"Untuk stok ASIP, nantinya butuh banyak botol, lho, Di. Biar sekali cuci–steril, dan tinggal pakai. Nanti mama ajarin caranya." Sriwedari menjelaskan, aura terkejut Audia yang tampak sekali di wajahnya.
Ning, ibunya Audia, mengangguk. Membenarkan penjelasan Sriwedari.
Ya, ampun. Gini amat, ya, jadi calon ibu?! Audia membatin.
Audia kembali tertawa garing. Pengetahuannya sebagai ibu ternyata masih nol. Selama ini hanya belajar untuk mata kuliahnya saja. Audia belum pernah membaca atau mempelajari apa pun soal ibu dan bayi, kecuali apa yang pernah dijelaskan oleh dokter kandungannya selama ini, Dokter Eva.
PR besar untuk Audia nanti, setelah pulang berbelanja, mulai belajar tentang ibu dan bayi. Agar tidak salah mengurus dan merawat bayinya setelah lahir nanti.
SPG yang diminta untuk menyiapkan sembilan puluh botol ASIP sudah kembali, dan SPG tersebut menawarkan freezer untuk penyimpanan ASIP.
Audia terbelalak ngeri. Ya, ampun!