Chereads / Your Psychopath / Chapter 5 - Pembunuhan

Chapter 5 - Pembunuhan

"Jika kau berani menyentuh milikku itu artinya kau siap menanggung akibatnya, yaitu kematian"

Setelah beberapa menit akhirnya perdebatan diantara Lisa dan Raka selesai. Raka memilih mengalah, menurut dengan apa yang gadisnya inginkan. Lisa mendengar perkataan Raka untuk tidak membunuh rose membuatnya merasa senang, dalam batinnya dia bersorak gembira tidak sia-sia dia memohon kepada Raka.

"Makasih sudah mengabulkan permintaanku sampai jumpa besok Jung" Lisa tersenyum berjalan pergi

Jaehyun melihat kepergian Lisa sebentar, ia kembali menatap Raka dengan wajah tak percaya. "Hey! Apa kau sekarang mulai gila Raka? Kau menuruti seorang gadis lemah sekarang?

Menoleh menatap wajah bodoh Jaehyun, ia tersenyum paksa menarik nafas sebentar lantas bertanya dengan nada rendah."apa bibir Lo ingin dijahit Jung Jaehyun Charles?"

Jaehyun menelan Saliva nya kasar berhadapan dengan Raka sama seperti bertemu malaikat maut. "Lupakan itu, kita tidak jadi membunuh rose? Sangat disayangkan padahal pisau lipat gue sangat ok ingin mencium aroma darah segar" jaehyun menghela nafas menatap para murid yang berhamburan meninggalkan area sekolah.

"Kita akan tetap membunuh dengan target berbeda,yaitu Yeri" Raka menarik sudut bibirnya sebelah menampilkan smirk andalannya.

Raka menepikan mobilnya ketika melihat seorang cewek kesulitan ditengah jalan. Ia menurunkan kaca mobil menatap cewek tersebut dengan tersenyum manis."kenapa? Perlu bantuan? Sini biar gue antar pulang"ujarnya ramah

Cewek itu menoleh menatap Raka. Ia sedikit terkejut ketika mengetahui siapa orang yang menawarkan bantuan kepada nya."boleh kalau gak ngerepotin Lo" Yeri masuk ke mobil Raka dalam hati dia sangat kegirangan bisa semobil dengan Jungkook. Ya cewek itu adalah Kim yerim, ralat Yeri

"Santai aja gue malah senang bisa ngantar Lo pulang btw gimana kalau malam nanti kita dinner?" Raka melajukan mobilnya. Ia menjalankan rencananya untuk membunuh Yeri yang berada tepat disampingnya.

Yeri memainkan tangannya gugup, tak menyangka akan diajak dinner oleh jungkook. Apa dia sekarang sedang beruntung? Atau hanya sebuah kebetulan? "Emm boleh deh nanti malam gue tunggu dirumah ya Jung" jawab Yeri menatap Raka dengan senyum manisnya

Raka tersenyum rencananya berhasil nanti malam adalah malam terpanjang untuknya, menghabiskan waktu menikmati teriakan serta darah segar yang berceceran membentuk genangan indah di matanya.

~night,19:20PM~

"J-jung kenapa k-kita kesini kata Lo mau dinner sama gue? Kok sekarang malah kegudang kosong ini" Yeri menatap sekitar, terlihat sepi dan menyeramkan ditambah lagi gudang kosong dengan cahaya minim membuat bulu tangannya merinding.

"Iya gue mau dinner sama Lo didalam gudang ini gue takut acara dinnernya ada yang ganggu jadi gue bawa Lo kesini aja" Raka menikmati setiap inci ekspresi Yeri saat ini, entah kenapa ketakutan Yeri membuat hasrat membunuhnya meningkat sekarang.

Yeri bukan cwek bodoh Mana mungkin ditempat sepi begini dijadikan tempat dinner.ia mengambil langkah mundur pikirannya hanya ada kata lari lari dan lari. Dengan cepat ia berlari tapi baru selangkah dia bergerak ternyata Raka lebih dulu menyekatnya.

"Lepasin! Lo pasti ada niat jahat sama gue! Gak mungkin Lo mau ngajak dinner disini! Lo mau apain gue?! Perkosa? Culik gue?!" Nada suara Yeri meninggi. Ia terus memberontak ketika Raka menyeretnya masuk kegudang gelap menyeramkan itu.

"Lebih tepatnya gue mau BUNUH lo Kim yerim!" Teriakan Raka membuat Yeri membulatkan mata.

Yeri membeku dia tidak menyangka dibalik sifat pendiam jungkook ternyata ada hal gila yang dia sembunyikan. Ia tidak ingin mati begitu saja dengan cepat dia menggigit tangan Raka keras sampai mengeluarkan darah tapi Raka malah diam sambil tersenyum melihat apa yang yeri lakukan.

"Sudah selesai by? Sekarang giliranku jadi persiapkan dirimu" Raka seakan tidak merasakan sakit sama sekali malahan baginya itu hanya luka kecil. Yeri melihat itu bertambah ketakutan sebenarnya jungkook ini apa kenapa dia tidak merasa sakit padahal tangannya mengeluarkan banyak darah akibat gigitannya barusan. Karena terganggu dengan perlawanan Yeri akhirnya Raka mengikat tangan dan kaki Yeri dengan tali.

"Hoamm kau sudah membawanya ka? Maaf gue baru bangun biasa ketiduran tadi" jaehyun menyengir membuat Raka memutar bola matanya malas. Jae selalu saja begitu ketika diajak melakukan pembunuhan alasannya untuk menambah tenaga ketika menguliti korbannya.

"Ini mau diapain dulu? Sayat? Robek bibir manisnya? Potong tangannya? Atau kita colok mata nya lebih dulu kayaknya bagus tuh buat gue kasih ke anjing yang ada didepan supermarket" Raka tersenyum senang baginya melihat korbannya menjerit kesakitan adalah kesenangan tersendiri untuknya.

Mendelik kesal jaehyun sangat tidak suka opini Raka. Ia lebih suka melihat mata tergetnya menangis dan memohon dilepaskan olehnya. "Tidak! Gue rasa isi perutnya lebih bagus deh buat dicincang cincang gimana?"

Yeri terdiam menatap kedua laki-laki gila didepannya dengan tatapan tak bisa diartikan. Ia terus memberontak untuk melepaskan tali yang mengikat kuat dibagian tangan dan kakinya. "H-HEY! Lo gila Jung! L-lo juga jae maksud Lo a-apa hah! G-gue gak ada masalah sama k-kalian ya!" Ucap Yeri gugup. Ia mencoba untuk memberanikan dirinya.

Raka beralih menatap Yeri sekarang, berjalan maju mendekati gadis malang didepannya ini. "Lo pikir gue Jungkook? Oh ayoklah gue Raka Alvaro alter ego nya Jungkook gimana udah paham by? Iya gue pisikopat berdarah dingin membunuh orang adalah hobi gue jadi mari kita mulai gue cuman punya 30menit buat ngantar Lo ke neraka"

"J-jadi l-lo a-alter ego nya jungkook? Itu artinya jungkook g-gila" Yeri tidak percaya ternyata jungkook punya sisi liar seperti Raka. "G-gue mohon lepasin g-gue, gue gak punya m-masalah sama Lo" lanjutnya dengan tatapan memohon.

Raka terkekeh geli mendengar permintaan Yeri."apa? Gak salah dengar gue? Lo ngebully cewek gue ditoilet Lo pikir gue bodoh hah! Dan buat ngelepasin Lo itu mimpi! Btw kaki Lo bagus deh"

SREEKK!

(Raka mensayat kaki Yeri membuat Yeri menjerit keras)

"AKKH! G-gue mohon j-jangan bunuh gue lagian sicupu itu pantas buat di-bully-AKKH!" Yeri menangis menahan sakit luar biasa saat Raka menusuk kakinya tepat bagian tulang.

"Syutt gue suka jeritan Lo merdu banget btw gimana sakit? Emm kayaknya gak sesakit saat Lo bully cewek gue deh" Raka menarik pisau lipatnya membuat Yeri menjerit seketika. Raka beralih mengukir nama nya dipaha mulus yeri, membiarkan darah segar itu mengalir begitu saja.

Jaehyun hanya berdiri santai menikmati jeritan serta adegan brutal Raka. Ia tidak seliar Raka saat membunuh dia lebih suka memotong, menjahit dan menguliti tubuh korbannya. "Uy! Bagian perut Ama jari biar gue jangan lu embat juga" mengingat Raka pasalnya ketika Raka sudah bermain dia pasti tidak akan terkontrol.

Raka mengangguk dengan cepat ia berpindah menyayat pipi Yeri yang telah basah dengan air mata. "Ini buat Lo karena udah bikin cewek gue nangis asal Lo tahu air mata cewek gue itu lebih berharga dari nyawa Lo!" Raka memperdalam sayatannya. Yeri hanya diam menahan rasa perih ditubuhnya.

"Bunuh gue aja langsung gak usah pake nyiksa gue biar Lo puas bajingan!" Yeri sudah tidak tahan lagi harus merasakan penyiksaan keji Raka lebih baik dia mati langsung dari pada harus mati perlahan.

"Gak semudah itu by? Sebelum Lo ke neraka gue bakal ngasih kenangan buat Lo, gue gak akan bunuh Lo kalau Lo gak nyentuh milih gue jadi nikmati aja by--SRREKK!" Raka merobek mulut Yeri dengan seketika darah segar merembes keluar membuat senyum Raka mengembang.