Kepala sekolah dipukul sampai dua pukulan dan langsung terjatuh di lantai. Sekuriti sekolah juga ketakutan dan tidak ada yang berani maju melindungi kepala sekolah itu.
"Kamu... kamu..." Kepala sekolah menatapnya dan melihat Wu Hao berbisik di telinganya dengan perkataan yang pelan.
Kepala sekolah langsung terbelalak mendengarnya, tubuhnya yang gemuk tidak berhenti gemetar dan langsung bersujud di depannya.
"Hentikan…. dan segera menjauh dari sini!" Saat kepala sekolah melihat anggota pengaman sekolah ingin menolongnya berdiri, tetapi ia mendadak meminta mereka berhenti membantunya.
Tingkah laku yang sombong dari kepala sekolah tadi seakan menghilang begitu saja. Ia yang sekarang malah tampak ketakutan sampai bersujud di depan pria ini.
Shen Chengjing belum terlalu jauh melihat pria di depan sana. Ia pun langsung tegang. Sebaliknya, Liu Sijie yang melihat Mo Yanchen malah merasa familiar dengan pria itu. Ia sepertinya pernah melihat wajah orang itu di suatu tempat.
"Tuan Mo, aku tidak tahu Anda datang ke sini. Semoga Anda bisa memaafkanku." Kepala sekolah yang sudah setengah baya pun akhirnya berdiri dan bercucuran keringat dingin. Ia sudah tidak lagi peduli dengan tatapan orang sekitar.
Sekarang Kepala sekolah itu merasa mendapat satu masalah yang lebih besar berada di depannya. Mendapat dua kali pukulan dari Wu Hao tentu bukan masalah yang terlalu besar.
"Iya." Mo Yanchen menganggukkan kepala. Ia tidak mengatakan apapun lalu melihat sekitar.
Shen Ziqian merasakan tatapannya. Ia langsung menjadi senang dan tersenyum melangkah ke depan sambil memperkenalkan diri, "Hai, namaku Shen Ziqian."
Sayangnya, Mo Yanchen tidak memperdulikannya. Pria ini malah berjalan ke depan Shen Chengjing dan tidak menganggap keberadaan Shen Ziqian.
Shen Chengjing sangat tegang saat melihat Mo Yanchen muncul di depannya. Ia bingung dengan hal yang harus dilakukannya. Shen Chengjing pun tidak berani menatap sepasang matanya secara langsung.
"Sekarang udara sedang dingin, jangan sampai kamu sakit." Ucap Mo Yanchen sambil melepaskan mantel berwarna hitamnya dan memberikannya kepada Shen Chengjing.
"Hah!!!" Semua murid langsung menghirup napas yang dalam. Mereka tidak percaya dengan hal yang baru saja terlihat oleh matanya.
Apa yang dimiliki Shen Chengjing sampai bisa mendapatkan perhatian dari orang seperti pria ini? Akan tetapi, siapa pria ini sebenarnya? Mengapa kepala sekolah yang dipukul sampai seperti itu masih tetap harus tersenyum?
Tentu setiap orang di sini menyadari bahwa Mo Yanchen bukanlah orang biasa. Semenjak datang, karismanya membuat semua orang terdiam dan tidak berani memprotes tindakannya.
"Kamu!" Liu Sijie tiba-tiba mengingat identitas Mo Yanchen. Saat ingin mengatakannya secara langsung, Shen Chengjing tiba-tiba menutup mulutnya dengan tangan.
Liu Sijie tidak rela, ia ingin mengadu kepada pria ini. Lagi pula, siapa yang menyuruh mereka sampai berani merundung Shen Chengjing sampai seperti ini? Para perundung tadi pasti tidak akan mendapat balasan yang terbaik.
"Maaf, aku harus pergi sekarang." Ucap Shen Chengjing langsung menarik Liu Sijie meninggalkan tempat itu.
Kepala sekolah mengundang Mo Yanchen ke kantor kepala sekolah. Sepanjang jalan, para kerumunan ini langsung memberikannya jalan. Hanya Shen Ziqian yang menatap dengan tidak percaya kepada pria itu.
Apalagi saat si pria itu tampak begitu perhatian kepada Shen Chengjing. Ia langsung menaruh pandangan bingung pada saudara yang dibencinya itu.
"Shen Chengjing, sebenarnya apa hubunganmu dengannya, siapa dia?" Tanya Shen Ziqian kepada Shen Chengjing.
Liu Sijie baru ingin bersuara, namun langsung ditahan oleh Shen Chengjing.
"Sepertinya ini juga tidak ada hubungannya denganmu?" Cetus Shen Chengjing.
Shen Chengjing bukan orang bodoh. Ia tentu menyadari bahwa ada seseorang yang sengaja membuat masalah ini. Shen Chengjing pun sudah memiliki beberapa dugaan kepada beberapa orang yang mungkin ingin mempersulitnya. Ya, mereka menginginkan agar Shen Chengjing tidak bisa lulus dari sekolah ini.
"Iya, benar. Pria itu juga tidak melihatmu sama sekali. Nona Shen, kamu sepertinya perlu pulang dan memperbaiki riasanmu sekarang. Mukamu yang berdandan setebal dinding itu sangat menakutkan seperti hantu. Pantas saja pria tampan juga tidak ingin memperdulikanmu." Liu Sijie menambah sindiran.
Shen Chengjing dan Liu Sijie sangat kompak, Shen Ziqian pun jadi tidak bisa memperlihatkan keangkuhanya bila berbicara dengan mereka.
Setelah tidak mendapatkan informasi apapun dari kedua orang ini, Shen Ziqian pun berniat untuk pergi meninggalkan mereka. Akan tetapi saat beranjak pergi, Shen Ziqian melihat Mo Yongqiang sedang menatapnya sambil berdiri tidak jauh dari kerumunan ini.
"Yongqiang!" Shen Ziqian berteriak sambil berjalan ke arahnya. Saat sudah bertemu, Mo Yongqiang pun berkata, "Hari ini adalah ulang tahun sekolah, kamu harusnya bersenang-senang."
Tidak memperdulikan apakah Shen Ziqian bersedia atau tidak, ia berjalan dengan cepat dan tidak membalikkan kepalanya lagi.