Chereads / Istri Untuk Leonar / Chapter 29 - Solusi

Chapter 29 - Solusi

Fara harus tetap sabar untuk menghadapi putranya. Wanita ini mengepalkan tangannya merasa sangat marah yang ia tahan karena semua yang ada di sini mulai memperhatikannya.

Wanita ini pun pergi dari tempat ini menuju parkiran meninggal kantor putranya. Dari jauh Leonar memperhatikan ibunya yang sudah meninggalkan tempat ini. Ia pun menutup telponnya.

"Brengsek," bentaknya sendiri sembari menyetir mobilnya.

Wanita ini benar-benar sangat marah sekali. Karenanya ia pun tak fokus menyetir dan menepikan mobilnya. Ia tak mau mati konyol karena kemarahannya.

"Aku tak boleh kalah dengannya!" serunya lagi.

"Aku harus apa?" tanyanya lagi sembari menundukan kepalanya.

Lamunannya buyar begitu ada seseorang yang mengetuk-ngetuk kaca mobilnya. Wanita itu pun mengangkat kepalanya dan melihat seorang laki-laki berdiri di luar mobilnya. Ia pun mengerutkan keningnya.

Laki-laki itu terus saja mengetuk-ngetuk pintu mobilnya dan secara perlahan wanita ini pun membuka kaca mobilnya.

"Anda tak apa-apa?" tanyanya.

Wanita itu pun menggelengkan kepalanya dan perlahan memperhatikan wajah laki-laki itu.

"Kamu singel?" tanyanya.

Laki-laki itu pun mengerutkan keningnya. "Iya, ada apa?" tanyanya ragu.

Wanita itu pun tersenyum melihat laki-laki itu yang ia rasa memiliki wajah yang lumayan tampan.

Wanita itu pun keluar dari mobilnya dan menghampiri laki-laki yang ada di hadapannya yang ternyata jauh lebih keren dari yang terlihat. Laki-laki tersebut masih terlihat bingung.

"Kamu mau bekerja denganku?" tanyanya.

"Bekerja apa? Aku memang penganguran tapi, aku laki-laki baik-baik," jawabnya tegas.

Wanita ini menyeringai. "Kamu salah paham! Bukan pekerjaan itu yang aku tawarkan ...."

"Terus pekerjaan apa?"

"Mudah saja, kamu hanya menggoda kekasih putraku buat mereka putus jika kamu berhasil aku akan bayar kamu mahal," tuturnya.

Laki-laki itu mengerutkan keningnya. "Tidak, aku tak mau jika harus merusak hubungan orang. Ibu cari laki-laki lain saja!" serunya mulai melangkah.

Wanita itu pun menghembus napas. "Aku bayar 500 juta jika kamu berhasil!" serunya.

Laki-laki itu terdiam. Ia memikirkan jumlah uang 500 juta itu pasti sangat banyak. Laki-laki ini memang membutuhkan uang tapi, masa iya ia harus merusak hubungan orang.

"Aku bayar setengah dulu jika kamu mau. Aku serius aku akan bayar kamu sekarang juga?" tanyanya lagi.

Lama ia terdiam sampai suara ponselnya pun berbunyi.

"Halo."

"Nak, kamu di mana? Sudah ada uang untuk operasi adik?" tanya seseorang dibalik telpon.

"Aku sedang berusaha mencari Bu!"

"Adikmu semakin kritis, Nak ...." terdengar suara tangis di balik telpon membuat hatinya benar-benar merasa teriris.

"Ibu tak usah khawatir, aku akan segera mencari uang untuk biaya adik operasi."

Di belakang wanita itu tersenyum saat mendengar percakapan dari laki-laki ini. Ia yakin kalau dia tak akan menolak pekerjaannya ini.

Laki-laki itu pun menghembuskan napas panjang dan berbalik badan.

"Aku terima tawaran Ibu! Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanyanya pilu karena baru kali ini ia melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hatinya.

"Siapa namamu? Aku minta no rekening mu sekarang seperti janjiku padamu akan memberikan setengah dari pembayaran yang aku janjikan padamu."

"Aku Bayu," ucapnya dan memberikan ponselnya karena no rekeningnya tersimpan di ponselnya.

"Oke Bayu, aku tak akan meminta kamu bekerja sekarang. Karena keluargamu lebih membutuhkanmu. Saya minta no ponselmu dan nama saya Fara," paparnya.

"Baik Ibu Fara."

"Kamu cek rekening mu aku sudah mentransfer sejumlah uang untukmu."

Bayu pun membuka e banking di ponselnya benar saja wanita yang bernama Fara ini benar-benar mentransfer sesuai yang ia janjikan tadi 250 juta benar-benar uang yang begitu fantastis untuknya. Sungguh tak menyangka ini sangat serius.

Suara ponsel Bayu pun berbunyi dan saat ia akan mengangkatnya tak ada lagi bunyi dari ponselnya.

"Itu nomorku, aku bisa kapan saja menghubungimu jadi mau tidak mau kamu harus siap kapanpun saat aku butuh," ucapnya masuk mobilnya.

Bayu menganggukan kepalanya dan mobil yang dinaiki wanita itu pun melaju begitu cepat meninggalkannya. Sekarang laki-laki ini yang garuk-garuk kepala yang tak gatal.

Bisa dilihat seberapa bencinya wanita itu pada kekasih putranya sampai rela membayarnya dengan harga fantastis. Padahal ia dan dirinya baru kenal tadi. Sebenarnya bukan seperti ini niat awalnya.

Bayu hanya merasa khawatir karena mobil ini berhenti tiba-tiba. Takut pengemudinya kenapa-kenapa tapi, yang terjadi sekarang ia malah dibayar untuk merusak hubungan orang.

Suara ponselnya pun berbunyi kembali telpon dari ibunya dan Bayu pun bergegas segera ke rumah sakit.

Melihat laki-laki itu membuatnya senang tapi, ia pun memikirkan sesuatu. Ia sudah mentransfer sejumlah uang pada laki-laki itu, bagaimana kalau dia membawa kabur!

Fara pun menepuk keningnya sendiri. "Ya, ampun kenapa bodoh sekali? Aku kan tak mengenalnya bagaimana kalau ia tak jujur. Bukan untung malah buntung.

Tapi, pikiran buruk itu pun segera ditepisnya. Ia yakin kalau Bayu itu jujur. Walau sebenarnya ia tak yakin akan tetapi, ya sudahlah. Jika laki-laki itu membawa kabur uangnya mau bagaimana lagi? Salah ia juga asal percaya pada orang.

Di sisi lain Bayu pun menyelesaikan pembayaran untuk operasi adiknya. Keluarga mereka memang memiliki kartu sehat tapi, tidak sepenuhnya kartu sehat mengcover biaya keseluruhan perawatan adiknya.

Ibunya mengengam tangan Bayu begitu ia melihat putri bungsunya Bulan masuk ruang operasi. Putrinya ini dari kecil sakit-sakitan karena ini juga suaminya meninggalkannya. Dari dulu ia dan putra sulungnya yang bekerja keras untuk biaya pengobatan Bulan yang mengalami kelainan otak dari kecil.

Harusnya Bulan seperti gadis remaja seperti gadis-gadis seusianya 18 tahun. Tapi, keadaan Bulan tak seperti itu, cara pikir Bulan lebih pada anak kecil dan tubuhnya tak berkembang seperti kebanyakan gadis seusianya.

Benar-benar anak yang luar biasa yang Dila besarkan. Untunglah ada Bayu putra sulungnya yang selalu mengerti dan membantu adiknya sampai sekarang.

"Nak, kamu dapat uang dari mana? tanya Dila penasaran karena ia tau kalau putranya baru saja terkena PHK.

"Aku sudah dapat pekerjaan baru Bu , Bos ku ini sangat baik Bu, ia memberikan gajih dimuka sebelum aku bekerja padanya," jawab Bayu menundukan kepalanya mencoba berbohong.

Dila melihat raut wajah putra sulungnya. "Jika tak bisa berbohong jangan berbohong Nak! Ibu sangat mengenalmu ... katakan pada ibu pekerjaan apa? Jangan katakan kalau pekerjaanmu ini pekerjaan yang tak halal!" seru Dila sedikit marah pada putranya.

Bayu terdiam dan bingung bagaimana menjelaskan pekerjaan pada ibunya?Mana mungkin ia mengatakan yang sebenarnya? Tapi, ia juga bukan seseorang yang terbiasa berbohong pada sang ibu.

Dila masih menunggu jawaban apa yang akan diberikan putranya. Ia hanya berharap putranya tak melakukan hal yang salah! Wanita ini terus melihat wajah Bayu yang terlihat bingung.

Bersambung