~Morning at home jeon~
Pagi ini Lia sudah siap pergi bersekolah bersama sang kakak. Berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Semua pembantu sedang mengambil cuti jadi mau tidak mau si bungsu jeon harus menggantikannya untuk sementara. Lia dibuat terkejut dengan keberadaan sang kakak didapur sambil menata sarapan dimeja makan
"Sudah bangun baby? Sekarang ayok sarapan"
"Raka oppa?" Lia menarik kursi untuk didudukinya. Dia sudah tidak terkejut dengan sisi lain dari kakaknya.
Jungkook sudah lama mengidap penyakit mental atau dikenal dengan sebutan alter ego. Sejak kecil jungkook sudah ditekan untuk melakukan ini itu oleh sang papa. Tekanan itu membuatnya harus menjadi orang lain bukan dirinya sendiri. Tidak diberi kasih sayang yang cukup semakin menarik dirinya menuju kegelapan. Sifat Raka dan jungkook sangat bertolak belakang. hanya beberapa orang tahu akan hal ini sisanya sengaja ditutupin agar keluarga Alexander tidak malu mempunyai anak sakit mental sepertinya.
"Wah! Kau sangat mudah mengenaliku baby ah iya kau hari ini menginap saja ditempat temanmu aku ada urusan yang harus aku selesaikan" Raka tersenyum hangat sambil mengelus pelan kepala Lia.
Lia tersenyum sudah paham akan sisi Raka dalam tubuh kakaknya. "Raka oppa harus hati hati jangan sampai terluka" ujarnya berhasil membuat Raka terkekeh. Sama dengan jungkook rasa sayang Raka amat besar kepala Lia.
~morning koridor school~
Pagi ini sekolah dihebohkan dengan penampakan jungkook berlari mendekati si cupu siapa lagi kalau bukan Lisa. Jungkook merangkul Lisa santai membuat lisa kaget dengan cepat dia menoleh dan melihat wajah jungkook yang tersenyum kepadanya. Melihat hal itu membuat para murid langsung mengeluarkan hpnya untuk mengabadikan senyum kelinci yang sangat jarang ditunjukkan itu.
"Pagi sayang" ujar Raka masih dengan senyum menawannya. Melihat itu membuat lisa mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Ah jungkook k-kurasa kau t-tidak seharusnya melak--"
"Syutttt aku Raka bukan jungkook kau harus pinter membedakan kami sayang" potong Raka cepat membuat lisa kebingungan. Raka? jungkook? Teka teki macam apa ini!
"Aku bisa kekelas sendiri kau tidak perlu merangkul ku sampai kesana" Lisa tidak ingin membuat murid di kelasnya heboh karena perilaku jungkook kepadanya.
"Yasudah pergilah aku akan mencari 2namja sialan dulu" raka mendekatkan bibirnya ketelinga Lisa "dan sedikit bermain dengan Roseanne park tebakkan ku tepat sasaran kan sayang" lanjutnya sesudah itu dia pergi berjalan meninggalkan lisa.
"A-apa b-bagaimana dia bisa tahu pelakunya itu artinya--"membeku sambil membulatkan matanya paham akan perkataan jungkook barusan.
DEG!
"D-dia bakal membunuh r-rose sama hal nya dengan apa yang dia lakukan dengan adek kelas itu. R-rose dalam keadaan bahaya akh ani Ani dia tidak boleh melakukan itu aku akan menghentikan"
~Alexander School Canteen~
Raka berjalan memasuki kantin melihat setiap sudut. Matanya menyipit menatap kedua laki-laki. Ia menghela nafas kasar melihat salah satu temannya itu menggoda adek kelas. Perlahan mendekat hingga--
"TAKK"Raka memukul kepala Tae tanpa perasaan
"Adaww anjirr Lo Jung sakit kepala gue bego"
"Eh sorry bro tangan gue sengaja" balasnya santai memakan gimbap milik Tae tanpa izin.
"Yee asu kalau lapar pesan jangan nyolong" sahut Tae tak terima. Dia sudah paham dengan siapa dia berharap sekarang.
"Malas nih gue balikin pelit amat Lo jadi manusia eh ada cewek cantik banget deh jadi tambah suka gue" gombal Raka sambil menopang dagu melihat adek kelas. Dengan malu-malu adek kelas itu melihat wajah raka tanpa diduga Raka melayangkan kedipan mata membuat adek kelas itu bersemu merah seketika.
"Udah woii! Enek gue liatnya Lo berdua juga mending pindah deh sebelum gue tabok pipi merah Lo berdua" jaehyun menatap tajam adek kelas itu tanpa menunggu lama adek kelas itu langsung pergi.
"Lah kabur itu cewek ish padahal itu cewek target gue berikutnya akh anying Lo jae" Tae menggerutu kesal.
"Badboy amat Lo udah entar istirahat bisa Lo deketin lagi, jae gimana mereka masih tetap mau nantang geng kita?" Tanya Raka menaiki satu alisnya.
"Mereka tetap bersikukuh buat balapan sama Lo taruhannya uang 2juta tapi kalau mereka menang dia mau geng kita dibubarkan" jawab jae menyedot jus yang telah dia pesan. Ia tahu Raka pasti memenangkan balapan ini.
"2juta? Lumayan buat traktir anak shadow. Bilang sama mereka jangan terlalu banyak bermimpi bisa ngalahin gue btw Lo mau ikut ngulitin target gue kagak?" Senyum devil terpampang jelas diwajah raka. Ia sangat senang ketika mendapat target seorang wanita.
Tae selalu dibuat merinding dengan perkataan Raka, bagi dirinya Raka lebih berbahaya dari jungkook. Pemikiran pisikopat sangat susah untuk dipahami.
~after school alexander~
Lisa dengan cepat mendekati Raka. Ia tidak bisa membiarkan rose terbunuh hanya karena membully nya. Raka berhenti ketawa ketika melihat Lisa berada didepannya.
"Ada apa hm? Tumben nyariin kenapa gak langsung pulang?" Tanya Raka lembut. Ia memandang wajah Lisa bisa disimpulkan gadisnya ingin menyampaikan sesuatu.
"A-aku mohon j-jangan lukain rose dia cuman gak sengaja kok ya Jung tolong jangan bunuh rose" Lisa memperlihatkan wajah imutnya berharap laki-laki ini luluh dengannya.
Raka terkekeh geli, ia mencubit pelan pipi chubby Lisa. Kembali menatap Lisa dengan perlahan tangannya terangkat melepaskan kacamata bulat gadisnya. "Pergilah pulang aku tidak akan membunuh rose asalkan kau tidak memakai kacamata ini lagi. Lihatlah gadisku ini sangat cantik sekarang"ujarnya tersenyum hangat.
Jaehyun dibuat terkejut dengan perkataan gadisku yang diucapkan langsung oleh Raka. Ia tidak menyangka bahkan Raka bisa luluh dengan gadis polos dan lugu seperti lisa. Ini sangat jauh dari pemikirannya!