Chereads / Istri Untuk Leonar / Chapter 24 - Cemas

Chapter 24 - Cemas

Jony benar-benar sangat cemas sekali. Dari awal pekerjaan ini sangat beresiko sekali tapi, ia sudah menerima uang dalam jumlah yang banyak mana mungkin ia mengembalikannya. Lagi pula uang itu sudah ia pakai sebagian.

Laki-laki ini menyandarkan kepalanya di tembok dingin penjara yang tak beralasankan apa-apa. Ini pertama kalinya ia berada dalam penjara karena dari awal ia sudah menyetujuinya.

Ia juga sudah membuat perjanjian dengan seseorang yang menyuruhnya untuk tak melibatkannya.

Sebenarnya yang ia takutkan bukan dirinya tapi, seseorang yang ia jaga dan rela melakukan semua ini untuknya. Beberapa kali ia menghembuskan napas panjang. Memikirkan ini membuatnya tak bisa tidur.

***

Leonar dan Aryo sudah sampai di rumah sakit. Kali ini dua laki-laki ini akan menemui seseorang. Akan tetapi, saat sampai ke ruangannya keduanya dihentikan oleh beberapa orang dokter dan perawat yang membawa seorang pasien ke ruang UGD.

Seorang wanita histeris menangis di samping Leonar dan Aryo karena ia tak bisa melakukan apa-apa.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Aryo hati-hati.

"Putriku infal setelah mendapatkan kabar kalau ayahnya masuk penjara," jawabnya masih menangis sejadi-jadinya.

"Masuk penjara? Nyonya mendapatkan kabar dari mana?" tanya Aryo lagi semakin penasaran.

"Tadi teman suamiku mengatakannya dan berita itu terdengar oleh putri kami. Aku tak tau harus bagaimana? Aku benar-benar takut."

"Nyonya tau kenapa suami Anda di penjara?"

"Aku tak tau ... suamiku bukan orang jahat walau sebenarnya ia juga bukan orang baik. Tapi, dia melakukan semuanya demi putrinya semuanya karena terpaksa."

"Penyakit apa yang diderita putri Anda?"

"Gagal jantung ... kita sudah berusaha mengobatinya ke mana-mana. Kami bukan keluarga berada sehingga bisa melakukan pengobatan ke luar negeri."

Leonar masih mendengarkan percakapan yang ada di depannya. Rasanya ada perasaan kasihan padanya. Laki-laki ini hanya ingin mengetahui siapa yang menyuruhnya? Tak ada maksud lain!

"Aku tak tau suamiku bekerja apa akhir-akhir ini. Akan tetapi, ia memiliki uang yang banyak. Kita akan berencana membawa putri kita ke luar negeri untuk pengobatannya. Tapi, sudah empat hari ini ia belum pulang. Ia juga tak bisa dihubungi. Aku benar-benar takut kalau dia melakukan sesuatu yang salah. Aku benar-benar cemas dan benar-benar takut sekali. Anakku dan suamiku akan meninggalkanku," tutur wanita ini masih menangis.

Aryo menoleh pada Leonar yang terlihat melamun sendiri. Sedangkan wanita itu masih saja menangis karena ia tak tau di mana suaminya berada? Ia benar-benar takut kalau apa yang dikatakan suamimya benar-benar terjadi.

Leonar pun mengembuskan napas panjang.

"Nyonya, tak perlu khawatir ... sebentar lagi suami Anda akan pulang dan akan membawa putri Anda ke luar negeri," ucapnya tiba-tiba.

"Benarkah itu, semoga saja suamiku dalam keadaan baik. Aku tak ingin kehilangan ...."

Leonar pun pamitan dan Aryo pun mengikutinya dari belakang.

"Pak, Anda akan menarik laporannya?" tanya Aryo.

"Yah, jika Jony mengatakan yang sebenarnya, siapa yang menyuruhnya?"

"Bagaimana jika Jony tak mau?"

"Dia akan melihat putrinya masuk liang lahat."

Aryo terdiam tak melanjutkan pertanyaannya. Ia tak mau kalau Leonar semakin marah. Tapi, wajah Leonar terlihat biasa saja. Semua yang dipikirkan oleh Leonar kadang tak pernah dipikirkan oleh Aryo.

Setelah melihat kejadian itu Leonar pun kembali ke ruangan Cantika. Dia bersikap biasa saja sangat tenang sekali seperti tak terjadi apa-apa. Padahal tadi di penjara ia terlihat sangat kesal dan marah.

Aryo pun kembali ke kantornya karena Leonar di sini untuk menjaga Cantika.

"Cantika, aku akan mencabut laporanku!" seru Leonar pelan, kata-kata itu terdengar jelas di telinga Cantika.

Cantika mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

Leonar pun mengatakan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar tadi pada Cantika. Wanita itu pun tak bereaksi apa pun diam saja mendengarkan semua yang laki-laki itu ucapkan sampai selesai.

"Menurutmu bagaimana?"

"Aku terserah padamu! Kamu yang melaporkannya ... aku hanya berharap tak pernah bertemu dengannya lagi itu saja," jawab Cantika.

Leonar pun merangkul tubuh Cantika dengan sangat erat.

"Terima kasih dan maaf aku terlambat untuk melindungimu sehingga kamu mengalami hal yang seperti ini. Aku berjanji kejadian ini tak akan pernah terulang lagi," tutur Leonar meneteskan air matanya.

Cantika merasakan kehangatan dari laki-laki yang membuatnya tenang. Laki-laki ini memang beda jauh berbeda dari yang sebelumnya. Ia benar-benar menjadikanya sangat istimewa.

Laki-laki ini merasakan cinta yang begitu besar di dalam hatinya. Yah ini cinta yang ia rasakan ... tak ada wanita lainya tak ada hanya Cantika saja.

Andai waktu bisa berhenti sejenak agar kebahagiaan ini tak hilang dari genggamannya.

***

Tepat jam 07.00 pagi Leonar dan Aryo sudah berada di penjara untuk menemui Jony. Laki-laki ini tak mau membuang waktu lagi. Semalam Aryo sudah memberitahunya siapa yang menyuruhnya tapi, ia ingin mendengarkan dari Jony.

"Bagaimana? Anda sudah memikirkan ucapan saya kemarin?" tanya Leonar saat berhadapan dengan Jony di ruang bertemu.

Jony menangis sejadi-jadinya merasa bingung atas keputusan yang harus ia lakukan. Apa lagi semalam temannya mengatakan kalau putrinya Vira infal lagi karena ia di penjara.

"Pak, apakah Bapak akan menjamin keluarga saya kalau saya mengatakan semuanya?" balik tanya Jony dengan derai air mata yang terus-menerus keluar dari pelupuk matanya.

"Yah, saya akan menjamin pengobatan putri Anda sampai sembuh di luar negeri dan saya juga akan memberikan Anda sejumlah uang untuk hidup Anda dan keluarga Anda sampai 10 tahun ke depan atau tiap bulan saya akan memberikan biaya hidup Anda jika Anda mau," jawab Leonar serius.

Jony menangis lagi. "Maafkan saya Pak, karena melakukan semua ini. Saya terpaksa melakukan ini. Jika Bapak berkata seperti itu saya akan memberitahu Bapak, siapa yang menyuruh saya untuk melakukan ini ...?"

Leonar tersenyum masam. Ucapan Jony sama dengan Aryo semalam. Tak bisa dipercaya tapi, ini kenyataan. Kali ini ia akan membiarkannya. Akan tetapi, jika dia berani melakukan ini lagi ia tak akan pernah memaafkannya sekalipun ia orang terdekatnya.

Sesuai janji Leonar pada Jony, ia mencabut laporannya dan polisi pun membebaskannya. Sebelum Jony pergi dari negara ini, ia harus menandatangani perjanjian kalau Jony dan keluarganya tak boleh kembali ke negara ini apa pun yang terjadi?

Jony dan keluarganya diantar langsung dengan pesawat jet pribadi milik Leonar. Jony berjanji akan menjadi seseorang yang lebih baik lagi, ia akan merubah dirinya untuk tidak melakukan kejahatan lagi.

Semua yang berkomplot pun benar-benar pergi dari kota ini sesuai permintaan Leonar ... Sebelum itu, laki-laki ini menyuruh seseorang untuk memberikan kabar palsu pada wanita yang menyuruh mereka untuk melakukan ini. Masalah ini pun selesai.

Bersambung