"Dek, duduknya jangan jauh-jauh. Di sini, lo!" ujar Rayyan sambil menepuk sofa di sebelahnya.
Arsyla bergeser sedikit. Tapi, masih tidak terlalu dekat seperti yang telah diharapkan Rayyan.
"Dek, kita ini sudah muhrim dan halal. Kenapa menjauh seperti itu? Ini, juga tidak sedang PSBB, kan? Protes Rayyan lagi.
Arsyla menunduk. dia menyembunyikan senyumannya yang malu-malu wajahnya juga terasa memanas mungkin juga merah jika dilihat oleh Rayan.
Pria itu terus memperhatikan wanita yang telah dia nikahi itu. Sungguh, betapa pemakainya dia.
Uraian merasa sangat bangga karena kebanyakan wanita yang memiliki rasa malu luar biasa terhadap laki-laki meskipun dia adalah suaminya sendiri artinya dia masih benar-benar perawan.
Karena hanya wanita yang sudah terbiasa dan terlatih dekat dengan lawan jenis lah yang tidak memiliki rasa malu seperti Arsyla.
