Senin pekan berikutnya Audia sudah bersiap-siap untuk kembali berkuliah seperti biasanya. Meski kini ada yang berbeda dari biasanya.
Jika dahulu, Audia tidak ingin ada yang tahu siapa Alvin yang sesungguhnya saat di kampus, sehingga Audia membiarkannya berdandan dan berpakaian ala pak Mandala.
Hari ini, Audia memilihkan pakaian yang berbeda dari biasanya, dan meminta suaminya itu merubah penampilannya seperti hari-hari biasa, di luar mengajar.
"Didi, Sayang, mas mau ngajar, lho, bukan mau jalan-jalan. Masa pake baju kaya gini, sih?" Alvin belum mengenakan pakaian yang dipilihkan Audia. Kaos polo berkerah warna biru dengan celana bahan.
"Sekali-sekali, sih, pake kaos. Lagian ada kerahnya. Masih boleh, kan." Audia menyodorkan kaos polo yang masih terlipat rapi.
"Iya, tapi siang mas, kan, ke kantor. Harus bawa baju ganti, dong."