Yo, apa kabar! Bagaimana hari-harimu? Apakah kamu merasa lelah dan capek? Ngomong-ngomong, bagaimana tanggapanmu tentang Musim Panas akhir-akhir ini? Panas! Panas ya kan! Sudah jelas hal itu... Karena akhir-akhir ini bumi kita—!
Eh, "kayak biasanya"?
Ba-Bagaimana bisa kayak biasanya?! Musim Panas kali ini lho benar-benar panas! Lihatlah, sekarang bumi kita sedang mengalami efek rumah kaca lho!
Hah?! Apa katamu?! Da-Dasar kau—
Eh? Kamu mau ke mana?! Oi tunggu! Aku di sini cuma pengin ngejelasin bahwa kita harus.... Haaaahhh... Ah~ udahlah aku berhenti!
`~
Yo, teman-teman semua! Selamat datang~ di Narator Talk Show~!! Jagajagajagajagajan! Jan! Kali ini dengan saya berada di sini jelas ingin menghibur kalian orang yang mungkin saja tengah merasa bosan hidup di dunia ini. Heh? "Narator Talk Show" acara apa? Ahahaha, jangan bercanda deh, ngga lucu! Narator Talk Show adalah sebuah talk show yang akan berbicara dan mengobrol tentang kehidupan seseorang. Seperti yang kita tahu, mengobrol tentang kehidupan seseorang dan peduli tentang kehidupan seseorang itu adalah topik pembicaraan yang disukai semua orang, bukankah begitu?! "Ketika kamu bingung untuk mengobrol topik apa dengan temanmu, kamu tinggal membahas aja soal kehidupan orang lain!" Maka dari itu, tidak heran mendapati Narator Talk Show ini sangat terkenal di mana-mana!
Di sesi kali ini, saya ingin membicarakan tentang keluarga Taketatsu. Keluarga Taketatsu terdiri dari 5 orang: 1 ayah, 1 ibu, 2 anak kandung, 1 anak angkat.
"1 anak angkat? Hiro itu anak kita juga! Jangan bilang dia anak angkat!!"
Baiklah baiklah, itu salahku Ayane. Kau beruntung ya Hiro, bisa mendapatkan ibu yang baik seperti Ayane.
"Yap, aku bersyukur sekali!"
Hmm, pertama kali yang akan aku kenalkan...
"Oh, aku aku!!"
Eh Shu-san, bukannya harusnya kita memperkenalkan yang kecil terlebih dahulu?
"Ha?! Kok bisa gitu?! Aku itu lho adalah orang yang menjadi Kepala Keluarga di keluarga Taketatsu loh! Harusnya aku yang terlebih dahulu di perkenalkan!!!"
Ah... Hiroshi-san... Sepertinya penyakitmu menular ke dia...
Ah baiklah baiklah!! Aku perkenalkan seorang laki-laki yang payah, kekanak-kanakan dan sama sekali tidak pantas disebut sebagai seorang ayah, dia adalah Taketatsu Shu...
"Oi oi Narator, bukannya kau terlalu ngga semangat bawanya? Yang semangat, dong!! Wan Tsuu Ooouuuu!!! Gitu..."
Ah... aku diajarkan cara menarasi oleh dia...
Hai teman-teman semua!! Kali ini saya akan memperkenalakan anggota pertama sekaligus kepala keluarga dari keluarga yang kali ini menjadi sorotan utama pada acara kali ini yaitu keluarga Taketatsu, kita sambut Taketatsu Shu~!!!
"Terima kasih, terima kasih... Boleh diberhentikan kok tepuk tangannya..."
Hahaha, selamat malam pak Taketatsu Shu... Apa kabar anda sekarang? Saya dengar bapak akhir-akhir ini kerjanya itu di bagian kedokteran kasus korban radioaktif "Pademi", ya? Ah, saya mendengar bahwa kasus "Pad—
"Oi jangan kayak gitu dong kalo mau jadi pembawa acara!!"
Eh?!
"Pertama, kau harus memperkenalkan siapa aku dulu!!"
Tadi kan udah...
"Masa cuma "Kepala Keluarga" doang? Aku itu punya banyak sekali gelar lho!! Ngga cuma kepala keluarga doang!!"
Eh...~ Itu bagus, ya...
"Terutama gelar yang paling aku banggakan ada dua, yai—"
Sepertinya menceritakan si Ribut ini akan memakan waktu banyak, jadi aku skip langsung ke...!!
"Halo, namaku Taketatsu Ayane..."
Ah, dia dengan malu-malu dan suaranya yang kecil dan imut dia memberi salam!! Ah, Taketatsu-san... Aku sudah tidak kuat! Aku tidak kuat!! Pertama, maafkan aku dulu karena langsung menanyakan hal yang bersifat pribadi, tapi ini dikarenakan aku tidak kuat lagi!!
"Ya...?"
Kenapa wanita yang indah seperti anda memilih Shu?
"Ya... Karena... Eh, kenapa ya? Entahlah! Aku juga tak begitu mengerti..."
Ah... Sepertinya kalian berdua telah mengalami masa yang panjang, ya... Yosh, pertanyaan yang tidak profesional sama sekali itu kita buang, ayo kita kembali ke permasalahan utama...
Bisa dijelaskan kepada penonton, siapa sebenanya peran Ayane-san dalam keluarga Taketatsu ini?
"Ah... Aku hanya seorang ibu rumah tangga yang tak bekerja dan seorang istri yang sangat dan banyak sekali merepotkan suami... Sayangku, kalau kamu mendengar ini, ini adalah perkataan yang akan kukatakan sekali saja... Maafkan aku, ya... Karena tidak bisa membantumu untuk mencari uang... Tapi, aku akan berjuang dengan keras untuk mengurus Jun, Hiro dan Kanae!!"
Eh...
Lovey-Dovey? Entahlah...
A-Ayane-san... Kalo ngga salah saya habia mendengar hal menarik... "Tidak bisa membantumu mencari uang"... Itu maksudnya apa, ya? Bisa dijelaskan lebih jelas lagi?
"Ah... Itu..."
Kalau tidak ingin dibahas, tak apa kok...
"Sebenarnya... Tubuhku itu lemah... Err, mau mulai cerita dari mana, ya... Waktu dulu, ketika aku masih kecil, aku sebenarnya tidak seperti ini sebelumnya. Tapi karena kejadian tertentu yang tidak ingin aku ceritakan, aku mengakibatkan tubuhku menjadi lemah dan mudah sakit seperti ini... Aku memang tidak bisa untuk mencari uang, tapi... Aku akan berjuang untuk menjadi istri yang baik!!"
Wah, Ayane-san terlihat sangat bersemangat! Enak ya, memiliki istri maupun seorang ibu seperti Ayane-san! Oh iya Ayane-san, bukannya mengurus tiga anak sekaligus itu adalah tugas yang sangat sulit? Terlebih lagi, tubuh Ayane-san katanya tidak kuat untuk digunakan untuk kebanyakan bekerja?
"Oh kalau itu... Pertama, aku sungguh sangat berterima kasih kepada adikku yang selalu membantuku untuk mengerjakan pekerjaanku. Namanya Ayana. Dulu waktu aku masih merawat Kanae yang berumur beberapa bulan waktu itu, sering sekali aku jatuh pingsan karena kebanyakan bekerja. Shu-chan juga sering sekali aku buat kerepotan untuk bolak-balik datang ke rumah membawa ambulan untuk membawaku ke rumah sakit. Lalu Ayana yang mendengar kejadian tersebut, dan saat itu tepat setelah dia lulus S1 di Universitas Tokyo, dia bukannya langsung mencari kerja tapi malah membantuku... Haah, keberadaanku memang membuat banyak orang kerepotan, ya..."
Sepertinya aku salah membahas topik...
"Dan setelah Ayana menemukan keluarganya sendiri, dia sudah jarang sekali bisa untuk datang ke rumahku. Tapi ngga apa-apa, sekarang ada Kanae-chan yang dengan senang hati membantu pekerjaan rumahku, lalu ada juga Hii-chan yang beberapa waktu lalu bergabung dengan keluarga kami dan dia juga anaknya rajin untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga jadinya dia sering membantuku. Pokok intinya, sekarang itu aku jadi jarang sekali bekerja, bahkan sampai aku memiliki banyak waktu luang!"
Begitu, ya. Cerita yang indah ya. Kalau begitu Ayane-san... Terima kasih sekali karena telah membela-bela untuk datang ke acara ini... Terima kasih banyak... Lalu saya doakan semoga anda bisa selamat dan terus bisa menjalani hidup ini sampai akhir...
Yosh, sekarang kita telah kedatangan seorang tamu yang—
"Oh iya, aku lupa mengatakan! Kanae-chan!! Kalau di rumah Ibu jarang mengatakan ini, tapi... Mumpung di sini Ibu bisa menyampaikan banyak hal yang Ibu pendam, Ibu akan mengatakannya... Kanae-chan, terima kasih banyak, ya!! Ibu pada saat itu sempat khawatir pada saat Kanae-chan menginjak kelas 3 SMP... Kanae-chan jadi sering sekali marah kepada Ibu, sering sekali menyendiri di kamar, dan waktu keluar dari kamar Kanae-chan selalu terlihat lesu dan ngga bersemangat... Tapi saat Kanae-chan masuk SMA, dia kembali ceria dan sering sekali membantu Ibu sekaligus... Ibu ingin minta maaf... Maafkan aku Kanae-chan karena tidak pernah merasa ingin tahu soal apa yang telah dialami Kanae-chan pada waktu itu. Kenapa Kanae-chan jadi sering menyendiri, kenapa Kanae-chan jadi sering marah... Dan saat Kanae-chan sudah kembali ceria, itu bukan karena bantuan Ibu atau Ayahmu... Sungguh Ibu minta maaf!!"
Ah... Entah kenapa tension yang tadi jadi menghilang...
Ki-Kita sambut, dia adalah anak pertama dari pasangan suami-istri Taketasu, Taketatsu Kanae!!!
"Ah halo semuanya, nama saya Taketatsu Kanae! Salam kenal semuanya!!"
Yah, Kanae-san... Kamu terlihat sangat ceria ya, ada apa?
"Eh? Ngga ada apa apa tuh, ini adalah saya yang seperti biasanya..."
Kanae-san, boleh memperkenalkan diri?
"Nama saya Taketatsu Kanae! Saya adalah anak dari Ibu saya—Ayane—dan Ayah saya—Shu! Saya saat ini masih duduk di kelas 1 SMA dan yah itu saja.... Oh iya, saya memiliki adik 2 yang masih kecil dan imut bernama Jun dan Hiro! Pada saat saya berumur 7 tahun, adik saya bernama Jun lahir. Jun yang masih kecil, dia sangat imut!! Lalu waktu berlalu dan saat saya kelas 3 SMP waktu itu, adik baru saya datang yaitu Hiro. Saat saya mendengar kenapa Hiro diadopsi oleh keluarga saya, katanya, Ayah dan Ibu Hii-chan meninggal dunia kecelakaan. Meskipun begitu, Saya melihat Hiro sangat ceria, dan dia juga sangat bersemangat ketika bermain bersama Jun-chan dan Re-chan. Saya yang waktu itu masih banyak berbuat hal bodoh, saya jadi mengoreksi diri saya sendiri! Saya yang selalu gampang sakit hati dan gampang overthinking, melihat Hiro, Saya menyadari bahwa masalah-masalah yang saya alami tidaklah seberapa dibandingkan adik saya, Hiro. Karena itulah, saya mencoba untuk mengikuti cara hidup adik saya—yah, sedikit memalukan, sih—yang selalu terlihat ceria di saat kapan pun, bahkan saat orang tuanya yang selalu ia sayangi meninggal sekalipun..."
O-Oh Kanae-san...
Kenapa jadi cerita yang berat lagi sih, nih?!
Sebelumnya maafkan kalau ini menyindir... Kalau seandainya Kanae-san tidak mau menjawabnya tidak masalah... Bisa jelaskan lebih lanjut apa yang terjadi pada saat Kanae-san kelas 3 SMP waktu itu?
"Kalau itu..."
"Sebelum itu! Aku mohon untuk jangan memohon maaf lagi Ibu... Aku mohon sangat untuk Ibu jangan meminta maaf yang tidak perlu dipintai maaf lagi. Karena suatu saat aku sedang berdua dengan Ayah dan aku bertanya kepada Ayah, 'Kenapa Ayah mencintai Ibu?' dia mengatakan karena Ibu itu sangat lemah. Ketika sesuatu berjalan tak sesuai dengan kebaikan yang Ibu inginkan, Ibu langsung minta maaf. Ibu sering sekali menyalahkan diri sendiri. Dan saat Ayah cerita kejadian waktu Ibu kecil itu pun, Ibu menyalahkan diri Ibu sendiri, padahal jelas-jelas kalau yang salah itu adalah kakek dan nenek!! Ibu sama sekali tak bisa dibiarkan untuk sendirian, Ibu adalah orang yang mudah untuk menyalahkan diri sendiri, tapi, karena itu Ayah mencintai Ibu. Namun Ibu, meskipun Ayah mencintai kekikukan Ibu, Ayah juga menginginkan Ibu menjadi seorang wanita yang lebih kuat! Kalau seandainya Ayah menghilang dari kita, Ayah tak ingin Ibu untuk menyerah dan merasa lemah! Karena itu Ibu, untukku juga... Janganlah meminta maaf!
Karena saya tahu bahwa semua itu adalah sebuah cerita dari seorang yang tidak tahu apa-apa jadi sok-sokan tahu. Jadi sebenarnya, waktu saya kelas 3 SMP itu... Sebenarnya saya itu diputus sama pacar saya yang sudah saya ajak kencan sejak saya 1 SMP. Saya waktu pacaran dengannya, saya memutuskan bahwa saya tidak akan membicarakan ini kepada ayah dan ibu saya. Waktu itu saya berpikir, 'Masa orang yang selalu nyengar-nyengir dan ngga pernah marah tahu tentang percintaan anak remaja?' jadi saya... Mungkin waktu itu banyak yang tidak menyadari, tapi saya sering sekali berpikir seperti itu dan sering merendahkan Ayah dan Ibu. Semenjak saya diputus oleh pacar saya, saya menjadi sangat depresi dan jadi sering mengunci diri saya dikamar sambil berpikir bahwa tak ada yang peduli padaku di rumah ini. Lalu Ibu, inilah yang sebenarnya ingin aku katakan kepada Ibu... Alasan kenapa aku bisa kembali tegar dan bisa bersenang-senang bersama kalian semua, itu tak lain dan tak bukan karena ada Jun-chan, karena ada Hii-chan, terutama krena ada Ayah dan Ibu! Jadi Ibu! Kalau Ibu mendengar ini, jaganlah bersedih lagi! Ya? Jangan salahkan Ibu sendiri karena ketidaktahuan Ibu terhadap kehidupanku!"
Terima kasih kepada Kanae-san karena telah repot-repot untuk datang ke sini, terima kasih banyak!
"Saya juga berterima kasih, karena ada di sini saya jadi bisa banyak bercerita tentang apa yang tak bisa saya sampaikan di rumah!"
Ah, saya juga sangat bersyukur kalau acara ini bisa membantu anda!
...
Yosh, sekarang kita perkenalkan tokoh-tokoh utama kita... err yang pertama... Taketatsu Jun!!!!
"Halo semuanya!! Aku telah datang ke tempat ini untuk menyelamatkan dunia!!!"
Dari apa?
Yosh, Jun! Hari ini, coba perkenalkan dirimu!
"Seperti yang kalian tahu, mungkin kalian tahu, mungkin saja tidak...!!! Aku adalah orang yang bertugas penting di sini yaitu Taketatsu Jun!!!"
*Applause*
"Ooouuu Semuanya!!!"
Heee...~
"Jadi, kenapa aku dipanggil ke sini?"
Lho, emangnya kenapa?
"Kan aku nanya?"
Ah baiklah baiklah, bercandanya sampai di situ aja! Sekarang waktunya untuk serius! Pehem!!
Jun, menurutmu pembicaraan-pembicaraan tadi itu kesannya gimana?
"Hmm... Ternyata drama itu terjadi di dunia nyata juga ada, ya...! Maksudku, kita setiap hari nyantai-nyantai, selalu ketawa dan bersenang-senang, tapi aku ngga pernah nyangka ada yang kayak gituan terjadi di sekitarku!"
Karena itulah kau disebut bocah!!
"Aku kira semua itu terjadi hanya di anime-anime atau manga kayak gitu..."
Hmm...
Jadi kalau kau sendiri bagaimana?
"Hmm, kalau aku... Entah...? Oh iya aku ada! Aku sebenarnya sangat menyukai dokter! Karena ayahku adalah seorang dokter! Kalau aku nanti sudah besar, aku ingin menjad dokter!!"
Hoo, mimpi yang hebat! Kenapa kau ingin menjadi dokter?
"Tentu saja karena keren!!"
Keren?
"Ya, keren! Waktu aku ngeliat Ayahku memakai jas berwarna putih itu, itu selalu membuatku gemetar terkagum-kagum! Karena itu aku ingin menjadi dokter!"
Eh, bukannya kamu itu sering mengarang cerita, ya? Dan juga, kamu berbakat kan di bidang itu? Kenapa ngga ke arah situ aja? Lumayan lho, gajinya juga banyak, dan bahkan kamu itu bisa jadi terkenal lho!
"Kalau itu sih... Aku sering melihatnya patah tulang jadi aku pass!!"
Ah, maksudmu Kek Rou, kah?
•_•
*Krieekk*!!
"Ah, tulangku!!"
•-•
"Tapi jadi Hero ngga buruk juga deh! Zuupyuunngg!!!! Jan! Jan! Hahahaha, kalian mati semua!!"
Apakah Hero seperti itu gayanya?! Oi katakan padaku, apakah Hero gayanya seperti itu?!
Sebenarnya Jun, ada hal yang menarik yang perlu dibahas darimu, Jun. Sepertinya.
"Hmm, apa itu?"
Bagaimana kau bisa mengarang cerita sebagus dan selancar itu? Maksudku, kau itu kan masih kecil, jarang lho anak seumuranmu bisa sepertimu...
"He, Benarkah?! Hmm, kalo aku sendiri sih, ngga tahu jelas kayak gimana... Tapi yang paling penting itu, seru! Saat aku main sama Hii-chan sama Re-chan, mainan kayak gitu, itu seru banget!!"
Oh begitu, ya...
"Terus, mau bicara apa lagi?"
Err, err...
Ayo kita lanjutkan ke perkenalan yang selanjutnya!!
"Hee?! Udah ngga ada lagi yang ditanyakan dariku?!"
Sepertinya ngga ada...
"Ah, yaudahlah!"
Ini dia, seorang yang tepat satu tahun lalu ayah dan ibunya meninggal dunia, dan kini karena Shu dan Hiroshi itu teman dekat... Akhirnya dia diadopsi oleh keluarga Taketatsu, dia adalah Taketatsu Hiro!!
"Ah halo semua!! Namaku adalah Taketatsu Hiro! Salam kenal semuanya!!"
Ah Hiro!! Akhirnya sekarang adalah giliranmu. Oke, kalau begitu karena kita sudah sedikit lebih telah kenal dekat, langsung saja ke pertanyaan yang paling ingin ditanya.
Waktu itu, saat Kanae-san bercerita, dia sedikit bercerita tentangmu, bagaimana tanggapanmu tentang itu?
"Ah, itu? Kalo ngga salah, beberapa hari sebelum Ayah meninggal, aku ingat aku diceritakan sebuah cerita yang sedih namun menyenangkan oleh Ayah. Ketika aku mendengar akhir dari cerita itu, aku ingat sekali waktu itu aku menangis, namun di dalam hatiku aku juga merasa bahagia dan ingin tersenyum terus. Setelah itu, Ayah bilang kepadaku, 'Jangan menangis anakku, apapun yang kau tangisi sekarang hanya akan menjadi beban di masa depanmu, karena itu, tersenyumlah! Demi hari esok yang lebih cerah!", dan tepat seperti katanya, aku bertemu dengan Jun, Ayah Shu, Ibu Ayane, Kak Kanae, Reo, dan banyak yang lainnya. Dan sekarang pun aku tak kalah bahagia dibandingkan kehidupanku bersama Ayah dan Ibu kandungku.
Be-Begitu ya... Err, ada hal lagi yang ingin dikatakan?
"Sepertinya tidak ada..."
Kalau begitu, Hiro dan juga semuanya! Terima kasih karena berkeinginan hadir di sini! Sekali lagi saya ucapkan terima kasih!
Kalau begitu semuanya! Terima kasih karena telah ikut menyita waktu kalian untuk melihat konten yang tidak jelas dan tak berharga ini. Saya narator mengucapkan mohon maaf bilamana ada kesalahan dalam penyampaian atau dalam hal apapun, dan sampai jumpa di episode "Perkenalan" selanjutnya...
Bye-Bye!!
[END]
Ah...~ Aku capek. Dalam banyak hal, aku capek.