Pukul setengah tiga sore, Arsyla kembali uprek ke daput. Membuat sesuatu untuk dimakan makan suaminya dan juga minuman. Karena datangnya masih pukul empat, jadi kopi panas yang telah dia seduh ia masukkan ke dalam termos kecil.
Setelah semua sudah siap dan beres, barulah, Arsyla bisa dengan tenang meninggalkan rumah dan pergi ke pondok pesantren.
Saat tiba di pondok, Aryla digoda habis-habisan oleh Ruroh dan beberapa ustazah yang lain.
Tapi, Arsyla tetap bersikap tenang dan anggun. Lagian, dari semua para ustadzah yang sudah menikah bukan hanya dirinya saja. Masih ada yang lain. Jadi, dia bisa belajar bagaimana reaksi mereka saat digoda di kala pengantin baru.
"Sudahlah, Ruroh. Kamu jangan berlebihan, Kamu tidak akan selamanya menyandang status perawan kan kamu juga akan nikah nanti bagaimana kalau kamu digoda terlalu berlebihan kalau nggak?" tegur salah satu ustazah senior.
Sementara Arsyla hanya senyum-senyum sendiri. Memang, Ruroh itu anaknya sedikit unik dan cablak.