dengan jelas, suara nyaring dari jangkrik membuat telinga Alana sedikit sakit.
Lalu suara burung hantu itu mulai menghilang pelan-pelan yg membuat Alana sedikit tenang dan bulu kuduknya tidak berdiri lagi. Tetapi kini malah terdengar suara anak ayam yg sangat jelas dan dari suaranya itu terdengar kalau anak ayam itu sangat dekat.... Sekali dari rumah ini ( cuit cuit cuit cuit ). Alana pun kembali ketakutan dia mulai keringatan, raut wajahnya mulai berubah ( Ketakutan ).
Dia pun langsung menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Di dalam selimut Alana terus berdoa & berdoa di dalam hatyi, bibirnya terus bergerak ke atas dan ke bawah. Lalu suara anak ayam itu semakin lama semakin jauh.
Dan kata orang-orang kalau ada suara anak ayam di malam hari itu pertanda kalau ada mahluk halus yg datang dan kalau suara anak ayam itu terdengar dekat maka mahkluk itu JAUH tapi kalau suara anak ayam itu jauh maka mahkluk itu mulai dekat.
Alana pun merinding ketakutan, bulu kuduknya berdiri, keringat bercucuran deras, suhu udara yg terasa gerah dan panas, sehingga dia membuka selimutnya, yg membuat dia semakin tersiksa habis-habisan.
" Ya ampun... Cobaan apa ini "
Dalam hati Alana.
Tiba-tiba ada banyak Lalat yg menghampiri nya Alana pun menggerak-gerakkan tangannya ke atas untuk mengusir lalat-lalat itu
" Hus hus pergi sana " Alana terus mencoba mengusir lalat-lalat itu dan dia berhasil. Kini malah Cicak-cicak yg ada di atas langit-langit dan dinding-dinding kamar yg Sekarang berjatuhan ke bawa lantai dan tempat tidur Alana. Alana pun teriak kaget dengan keras " Aaaakh " tetapi tidak ada satu orang pun yg bangun.
Dan kata orang-orang dulu kalau melihat cicak jatuh, itu pertanda kesialan yg akan terjadi.
Cicak-cicak itu berjalan menuju Alana, Alana pun sigap dia memukuli Cicak-cicak itu menggunakan bantal
" tebak tebuk ". Alana terus memukul cicak-cicak itu sampai mati.
Setelah Cicak-cicak itu mati, Alana mencoba menjatuhkan Cicak-cicak itu kebawah lantai menggunakan bantalnya. Setelah Cicak-cicak itu berjatuhan dan tidak ada lagi sisa di tempat tidur Alana, tiba-tiba suasana menjadi hening tak ada suara yg terdengar sedikit pun. Yg membuat Alana ke heranan dan menjadi takut. Suara katak dan jangkrik yg terdengar tadi kini menghilang. Karena takut Alana mencoba membangunkan Tita dengan terus memanggil nama Tita dengan keras atau teriak agar dia terbangun " Ta... Tita bangun Ta... Please bangun dong Tita... " Tetapi Tita tak kunjung bangun.
Alana Sudah tidak tahan lagi dia mencoba turun dari ranjangnya menuju ranjang Tita untuk membangunkannya, tetapi apa lah daya Alana dia begitu takut untuk turun karena keadaan yg sedikit gelap, yg hanya di terangi oleh Lentera-lentara yg ada di dinding-dinding, di tambah lagi dengan Cicak-cicak yg ada di bawah yg sudah bermatian yg membuat Alana semakin tidak berani untuk turun.
Alana terus mencoba membangunkan Tita dia terus berusaha pantang menyerah " Ta Ta Tita... Bangun dong Ya " Tita tak ku Jung bangun, lalu Alana terpikir untuk membangun kan Rina yg ada di sebelah tempat tidurnya tetapi Alana malah berpikir percuma membangunkan Rina karena dia orangnya penakut dan dia juga sedang berada dalam keadaan pingsan.
Alana pun teriak sekuat-kuatnya untuk membangunkan Tita atau Angga dan Ivan yg ada di kamar sebelah " Aaaaaakh... bangun... " Tiba-tiba di waktu yg bersamaan, petir menyambar dengan suara yg keras " Duar..... " Alana pun terkejut kaget mendengarnya dan langsung menutup telinganya " ya ampun... cobaan apa ini... kenapa malam ini menjadi siksaan untuk ku "
Hujan pun turun dengan deras bersamaan dengan gemuruh-gemuruh petir. Hujan itu turun sangat amat lebat sekali di tambah lagi dengan angin yg begitu kencang, seperti hujan waktu di perjalanan tadi.
" Ta... Bangun dong Ta... Kumohon "
Petir menyambar kembali dengan Kilatnya yg membuat kamar bercahaya, Alana pun semakin ketakutan dan menutup kuat-kuat telinganya dan saat kilat itu terjadi terlihat bayangan seperti orang yg sedang duduk di tempat tidur Rina dan Tita sambil menutup telinga Rina dan Tita, Alana terkejut kaget melihatnya " Hah...". Dan ternyata hal itu lah yg membuat Tita maupun Rina tidak kunjung bangun karena telinganya ditutupi oleh mahkluk halus.
Alana pun langsung menyelimuti sekujur tubuhnya. Tetapi terdengar suara pintu kamar terbuka
" ngeeet... " Alana langsung membuka selimut itu dari wajahnya dan melihat siapa yg membuka pintu itu, tetapi Alana tidak melihat siapa pun, Alana pun ketakutan dia terus-terusan merinding dan sekejur tubuhnya basah akibat keringat yg dikeluarkannya. Lalu terdengar suara kaki Melangkah menuju ke arah tempat tidurnya " tek Tek Tek ". Dan suara itu terhenti pas didepan tempat tidur Alana.
Lalu terdengar suara-suara dari bawah kolong tempat tidurnya dan seketika tempat tidurnya bergetar sekejap dengan sendirinya " brubeg "
Lalu getaran kedua terjadi dengan pelan kaki-kaki tempat tidur Alana naik-turun kebawah dan keatas. Alana semakin ketakutan dia memegang sprei kasurnya dengan kuat agar tidak jatuh & sesekali dia teriak ketakutan. Tempat tidurnya terus bergetar dan kini malah semakin kuat, Alana pun membaca doa di dalam hatinya.
Hujan bertambah semakin keras diikuti oleh angin ( Fiuh... ) dan petir ( Duar... ).
Tempat tidur Alana mulai terangkat-angkat sedikit keatas, dan kini tempat tidur itu berhenti seketika dan diam di waktu yg lama Alana pun melihat-lihat sekitar untuk tahu apa yg terjadi. Lalu tempat tidur itu kembali terangkat keatas dengan perlahan-lahan Alana pun kebingungan dan dia memegang spreinya dengan erat. Dan kini tempat tidur Alana melayang di udara dan berhenti di waktu yg lama.
" Tolong tolong " teriak Alana sambil menangis. Lalu sprei yg ada di kasur Alana keluar dari empitan-empitan ( sela-sela pinggir kasur ) dan setelah terlepas dari sela-sela kasur, sprei itu membentang dengan lebar, dan tempat tidur Alana jatuh kebawah " bugh " tetapi tidak dengan sprei itu, sprei itu terus melayang di udara bersama dengan Alana. Alana pun mencoba melihat ke bawah dan waktu Alana melihat kebawah lantai sprei itu jatuh kebawah dan Alana pun terjatuh ( terhempas ) ke lantai dan kepalanya juga membentur yg membuat dia Pingsan.