"Ini hukuman pertama buat Didi," bisik Alvin di telinga Audia. Terdengar sensual. Begitu menggoda.
Mata Audia membola. Apa katanya? Hukuman pertama? Berarti akan ada ronde berikutnya?
Alvin masih menghujani Audia dengan ciumannya, kembali meninggalkan jejak-jejak cinta berwarna merah di sekujur tubuh Audia yang terbuka.
"Mas Alvin, inget kata dokter Eva." Audia meremas lengan Alvin.
"Hukuman ke duanya, besok-besok lagi aja," lanjut Audia polos. Membuat Alvin tidak tahan untuk tertawa. Dan hal ini membuat Audia mengerutkan dahi. Bingung.
Apanya yang lucu dari perkataannya?
"Hukuman ke dua, bukan seperti ini," Alvin berkata sambil tangannya mengusap bibir Audia yang merekah dan basah.
"Keenakan Didi nanti." Alvin terkekeh. Membuat Audia kesal. Dipukulnya dengan asal dada Alvin yang terbuka Dan mendorongnya agar menjauh dari Audia.