"Apa kabar Celine?" tanya Audia ramah dalam bahasa Inggris.
Membuat Merry tampak salah tingkah, raut wajahnya terlihat melunak sepersekian detik.
Mungkin, tidak mengira, Audia akan memperlakukannya dengan baik. Padahal jelas, Merry bermaksud merebut suaminya, Alvin.
"Bu–bukan urusanmu!" jawab Merry ketus dalam bahasa Inggris dan memalingkan wajah.
"Tentu menjadi urusanku Miss Merry. Celine, anakmu dengan kak Alvan, adalah keponakan suamiku. Artinya, Celine keponakanku juga." Audia tidak menyerah, akan terus memaksa Merry untuk berbicara sambil menatapnya lagi.
"Katakan padaku. Apa kau mencintai suamiku?" tanya Audia. Entah Audia mendapat keberanian dari mana, sehingga bisa melontarkan pertanyaan seperti itu kepada Merry.
Tubuh Merry terlihat menegang, Audia bisa melihat gerakan sekecil itu dari Merry, meski wanita itu masih memalingkan wajahnya.