Setelah makan sore, Sriwedari dan Prima, juga para pasukan yang dikerahkan Sriwedari untuk make over ruangan di apartemen Alvin dan Audia, akhirnya bisa pulang dengan hati puas. Karena hasil gotong royongnya sangat menakjubkan. Terbukti dari pujian Audia tentang kamar calon bayi-bayi Alvin dan Audia. Sempurna!
Dan di sinilah Audia sekarang, jelang tidur, tengah mengamati kamar calon bayi-bayinya. Berdiri dengan bersandar di pintu masuk–kedua tangan terlipat di depan dada, agar semua bisa terlihat jelas.
Membayangkan bagaimana nanti Audia dan Alvin merawat anak-anak mereka.
"Mengagumi hasil kerja keras suami dan pasukannya, Sayang?" Alvin berdiri di samping Audia, mendekatkan tubuh istrinya merapat di dadanya.
"Ya. Lucu dan menggemaskan."
Alvin mengecup pelipis Audia dengan penuh penghayatan. Sebelah tangan merangkul Audia, sebelah tangan mengelus perut besar Audia.
"Kapan anak-anak ayah lahir?"