Alvin tiba di rumah orang tua Audia, sudah pukul dua belas malam, yang membukakan pintu lagi-lagi Romi, sang kakak ipar yang tengah lembur.
"Lembur lagi, Mas?" tanya Alvin, basa-basi. Menutup pintu rumah, kemudian duduk di sofa ruang keluarga.
"Iya, nih, kerjaan belum kelar dari kantor. Pas deploy[1] ada yang error. Belum ketemu," jawab Romi setelah menyeruput segelas kopi hitamnya yang ke dua, kemudian kembali berkutat dengan coding[2] yang sedang dikerjakannya.
Alvin melonggarkan dasinya, memperhatikan sebentar apa yang dikerjakan Romi.
"Lembur juga, ya?" Romi balik bertanya.