Air mata Bayu terus saja keluar sampai layar monitor di ruang operasi itu pun bergerak lurus tanpa ada getaran lain. Suara mesin pun melengking membuat seluruh dokter yang ada di dalam bekerja keras dan semuanya selesai.
Laki-laki itu tak bisa percaya dengan apa yang ia lihat. Ia mulai panik dan berusaha menggedor-gedor pintu ruang operasi berharap adiknya bisa di selamatkan. Sang ibu beranjak bangun dan mendekati putranya yang mulai histeris.
Wanita paruh baya itu pun ikut panik menangis' sejadi-jadinya sampai dokter yang bertanggung jawab pun keluar dari ruang operasi dengan wajah tak bisa digambarkan.
"Bagaimana dok, adik saya bisa diselamatkan?" tanya Bayu penuh harap.
Dokter itu terdiam seakan bingung bagaimana menjelaskan pada keluarga pasien.
"Dokter, kamu janji akan menyembuhkan putriku," ungkap wanita itu sembari menarik baju operasi berwarna hijau itu dengan sekuat tenaga sembari menangis sejadi-jadinya.
"Maafkan saya," ucapnya meneteskan air matanya.