"Bagaimana kabar menantu papa?" Prima memulai percakapan. Jelas terlihat menantunya masih canggung.
"Baik, Pa," jawab Audia singkat.
Prima lantas menanyakan kembali bulan madu mereka kemarin–apakah anaknya merepotkannya atau tidak– hingga pertanyaan tentang kuliah Audia dan bagaimana hubungan mereka di kampus. Audia menjawab sesuai ingatan yang terlintas di benaknya–begitu lancar, dan tidak memberitahukan ayah mertuanya, bagaimana Audia masih menyembunyikan hubungannya dengan Alvin di depan orang-orang di kampusnya.
Tidak lama Sriwedari kembali dari dapur, mbok Darmi berjalan di belakangnya sambil membawa nampan berisi minuman panas untuk Alvin dan Audia.
"Audia, biar mbok Darmi yang bawakan minumannya. Kalau Audia mau kembali ke kamar, temani Alvin, mama sama papa gak keberatan, kok."
"Nanti kembali saat makan siang, ya, kalau Alvin udah baikan."
Audia mengangguk, dan beranjak dari sofa di ruang keluarga, kemudian kembali ke lantai dua, menuju kamar Alvin.
