Nuraini masih berada di luar halaman rumah Arsyla. Sebenarnya, dia sangat ingin sekali datang melihat seperti apa megahnya pernikahan seorang sarjana dan perwira muda. Pasti, mereka sangat bahagia sekali.
Bahkan, kini telah terdengar seorang MC telah membuka acara oedang pora. Upacara pedang pada pernikahan dari seorang abdi negara yang dijalankan oleh teman-teman seperjuangannya di bukit Tidar sang pria untuk mengiring pernikahan, sebagai wujud, saling ada dalam suka maumpun duka untuk mengantar sang kakak ke gerbang kehidupan yang baru.
Sungguh, hati Nuraini terasa sakit dan semakin ditusuk-tusuk sembilu begitu mendengar nama Rayyan disebutkan bersama sahabatnya sendiri.