Chereads / Istri Untuk Leonar / Chapter 1 - Seperti Biasa

Istri Untuk Leonar

🇮🇩Novia_Avianti24
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 70.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Seperti Biasa

Lili memperhatikan sekitar ruangan tempat kerjanya, sebagai rekan kerjanya sudah ada yang pulang tinggal beberapa orang saja yang masih berada di kantor. Namun, satu-persatu semua pulang ke rumah masing-masing.

Lili melihat ruangan Bos-nya yang masih menyala pelan-pelan ia pun menyelinap masuk ruangan Bos-nya.

Terlihat seorang laki-laki muda sekitar usia 27 tahun masih sibuk mengerjakan pekerjaannya yang tertumpuk di meja kerjanya.

Seketika wanita itu pun merangkul tubuh laki-laki itu sembari mengecup pipinya yang penuhi bulu-bulu halus.

Muah,sentuhan lembut dari bibir Lili mendarat ke pipi Bos-nya. Laki-laki itu pun menoleh dan tersenyum melihat Lili sekretarisnya. Akan tetapi laki-laki itu masih saja serius tak memperhatikan Lili sama sekali.

Wanita itu pun cemberut dan terus menggodanya dengan memamerkan belahan dadanya tak hanya itu saja wanita tersebut mulai memamerkan pahanya yang duduk di meja kerjanya. Sampai ia benar-benar tak bisa berkonsentrasi.

Laki-laki itu pun memegang kepalanya sendiri. Benar-benar tak tahan bila situasinya seperti ini. Tubuh sekertarisnya benar-benar tak bisa dibiarkan menganggur begitu saja.

Laki-laki pun beranjak bangun dan mulai memegang bahu Lili dan membaringkan tubuhnya di meja kerjanya. Ia mulai menanggalkan seluruh pakaian yang Lili kenakan sampai polos.

Laki-laki tersebut pun mengangkat kaki dari sekretarisnya dan membukanya lebar-lebar sampai area sensitif milik Lili terbuka lebar. Ia pun membuka celana yang ia pakai dan mengeluarkan senjata andalan miliknya.

Pertempuran pun di mulai tangan nakalnya sembari meremas-remas payudara milik Lili yang begitu besar dan montok mengantung di dadanya.Ia pun menggoyangkan pinggulnya dari tempo sedang menjadi cepat sampai seluruh cairan cintanya menyembur keluar membasahi area sensitif milik Lili.

Wanita itu pun berhasil bercinta kembali dengan Bos-nya. Ini bukan yang pertama untuk keduanya. Bahkan bisa dibilang hampir setiap hari keduanya bercinta di setiap kesempatan.

Beberapa kali Lili mengungkapkan cinta tapi, tak pernah dihiraukan oleh laki-laki yang bernama lengkap Leonar Abraham Yosep.

Leonar begitu tampan dengan wajah ke arab-arab-an sekujur tubuhnya penuh bulu dari wajah sampai kaki. Apalagi dadanya itu membuat seluruh imajinasi kaum hawa tergila-gila padanya. Kulitnya putih dan rambut kemerahan dengan berewok sekitar wajah membuat Leonar unggul sendiri di perusahan miliknya sendiri.

Sudah hampir tiga tahun perusahan di bidang logistik ini pun dipegang olehnya. Tak banyak wanita yang bekerja di perusahan milik Leonar hanya ada tiga orang wanita saja dan Lili salah satunya.

Dari ketiga wanita yang bekerja pada Leonar Lili yang paling muda. Banyak yang menyukainya Wanita muda ini begitu cantik dan tinggi semampai.Tapi, Lili hanya tertarik pada Leonar.

Jam 08.00 malam Leonar dan Lili keluar kantornya keduanya makan malam terlebih dahulu sebelum mengantar Lili pulang ke kosan-nya.

Wajah Leonar masih sedingin es berbeda sekali saat bercinta dengannya, selalu penuh gairah dan menggebu-gebu Lili masih memperhatikan Leonar.

"Kamu jangan seperti ini terus lama-lama karyawan lain akan tau semuanya!" seru Leonar membuka pembicaraan karena, sedari tadi keduanya hanya diam saja.

"Kenapa kalau sampai ketahuan mereka? Bukanya lebih bagus yah, jadi semua tau kalau aku kekasihmu," ucap Lili menatap dalam-dalam wajah Bos-nya ini yang membuatnya hampir gila setiap malam.

Leonar mengerutkan keningnya."Sepertinya kamu salah paham!"

Wanita itu pun menghentikan suapan sendok yang masuk mulutnya dan melotot melihat Leonar tak menyukai apa yang diucapkan laki-laki yang selalu membuatnya jatuh cinta.

"Apa maksudmu dengan salah paham setelah apa yang kita lakukan setiap malam!"

"Sudahlah kita pulang saja aku tak mau bertengkar denganmu," ucapnya beranjak bangkit dari tempat duduknya.

Leonar tak mau dipaksa akan tetapi ia tak mau menyakiti Lili walau secara tak langsung laki-laki ini sudah sering menyakiti Lili.

Wanita itu pun meneteskan air matanya. Ia tau perasaan cintanya tak pernah Bos-nya anggap sama sekali. Sudah berbagi cara bahkan bercinta dengannya tapi, tetap saja Leonar tak pernah menganggapnya lebih dari seorang sekretarisnya saja. Bisa di bilang hanya perasaan sia-sia saja.

Leonar mengantarkan Lili pulang. Seperti biasa wanita itu cemberut membuang muka padanya. Laki-laki itu pun menghembuskan napas panjang dan kembali melaju meninggalkan sekretarisnya yang cantik itu.

Lili masih belum masuk rumah menatap mobil hitam yang dikendarai Leonar melaju begitu saja.

"Sedingin itu kah hatimu Bos! Sampai tak ada sedikit pun rasa cinta untukku," gumannya sendiri yang tak pernah bisa membuat Leonar jatuh cinta padanya.

Leonar beberapa kali menghembuskan napas panjang rasanya lelah sekali menghadapi sikap Lili yang tak bisa laki-laki itu lepaskan. Bila diingat lagi tubuh Lili begitu menggodanya dan entah kenapa ia malah memikirkan sekretarisnya itu? Seketika Leonar mengelengkan kepalanya sendiri.

Lamunannya buyar saat suara ponselnya berbunyi. Laki-laki itu masih belum mengangangkat ponselnya akan tetapi suara ponselnya terus saja berdering menganggu konsentrasinya saat menyetir menuju arah pulang.

Laki-laki itu pun menepi untuk mengangkat ponselnya.

"Hallo," jawabnya.

"Sayang, kamu di mana?"

"Ini siapa?"

"Kamu melupakanku!"

"Aku tak mengenalmu," ucap Leonar benar-benar tak mengenali suara yang menelponnya saat ini dan mematikan ponselnya. Namun, suara ponselnya terus saja berdering.

Dengan terpaksa Leonar pun benar-benar mematikan ponselnya. Agar wanita tadi tak menggangunya. Leonar mempunyai ingat yang buruk. Ia tak pernah mau mengingat nama-nama wanita yang tidur dengannya. Semuanya hanya angin lalu saja. Entah sudah berapa banyak wanita yang tidur dengannya.

Sampai rumahnya sebuah mobil merah telah terparkir di garasinya. Laki-laki itu pun mengerutkan keningnya, tak tau siapa yang datang?

Leonar pun segera memarkirkan mobilnya. Ia penasaran siapa yang datang ke rumahnya. Laki-laki itu pun melangkah masuk.

Seorang wanita sedang duduk di kursi sofa ruang tamunya.

"Siapa kamu," tanyanya bingung.

Wanita itu pun menoleh. "Leonar," panggilnya beranjak bangun kemudian menghampirinya sembari merangkul tubuh laki-laki itu yang masih terlihat bingung.

Leonar pun melepaskan rangkulan wanita itu. "Maaf, siapa kamu?" tanyanya kembali.

Wanita itu pun cemberut. "Kamu benar-benar melupakanku!" serunya.

Laki-laki itu pun mengelengkan kepalanya. Benar-benar tak tau siapa wanita yang ada dihadapannya itu.

"Dia, Karisa!" seru Fara Ibu dari Leonar yang tiba-tiba saja keluar dari dapur.

"Ibu!" seru Leonar yang terkejut melihat sang ibu yang datang dari dapur.

Sudah dua tahun ini Leonar tinggal sendiri ia tak mau diatur oleh ibunya yang selalu menjodohkannya dengan anak dari teman-temannya.

"Kamu tak senang melihat Ibu, Nak!" seru Fara yang kini cemberut.

"Enggak cuman heran saja ibu ada di sini," ucapnya sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Leonar pun menghembuskan napas panjang rasanya malam ini ia tak akan bisa tidur nyenyak karena, dua wanita ini yang akan menganggu istirahatnya.

Bersambung....