Chereads / Daisy Chain / Chapter 2 - TTD

Chapter 2 - TTD

Hari ke-3 MOS

"Ella... ketos nya di mana sih? dari tadi di cari gak ketemu-temu tuh Ketos, nyebelin banget sumpah!" ucap Daisy sambil berjalan dengan wajah kesal lalu duduk di bangku yang ada di depan kelas.

Hari ini semua Siswa-siswi baru yang berada di SMA Harapan Bangsa sedang di suruh mengumpulkan tanda tangan para OSIS dan rintangan nya di suruh cari Ketua OSIS yang ngumpet entah dimana.

sekarang semua Siswa-siswi sedang kelabakan mencari Ketua OSIS tersebut. Karena Ketua OSIS itu benar-benar susah di cari hingga membuat Daisy kesal.

"Ya.. Mana gue tau emang tuh ketos gue kantongin." Ella yang ikut duduk di sebelah Daisy.

"Tinggal tanda tangan ketos doang ini ASTAGA!" frustasi Daisy.

"Yaudah yok cari lagi aja biar kelar nih urusan tanda tangan," ajak Ella.

"Cari di mana Ella?? Kita udah kelilingin satu sekolahan tapi apa? gak ketemu," kesal Daisy.

"Yaudah kalo lo gak mau cari lagi mending gue cari sendiri aja," ucap Ella yang berdiri dan ingin pergi untuk mencari Ketua OSIS tersebut.

"Tapi tunggu," ucap Daisy yang menghentikan pergerakan Ella.

"Kenapa?" tanya Ella.

"Gue tau ketos nya ada di mana," jawab Daisy yang di balas raut wajah senang.

"Di man__" perkataan Ella terhenti karena melihat Daisy yang pergi dan meninggalkan dirinya begitu saja.

"Emang ya tuh anak, gue lagi ngomong malah di tinggalin," ucap Ella.

"Huft! Tuman." Ella pergi menyusul Daisy.

* * * *

Sekarang Daisy sudah berada di depan pintu Gudang sekolah. Daisy sedang berusaha membuka pintu Gudang tapi sayang nya pintu Gudang itu gak bisa ke buka karena di kunci.

"Daisy! Lo kenapa tinggalin gue tadi huh? Gue lagi ngomong sama lo tapi lo malah tinggalin gue seenak jidat lo!" Ella yang tiba-tiba datang langsung memarahi Daisy tapi Daisy tidak menanggepi omongan Ella karena Daisy sibuk berusaha untuk buka pintu Gudang sekolah yang dari tadi gak susah di buka.

"Daisy lo ngapain sih gedor-gedor pintu Gudang?" tanya Ella penasaran.

"Ya biar pintu nya ke buka lah soalnya gue yakin kalo Ketos itu ada di dalam Gudang ini." Daisy yang masih berusaha membuka pintu Gudang.

"Yaa gak mungkin lah! orang pintu nya aja di kunci. Mending kita pergi dari sini terus kita cari Ketua OSIS nya. Liat nih udah jam 09.15 tapi kita belum dapet tanda tangan nya," ucap Ella sambil melihat arloji warna merah muda yang ada di pergelangan tangan kirinya.

"Ella, dari pada lo nyerocos gak jelas mending lo bantuin gue buat cari cara agar nih pintu ke buka." kesal Daisy.

"Gimana caranya coba? Orang di kunci juga," ucap Ella.

"Ya di dobrak lah." Daisy memutarkan bola matanya malas.

"Ihk gak mau ahh.. Sakit tau." tolak Ella yang mendapatkan tatapan tajam dari Daisy tapi Ella gak melihat tatapan tajam Daisy karena Ella sedang melihat kuku nya.

Saat Daisy menatap Ella dari samping, Daisy tersenyum karena melihat jepit rambut Ella. Tanpa permisi Daisy langsung mengambil jepit rambut Ella dengan sedikit kasar.

"Adaww... Gila lo Daisy." ringis Ella sambil mengusap kepalanya.

Daisy langsung masukan jepit rambut Ella ke lubang kunci dan akhirnya tak lama kemudian pintu Gudang berhasil ke buka. Tanpa pikir panjang lagi Daisy langsung masuk ke dalam Gudang yang banyak debu nya sehingga membuat Daisy dan Ella batuk.

"Uhuk, uhuk, gila debu nya banyak banget." Daisy menutup hidung nya dengan tangan nya.

Ella yang baru saja masuk juga ikut batuk yang disertai bersin akibat debu yang ada di dalam gudang.

"Aduuhh Daisy, liat tuh gak ada ketos nya. Udah yuk balik a....ja." Ella yang baru saja menyadari bahwa Daisy sudah tidak ada di gudang.

"Kemana tuh anak?" tanya Ella pada dirinya.

Saat masuk ke dalam Gudang tadi, Daisy langsung berlari ke tangga dengan tergesa-gesa dan membuka pintu besi yang sudah karatan dengan susah payah.

Sementara Daisy tidak memperdulikan ocehan Ella yang sedari tadi meminta agar dirinya dan Ella bisa secepatnya keluar dari gudang ini.

"Daisy lo di mana? Gue takut." cicit Ella.

* * * *

Daisy membuka pintu yang ada di depan anak tangga terakhir dan di saat itu juga angin menerpa wajah Daisy hingga rambut Daisy ikut terbang dan menutupi wajah Daisy.

"Aduhh poni gue!" Daisy yang berusaha merapihkan poni nya tapi angin selalu membuat poni Daisy berantakan hingga membuat Daisy kesal dan akhirnya pasrah.

Daisy sekarang sedang ada di rooftop. Ternyata di balik pintu besi itu adalah rooftop. Saat Daisy mengedarkan pandangan nya ke depan ia tak sengaja melihat ada sosok laki-laki yang sedang berdiri di pinggir rooftop dengan kedua tangan nya di masukan ke dalam saku celana abu-abunya.

"Akhirnya ketemu juga tuh ketos," ucap Daisy girang. Daisy langsung berlari dan menghampiri laki-laki tersebut dengan senyum yang merekah dan buku tulis untuk tanda tangan yang sedari tadi ia pegang.

"Ekhem." Daisy berdehem agar sosok laki-laki tersebut membalikan badanya dan yaa laki-laki tersebut membalikan badanya.

Daisy hanya tersenyum senang dan menatap laki-laki tersebut. Bukan karena laki-laki tersebut tampan atau apa tapi ia senang karena misi mencari Ketua OSIS dan mendapatkan tanda tangan nya sebentar lagi selesai.

"Kakak ketos kan?" tanya Daisy tapi orang tersebut tidak menanggapi Daisy. Dia malah menatap Daisy dengan mata sedikit berkaca-kaca dan dia adalah Ketua OSIS.

"Udah gue duga pasti lo akan datang ke sini." kata laki-laki tersebut dalam hati.

Apa yang di katakan laki-laki tersebut benar, cuman Daisy yang bisa mengira kalo dirinya ada di rooftop. Sedangkan murid lain tidak akan kepikiran untuk mencari dirinya di rooftop.

Terlebih lagi jalan untuk menuju rooftop ada di dalam gudang yang pastinya tidak akan terpikirkan oleh orang lain dan angkatan pertama dari sekolah ini sampai angkatan tahun ini tidak ada yang tau kalau sekolah ini memiliki rooftop.

"H, halo kak." Daisy yang menepuk pundak laki-laki tersebut dengan hati-hati. Karena sedari tadi dirinya bertanya bukan nya di jawab malah di tatap.

"Hah? Ada apa?" ucap laki-laki tersebut dengan linglung.

Daisy memutarkan bola matanya malas. "Hah, ho, hah, ho," ucap Daisy

"Mangkanya kalo orang lagi di ajak ngomong jangan ngelamun. Kesambet sama penghuni nih sekolah baru tau rasa." sambung Daisy.

"DAISY!!" Ella yang berdiri di ambang pintu. Daisy yang merasa nama nya terpanggil akhirnya menoleh ke arah sumber suara dan terdapat Ella yang sudah siap memarahi Daisy.