Chapter 10 - 10

"Hari kesialan"

.

.

.

.

Line Group

12 anggota

Malika manis: Sayang

Evanvanvan: @Malika manis salkir lu?

Jordy: ciee manis, main sayang-sayangan nih ciee

Rafii: si manis udah dewasa. Cuit cuit!

Handa-kun: itu sayang lagunya via vallen, dia mau ada yang sambungin liriknya.

Malika manis: ember bocor lo @Handa-kun

Ian chuck: Gue mau berdosa tapi takut ketawa.

Handa-kun added Shuushuu dancow

Handa-kun added KEVIN

Handa-kun added Leo aja

Handa-kun added Carlosfornia

Handa-kun added Justin

Neen: ๐Ÿ’•

Neen: Eh, salah emot.

Carlosfornia: Makasih buat emotnya nenen ๐Ÿ‘

Carlosfornia: Nih, gue kasih sebagai balasannya ๐Ÿ’ž๐Ÿ’ž๐Ÿ’ƒ๐Ÿ˜˜๐Ÿ’•๐Ÿ’•

Neen: Cuih!

Leo aja: Jangan meludah sembarangan

Neen: Gue enggak meludah sembarangan, gue meludah di muka lo!

KEVIN: Bhaks! Rasain lo!

Malika Manis: orang goblog nya bertambah hm

Leo aja: Ini maika, kedelai hitam yg saya besarkan sperti anak sendiri

Evanvanvan: itu malika njirr, yang bener tuh Aku ingin pindah ke Maika!

Malika manis: Nama gue oi!

Handa-kun: Njay, itu MEIKARTA GOBLOG!

KEVIN: JANGAN MEMBENTAK!

Handa-kun: INI BUKAN MEMBENTAK! TAPI BERTERIAK!

Handa-kun: SASAGEYO! SASAGEYO!

Neen: Gajetot lo semua

KEVIN: JANGAN NYINYIR!

Leo aja: BACOT!

Handa-kun: JANGAN TERIAK!

Leo aja: gak teriak '-'

Handa-kun: JANGAN '-' KE GUE

Leo aja: Pakyu

Handa-kun: NAMA LU NGEGAS OI! KEVIN!

KEVIN: ELU YANG NGEGAS CURUT!

Evanvanvan: jangan membentak, Jangan curhat, Lo bukan viera

Handa-kun: JUJURLAH PADAQ JUJURLAH PADAQ OHH!

KEVIN: NGEGAS MULU! NTAR BENSINYA HABIS BARU TAU RASA LO!

rafi: ini semua marah-marah kek bawang merah saja.

Ian chck: Emak ku..

KEVIN: KENAPA EMAK LU?!

Handa-kun: emak gue lagi masak-masak cantik.

KEVIN: GAK ADA YANG NANYA LU!

Handa-kun: GAK ADA YANG JAWAB LO JUGA!

Neen: Tampol tida ya?

Evanvanvan: Jangan, kelitikin aja pinggangnya sampe mampus.

Jordy euy: Gue bagian lehernya.

Christ: Gue bagian kakinya.

Leo aja: Sip gue bagian pinggangnya.

KEVIN: WOYYY, GELI SIALLLL

Handa-kun: Tai, gue ngebayangin jadi geli-geli chiken det det.

Ian chuck: Kepsloknya pls, kaget gue bacanya.

Neen: Apaan ajg, 'kaget gue bacanya' aja ketawa.

Ian chuck: Kan ceritanya mereka lagi teriak-teriak :(

Neen: Mute aja makanya.

Handa-kun: Lo kira tivi pake mute mute segala??

Handa-kun: Permen tuh yang di mute

KEVIN: PERMEN TUH BUKAN DI MUTE! TAPI DI EMUT!

Handa-kun: GAOSAH MEMBENTAK! LO JELEK!

Alex: Etdah bukannya kerjain pr.

Leo aja: Ah Banyak bacot kao handa.

Shuushuu dancow: Sabar ya teman-teman.

Handa-kun: Padahal aq itu berteman dengan kalian dengan tulus seperti lagunya gajah :')

Malika manis: KEBALIK KOBLOG!!

Malika manis: Jadi emosi nih.

Neen: Lo mancing emosi banget han :)

Shuushuu dancow: Sabar, gue juga emosi bacanya.

rafi: Mancing mania mantap!

KEVIN: GELUD KUY HANDA!

Carlosfornia: BURUNGNYA GELUD!!

Leo aja: WOY! MAKSUD LO APAAN BURUNGNYA GELUD!? BURUNGNYA HANDA GELUD GITU!?

Shuushuu dancow: sante bro.

KEVIN: BHAKS! BURUNGNYA HANDA LAGI GELUD GAES!

Evanvanvan: wuanjay :v

Ian chuck: Emangnya Handa punya burung ya? Perasaan handa ga pernah pelihara burung deh.

KEVIN: AWKWKWKWK BAJINGAN KALIAN, IAN MASIH POLOS WOI

Carlosfornia: Polos banget lo kayak oplosan.

Shuushuu dancow: @KEVIN Ini orang dari tadi ngegas mulu ketiknya

Carlosfornia: Gue typo itu! Harysnys gu ketik buruam gelud! Tapi ini taik keyboard autkoek!

Neen: Pelan-pelan ngetiknya carlos. Gaada anjing yang ngejar kok

Handa-kun: Fak, burung gue baik-baik kok disini. Ga berpindah atau pun lagi gelud.

Leo aja: Ngelawak hardcore lo?

Malika manis: Ya tuhan, humor gue

Handa-kun: APA SALAH DAN DOSAKU SAYANG!

CINTA SUCI YANG KAU BUANG-BUANG!

Malika manis: jarang goyang, jarang goyang.

Handa-kun: LIRIKNYA BELUM GUE KETIK SAMPE HABIS ROJALEEE

Malika manis: GAUSAH PAKE URAT! GUE LEBIH SUKA BAKSO KAZAR DARI PADA YANG URAT ๐Ÿค

Handa-kun: Bodo ahmad.

KEVIN: Kalo bego, jangan di pamerin dong goblog

Handa-kun: Orang goblog gausah ngomong goblog ya, tolo.

KEVIN: Yang ngomong tolo itu ngacanya pasti di jamban kan?

Evanvanvan: SUDAH. LANJUTKAN PERTARUNGAN KALIAN! IKUZO MINNA!

Leo aja: HILIH Qwnthl

Alex: Yeuuu ga ada yang waras.

Neen: Tau lo semua, gue gk.

Leo aja: Bacot nih si nenen

Leo aja: Ribut lu sini sama ayam gue.

Neen: Ya Allah mau marah

Evanvanvan: Ayo dong ribut, akur mulu bosen. Evan gak like nih!

Carlosfornia: Dasar kompor!

Ian chck: BACOOOOOOOOOOOOOOY

Handa-kun: Jiah! Baru muncul sudah typo

Tydac keyen

Ian chck: Brengsek

Ian chuck: Btw. Kemarin gue ngeliat si nenen di angkot lagi ngedip-ngedipin anak bayi. Ckckck.

Handa-kun: NENEN PEDOUPIL!

Handa-kun: eh.. Dia kan memang pedo. Hqhqhq

Neen: ITU GUE CUMA BERCANDA KE BAYINYA KALIK. LAGIAN DIANYA KETAWA!!!

Shuushuu dancow: gausah ngegas, BBM lagi naik.

Carlosfornia: Pedo ya kalo sudah beraksi gak mandang umur dia. Mau yang bayi ato pun balita, langsung cus dia.

Ian chuck: Opa kata tak patutlah..

Neen: Ajg.

KEVIN: Eh, dedek jarinya nackal ya

Neen: Apa lo bangsat.

KEVIN: WAH WAH WAH

Handa-kun: ajaran lu nih kevin.

Neen: Diem lo, gue lagi marah.

Malika manis: Marah-marah mulu, kayak orang habis di tagih hutang

Shuushuu dancow: Udah, udah, jangan berantem mulu

Carlosfornia: GAUSAH SOK IMIT!!

Shuushuu dancow: apa itu imit?

Carlosfornia: IMUT MAKSUDNYA!!

Shuushuu dancow: Tengkyuuu ๐Ÿ’ž๐Ÿ’•๐Ÿ˜š

Carlosfornia: Geli anjing!

KEVIN: Heh ngomongnya ya!

Shuushuu dancow: Sentil aja mulutnya, nackal

KEVIN: Bodo di peliara! Kambing di peliara gemuk!

Handa-kun: Gausah nyolot lo, gue undang alner kesini kicep lu pada.

Leo aja: Nih orang paling banyak salahnya, sekarang mau nambahin kesalahan lagi. Gue pengen santet lo sumpah.

KEVIN: Sudah mesum, goblog, hidup lagi. Untung lu cakep

Shuushuu dancow: lupa tag si doi @Handa-kun

Handa-kun: kyaaaa ๐Ÿ˜ณ๐Ÿ˜ณ

Ian chuck: aq mencium bau-bau homo.

Cery๐Ÿ’: Penciuman mu tajam syekali adiks, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mendekatkan mereka. HAHAHA!

KEVIN :Fak

Neen: Gue mau makan dulu. Bye!

Shuushuu dancow: Spongebob sudah main, gue off

Leo aja: Tukang ojek pengkolan sudah main juga, gue off! Bubbai!

Evanvanvan: Gue mau cebok dulu

KEVIN: @Evanvanvan hati-hati ntar itu hp nyemplung, gue ketawa

Justine added you in Line

.

.

.

.

.

.

.

Kalau sekarang ini gue bisa meninggal, gue pengen meninggal sekarang.

Gue gak kuat hidup kayak gini.

"Doggie.. Gue mau liat ponselmu." Shuu manggil gue.

Dan seandainya, waktu bisa di mundurkan. Gue enggak mau ambil pulpennya orang!

NYESAL GUE AMBIL!

"Doggie, doggie.. Gue punya nama kali!"

"Gausah banyak bacot, kemarikan saja ponselmu."

"Mau buat apaan?"

"Mau liat."

"Enggak!"

"Sip kalo begitu. Oh! Itu alner barusan lewat. Gue panggil ya, ALN-hmph"

Gue segera sumbat mulutnya pake roti yang gue beli, lebih tepatnya sarapan gue.

"Lo ga berprikemanusiaan banget."

"Itu yang dibilang tidak berprikemanusiaan ya?"

"Iya.."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gue merasa, hampir seluruh hari gak ada yang menyenangkan buat gue.

Seperti ada yang memang sudah kutuk gue untuk tidak bahagia di Dunia ini.

Padahal gue selalu minta pengampunan pada Tuhan, tapi yang ada. Gue kayak malah di perumit.

"Nenen!"

"Apaan lo pagi-pagi manggil gue bangsat?"

"Yhee, gue manggil baik-baik. Lo kayak ibu-ibu yang lagi hamil."

"Sory, emosi gue lagi ngelunjak. Kenapa?"

Malika kemudian ngasih gue dos yang dia sedang bawa itu, jadi otomatis gue ambil.

"Apaan nih?"

"Dos."

"Iya, gue tau ini memang dos. Tapi isinya apaan?"

"Kertas origami, lo kan waktu itu pesan ke gue."

Oh..

Gue lupa..

Soalnya gue pesannya seminggu yang lalu.

"Ok sip.. Makasih ya." Malika hanya ancungin jempol. Dan saat itu juga mata gue salfok sama lengannya yang di perban.

"Lengan lo kenapa? Patah?"

Malika segera memegang lengannya yang di perban itu

"Cuma luka.."

"Parah ya?"

Malika menggeleng. "Sudah mau masuk nih, ayo kekelas."

Padahal gue mau tanya kenapa bisa luka, tapi dia sudah alihin pembicaraan.

Yaudah sih gapapa.

Gue dan Malika segera menuju kekelas.

Tapi ini kok perasaan gue ga enak banget ya..

Kayak bakalan ada sesuatu yang nimpa gue sebentar, sesuatu yang buruk.

Pas gue masuk, tiba-tiba gue langsung di lemparkan tepung, sekaligus air seember.

"HAPPY BIRTHDA-"

Pantas perasaan gue ga enak.

"YA ALLAH! PEDO YANG KENA GAES!"

-Evan

"SALAH TARGET WOI!!" -Jordy

"Kan sudah gue bilangi, tahan dulu"

-Handa

"Nyaris gue lempari telur busuk." -Ian

"Fak! Teman-teman! Hari ini Crisht ga jadi datang! dia Izin ada acara keluarga!"

-Baba

"Anjing tuh si crisht.. Padahal dia yang ulang tahun, nenen yang kena ampasnya." -Rafi

"Saoloh.. Dedek uke gue! Oi alex! Anterin si nenen ini pulang! Biar para perjaka ini yang minta ijin ke wali kelas sama bk." -Cery

"Evan yang minta ijin!" -Ian

"Enak saja, lo semua juga ikutan!"

-Evan

"Yang lempar tepung siapa? Lo kan?"

-Jordy

"Yang lempar air seember siapa? Elu juga kan?" -Evan

"Tuduh-tuduhan aja terus. Gak kelar-kelar nih anaknya orang di lempari tepung."

-Handa

"Alex mana woi!" -Cery

"Kalian ribut banget, suaranya sampai di ujung-YA TUHAN NEN!" -Alex

"Alex! Anterin si pedo pulang ya?" -Cery

"Jelasin dulu, kenapa dia bisa sampai berpenampilan tepung begini?"

-Alex

"Salah orang! Hari ini kan ultahnya Crisht, jadi Gue kira crisht yang muncul! Ternyata eh ternyata pedo yang muncul! Tangan gue juga gamau berhenti, jadinya tepungnya terlanjur gue tumpahin ke pedo!" -Evan

"Nenen maafin gue ya!" -Jordy

Gue pengen marah, tapi..

Gue capek marah-marah mulu.

Jadi gue cuma diem.

"Mpus lu, si pedo diam-diam suka mendendam. Hati-hati saja ntar pulang lu pada nggak selamat!" -Ian

"Yeeu, lo juga ikutan dalam hal ini wibu bawang." -Evan

"Talk to my hand, please." -Ian

"Njirr.." -Evan

"Gue akan bawa nen pulang. Yang merasa bersalah segera minta izinin nen." -Alex

"Sip, gue sama anak-anak segera keruang bk." -Handa

Gue cuma kebas-kebasin seragam gue yang kena tepung, meskipun sudah basah. Terlihat percuma gue bersihin kayak gini.

Ya allah mau marah..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gue pulangnya di anter sama Alex, tapi bukan dengan penampilan yang terguyur air dan tepung.

Gue tadi sempat bersihin sedikit rambut dan wajah gue. Alex juga minjamin gue jaketnya. Jadi.. Ya.. Lo bayangin aja sendiri gimana penampilan gue sekarang.

Beberapa kali gue hela napas panjang, sebagai tanda kalau saat ini gue banr-benar kesal dengan hidup gue.

Tanpa di sadar juga, gue udah nyampe di rumah.

Tadi Alex ngebut ya?

Kok cepat banget sih sampainya.

Gue segera turun dari motornya. Dan membuka helm yang gue pake, soalnya itu helmnya Alex.

"Makasih sudah mau anterin gue."

"Iya.."

Gue balik membelakangi Alex, dan hampiri pagar rumah gue.

Ohya..

Gue kan sekarang ada kegiatan sekolah, semisalnya gue enggak ikut ntar, gapapa kan?

Ya..

Pasti nggak apa-apalah...

Lagian, latihan juga belum, baru baca naskah..

Mau latihan juga bagaimana,

Anak-anak yang lain belum hapal naskah yang di kasih. Jangankan anak-anak, gue pun begitu!

Anniversarry sekolah bulan depan, sekarang tanggal 13.

Makin kesini makin cepet aja waktu.

"Lo lagi mikirin apa?"

Gue spontan noleh kesamping, dimana Alex saat ini ada di samping gue, sambil tersenyum.

Deg!

Deg!

Nah loh..

Kok ini jantung bisa bunyi kayak gini lagi?

"Pagarnya kekunci ya? Lo punya kuncinya?"

Gue masih saja natap Alex.

Gue natap, karena gue kagum dengan pubertas yang dia lalui.

Kagum dengan sesama pria itu wajar.

dulu kalau gue ingat-ingat, nih anak pendek dari gue, kenapa sekarang dia yang tinggi?

Dan rahangnya, jakunnya juga, gue benar-benar takjub dengan pubertasnya nih anak.

Kedewasaannya seperti menonjol.

"Jangan liatin gue terus, ntar lo jatuh cinta gimana?" kata Alex dengan senyum jailnya, yang langsung gue jambak rambutnya dengan sekuat tenaga.

Gue jambak juga mesti jinjit, secara ini anak tinggi. Bayangin saja, tinggi 160 kayak gue berdekatan dengan Alex yang tingginya 170.

Beda jauh banget kan?

"Gue lupa, kalo hari ini semua abang gue masuk pagi.."

"Itu berarti lo ga bisa masuk?"

Gue ngangguk.

Apes dah hidup gue.

"Kalo kerumah gue gimana?"

"Emang bisa?"

Alex mengangguk.

"Lo kan mestinya kembali kesekolah."

"Yakali gue kembali, lo saja ga bisa masuk kerumah. Masa gue ninggalin lo sendiri, kan bahaya. Sekarang banyak penculikan."

Gue natap heran Alex.

"Kok kesel ya?"

Alex terkekeh "Gimana?"

Rumah Alex kan gak jauh dari sini, tapi. Kalo gue kesana, gue enggak ganti baju

Itu mah sama doang.

"Soal baju ganti, gue punya ukuran kecil kayak lo. Gimana?"

Nah loh...

Kok dia tau sih?

Apa Alex sekarang bisa baca pikiran orang?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bocah Pedo itu, saat ini sedang berada di kamar mandi Alex. Dia hanya keramas saja. Baginya, Mandi di rumah orang tidak membuatnya leluasa.

"Nen, gue naroh handuk, sama bajunya di depan pintu ya!" teriak Alex dari luar

"Sip! Makasih!"

Nenra membuka pintu kamar mandi itu dan mengambil baju ganti yang sudah Alex sediakan itu.

Sesekali Si Pedo itu menciumi rambutnya, dengan cara dia menggaruknya dan mencium tangannya. "Baunya enak.. Pantas tuh anak rambutnya enak di cium"

Cepat-cepat dia mengganti bajunya, dan ternyata, Baju yang dia pakai memang pas di badannya.

"Gue heran, sejak kapan Alex ukurannya kayak baju yang gue pake ini?"

Nenen segera menggeleng kepalanya, dan menghapus segala kecurigaannya.

Semua orang pasti punya pertumbuhan masing-masing- pikir si pedo

Nenen segera keluar dari kamar mandi.

"nen.. lo mau main sesuatu gak?" Alex bertanya.

"Main? Main apaan?"

"Game, sama kayak seperti dulu. Gimana?"

Bola mata Nenra langsung berbinar, seakan-akan mendapatkan sebuah Gacha SSR.

"Game!? Gue mau! Gue mau!" katanya semangat dengan gaya kekanak-kanakan, yang membuat Alex terkekeh melihatnya.

Alex pun mengeluarkan Nintendo Wii-nya, dan memasang segala macam colokannya.

Ketika Alex sedang sibuk dengan memasang colokan game itu, Nenen menghampirinya.

"Alex, lo gak apa-apa nih, gak masuk kekelas?" tanya Nenen was was.

"Gapapa.. Gue hari ini sebenarnya ada seminar di sekolah lain."

"Terus?"

"Gue kembali kalau seminarnya selesai."

"Lalu lo gimana mau tau seminarnya selesai atau tidak?"

"Kevin kabari gue."

"Emang si bangsul itu ikut? Kok rajin banget ikut kayak gituan."

"Biasa, mau carper di sekolah lain. Biar dapat gebetan katanya."

"Ohh.. Kalo lo, tanpa carper juga, langsung banyak yang nyantol."

"Iya, gue tau.. Buktinya, lo sudah nyantol dan termakan godaan gue."

"Godaan apaan maksud lo?"

"Lo masuk kerumah gue dengan santai.. Lo tau kan biasanya kalo berduaan kayak gini, ada setan di tengah." katanya dengan smirk.

Wajah Nenen berubah menjadi masam, dan langsung tempeleng kepala Alex dengan kasar.

"Elu setannya"

"Lah.. Cakep gini di samain setan, setidaknya banyak yang demen. Bahkan cewek primadonna pun demen sama gue."

"Iya, dia cuma demen sama lo tapi gamau sama lo, jadi cakep lo gaguna."

"Aduh, lo ya.. Kalo ngomong suka banget bikin perih." kata Alex sambil nyubit hidung Nenen.

Nenra tidak mau kalah, ia juga mencubit Alex. Tapi bukan hidung maupun pipi, melainkan kuping.

"Berhenti ga lo cubit hidung mancung gue!" katanya, dan Alex hanya memberikannya kekehan.

Beberapa menit kemudian Alex melepaskan cubitannya dan memberikan Joystick pada Nenra, Nenra mengambilnya.

Pada menit kelima belas permainan berlangsung, Alex menyadari bahwa kini kepala Nenra telah bersandar pada dada atasnya. Dan dagu Alex sendiri pun telah menemukan tempatnya di pucuk kepala Nenra yang berbau sama dengan wangi Rambutnya sendiri.

Nenen tampak tidak peduli-atau mungkin sebenarnya ia tidak sadar-pada fakta bahwa lengan Alex kini melingkar di lehernya untuk memudahkan pemuda itu memainkan Joystick-nya.

Nenen boleh saja tidak peduli atau malahan tidak sadar sama sekali dan malah lebih frustasi pada permainan, tapi sepanjang permainan Alex berusaha sekuat tenaga agar rona merah di wajahnya tidak begitu kentara untuk dilihat.

Dan sialnya, rambut si Pedo itu halus dan harum seperti serat di buah jeruk. Padahal beberapa menit yang lalu, rambut si Pedo ini sangat lepek dan penuh dengan tepung. Atau jangan-jangan Alex mempunyai fetish terhadap rambut?

Dengan senyum riang diwajahnya, Nenra menoleh kepada Alex dan entah mengapa dada Alex terasa anjlok seketika. "Sudah lama banget kita ga pernah main begini!" serunya riang sambil meremas konsol Nitendo Wii-nya.

Alex tiba-tiba merasakan sebuah nostlagia, dimana dirinya dan si Pedo ini pernah bermain game seperti ini waktu sd. Wajah ceria kekanakannya itu mengingatkannya masa lalu, dan Alex terperangah tidak percaya bahwa Nenra akan menunjukkannya hari ini.

.

.

.

.

.

.

.

Tring! (Suara notif Line milik nenra)

Justine send you message

Justine: lo ulang tahun ya hari ini?

โ€ขTo be Continuedโ€ข