Audia tiba di apartemen sekitar pukul dua siang, berganti pakaian kemudian duduk santai sejenak. Sambil berselancar di dunia maya. Membuka-buka katalog pakaian bayi yang lucu-lucu.
Audia berencana mulai membeli perlengkapan untuk bayi-bayinya. Meski jenis kelaminnya belum diketahui, Audia memutuskan untuk membeli beberapa yang modelnya netral atau unisex. Untuk itu, ia perlu menandai beberapa pakaian bayi pilihannya, kemudian akan meminta pendapat Alvin tentang pakaian pilihannya.
Notifikasi di layar ponsel mengalihkan perhatian Audia. Tertera di layar ponsel, panggilan telepon dari ibu mertuanya, Sriwedari. Audia menggulir tombol menerima panggilan.
"Ya, Ma?" sapa Audia.
"Didi, nanti sore dijemput pak Asep, ya. Didi siap-siap jam empat. Mama tunggu." Sriwedari langsung berbicara pada intinya.
"Mau ke mana, Ma?" Audia penasaran, tentu. Tidak biasanya pak Asep diminta untuk menjemputnya di hari kerja.