Takdir dan dirimu sendiri bagaikan kucing dan mangsanya.
Sekeras apapun kamu menolak, ia akan tetap datang.
Sejauh manapun kamu berlari, ia akan selalu mendahuluimu.
###
Gadis itu menggerutu panjang. Wajahnya merah padam. Tangannya mengepal keras. Sepasang mati ambernya terlihat berapi-api. Ia menghampiri sepasang suami istri di hadapannya dengan kertas di tangannya.
Srek! Srek! Gadis itu merobek-robek sehelai kertas dihadapan mereka berdua. Dan membuang robekannya dihadapan mereka.
"Beraninya kalian! Sudah kubilang jangan macam-macam," hardiknya murka.
"Itu demi kebaikan kamu, Aya. Kamu fikir mereka berdua tak punya hak atasmu?" Sahut adiknya mencoba menenangkan Aya yang menatap kedua orangtuanya geram.
"Aku tak butuh pendapat kamu," ketusnya sinis dan menatap Emily tajam, membuat adiknya itu merinding.
Sedangkan orangtuanya hanya memandangnya santai.