Chereads / Pernikahan Sejuta Madu: Kau Adalah Milikku! / Chapter 20 - Menyelesaikan Masalah Dengan Indah

Chapter 20 - Menyelesaikan Masalah Dengan Indah

Tiba-tiba suara serangga dan burung di sekitar hutan ini berhenti.

Mu Wen juga merasa aneh, ia menatap ke mata hitam Mo Yanchen dan sekejap mengikutinya dari belakang dengan sigap. Ia sudah bersiap untuk bertarung.

"Kalau sudah datang, kenapa masih bersembunyi?" Suara Mo Yanchen yang seksi sampai terdengar jauh ke dalam hutan. Suara itu seakan dengan tegas menyatakan keberadaannya kepada musuh yang sedang menunggunya di hutan ini.

"Wus…!" Ada satu botol kaca terlempar ke arah mereka, Mo Yanchen mengangkat kaki dan melompat dengan gerakan yang gesit. Tangannya pun langsung menangkap botol kaca itu.

"Ah." Terdengar suara jeritan.

Mu Wen dan Mo Yanchen saling menatap, mereka berdua sangat kompak. Saat lawan membuat suatu gerakan, Mo Yanchen sengaja menjadi pancingan dan Mu Wen langsung berlari ke tempat lawan yang melempar botol tersebut.

Rencana Mo Yanchen dan Mu Wen berhasil mengalahkan lawannya. Walau musuhnya sudah terluka, tetapi mereka masih sempat kabur.

Mo Yanchen berdiri di tempatnya, lalu tiba-tiba dia membalikkan badan dan pergi ke arah musuhnya berlari. Ketika Mo Yanchen ikut mengejar ke arah lawan, para musuh itu tiba-tiba menghilang di dalam hutan.

"Ketua." Mu Wen melihat Mo Yanchen berdiam diri dan tampak bingung. Namun ia mengambil keputusan lain. Dengan badannya yang tinggi dan besar, ia dengan cepat memanjat pohon.

Darah segar terjatuh dari ujung daun, Mo Yanchen pun berjongkok dan melihat bekas darah di tanah. Ia pun menyentuh tetesan darah di tanah itu dan menciumnya, "Ternyata begini."

Darah ini bukanlah darah manusia, melainkan darah binatang.

Mo Yanchen mengangkat kepala dan mengamati sekeliling. Ia melihat ada sebagian kepala mirip manusia yang berada di belakang rerumputan yang ada di depannya. 

Mo Yanchen pun mengulurkan tangannya dan mengambil sebuah bom granat. Ia pun dengan tepat melemparkannya ke arah sana.

"Boom!!!" Seketika suara ledakan terdengar begitu keras dan bayangan sosok tadi kabur dari sisi sampingnya.

Mu Wen baru saja turun dari pohon dan segera melangkahkan kakinya dengan cepat. Setelah sampai di tempat lawan, ia langsung menendang musuhnya. 

Mo Yanchen mengambil pisau kecil dan melemparkannya ke arah lawan. Lemparan pisaunya sangat cepat dan mengenai sasarannya dengan tepat. Tusukan dari lemparan pisaunya menembus kulit kaki dan tangan musuhnya, tetapi tidak sampai membunuh mereka begitu saja.

"Ketua, itu adalah manusia kera." Mu Wen menggunakan tali untuk menangkap kaki dan tangannya. Ia pun mengangkat hewan itu ke atas untuk memperlihatkannya. Ternyata, makhluk itu adalah manusia kera yang seluruh tubuhnya ditutupi bulu panjang.

Meskipun hutan ini masih sangat alami, tetapi mustahil ada manusia kera yang hidup di sini.

"Periksa semua kelompok, kita harus mendapatkan pengkhianat yang bersembunyi itu." Ucap Mo Yanchen tegas dengan tatapan yang dingin. Saat melihat manusia kera itu, ia seakan mendapat ide yang lain.

Seorang manusia kera yang memiliki virus berkeliaran di hutan. Bahkan seluruh timnya tidak ada yang mengetahui hal ini. Mo Yanchen menduga bahwa ada seseorang yang sedang mengincarnya.

"Baik." Mu Wen sudah menyadari masalah ini dengan serius.

"Semua anggota harus berlatih lebih keras selama satu bulan ini." Dari suara Mo Yanchen yang tegas dan serius itu, Mu Wen sudah mengerti maksud keinginan dari ketuanya ini. 

Belakangan ini mereka sudah lama tidak latihan. Hal itu membuat semua anggotanya merasa lebih santai. 

Dengan adanya kejadian ini tidak hanya membuktikan bahwa para anggotanya ini membiarkan seorang lawan mendapatkan kesempatan berbuat seenaknya di wilayahnya, bahkan mereka sampai kalah dengan seekor manusia kera.

Menyadari bahwa kemampuan para anggotanya sudah menurun drastis, hal ini tentu menjadi sebuah penghinaan bagi Mo Yanchen. Keputusannya ini dilakukan untuk mengembalikan kemampuan mereka.

"Ketua." Mu Qiu baru saja datang ke lokasi mereka berdua saat ini. Ia datang dengan beberapa anggota untuk mengurus manusia kera yang telah tertangkap ini.

Sesuai dengan perintah Mo Yanchen, anggota tambahan yang baru datang diminta mencari anggota yang dianggap hilang. Tidak lebih dari dua puluh menit, mereka menemukan anggota tersebut.

"Tadi ada sebuah botol yang dilempar ke arah kami, coba kamu teliti cairan di dalam botol ini. Mungkin saja berguna untuk pengembangan anti-virusmu." Ucap Mo Yanchen sembari memberikan botol kaca itu ke depan.

Mo Yanchen pun berkata lagi, "Selain itu, cari tahu tentang sidik jari pada botol ini dan selidiki pelaku yang mungkin berhubungan dengan masalah ini!"

"Baik." Mu Qiu menerima perintah itu begitu saja. Ia tidak berani menolak ataupun mempertanyakannya.

Sejak terjadinya kekalahan ini, semua area pelatihan tentara ini seakan dikelilingi aura yang aneh. Semua anggota merasa sangat khawatir dan juga marah. Mereka adalah tim spesial Elang Emas dan sekarang mereka dipermainkan seperti ini. 

Mereka yang merasakan keagungan tim spesial Elang Emas jadi merasa bahwa ini adalah penghinaan yang sangat besar. 

"Semua anggota akan dipotong gaji selama 3 bulan. Mulai hari ini, aku akan memberi kalian latihan khusus di dalam hutan. Kalau tidak lulus, kalian lebih baik mati saja!" Ucap Mo Yanchen kepada seluruh anak buahnya.

"Siap." Setelah Mu Wen mendapat perintah langsung, ia mulai mengatur timnya.

Setelah Mo Yanchen pergi, Mu Wen melihat anggota timnya merasa tidak senang. Akan tetapi, ia sama sekali tidak ingin mengubah keputusannya. Andai langkah ini tidak dilaksanakan dengan tegas, maka jantung mereka akan mudah ditusuk sampai mati oleh musuhnya. 

Mu Wen tentu tidak menginginkan hal seperti itu terjadi. Ia tidak hanya mempermasalahkan nama besar tim khusus ini, melainkan kelangsungan hidup setiap anggota timnya. Mu Wen tidak ingin salah satu anggotanya mati terbunuh di medan perang.